Sorry, we couldn't find any article matching ''
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/billboard.png)
7 Fakta Penting tentang Ikan Buntal, Jangan Asal Dikonsumsi!
Setelah memakan korban, pertanyaan tentang ikan buntal kembali menyeruak. Bolehkan ikan ini dikonsumsi? Yuk, cek faktanya berikut ini!
Kasus seorang ibu dan anak yang meninggal di Maluku Tengah setelah makan telur ikan buntal ramai di media sosial. Lalu, sebenarnya ikan buntal aman dikonsumsi atau tidak, ya?
Kabar pilu datang dari keluarga yang tinggal di Desa Haria, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, yang meninggal dunia setelah makan telur ikan tersebut. Diketahui seorang ibu dan dua anak perempuannya merasa lemas usai menyantap telur ikan buntal yang digoreng oleh suaminya. Setelah itu, sang suami segera membawa mereka ke rumah sakit tapi pada pukul 12.00 WITA istri dan anaknya dinyatakan meninggal dunia.
Ikan buntal merupakan hewan laut yang memiliki visual unik dan dapat menggelembung seperti buntalan atau balon, serta mengeluarkan racun saat merasa terancam. Ikan ini sering disebut balloon fish atau globefish dan dipercaya sebagai vertebrata paling beracun di dunia karena organ dan kulitnya yang mengandung racun. Meski begitu, ikan ini sering menjadi menu makanan favorit untuk para tamu di beberapa restoran Jepang, Korea, hingga Tiongkok.
Berikut Mommies Daily rangkum terkait keamanan mengonsumsi ikan yang satu ini serta beberapa fakta pentingnya yang wajib diketahui.
BACA JUGA: 8 Sumber Makanan yang Mengandung Vitamin K, Bagus untuk Tulang!
Ikan Buntal Beracun tapi Bisa Dikonsumsi
Ikan buntal dikenal berbahaya karena di dalam tubuhnya terdapat 30 racun berbahaya yang dapat merenggut nyawa manusia. Racunnya bernama tetrodotoxin dan dinilai lebih berbahaya dibandingkan sianida, karena dapat menyebabkan kelumpuhan otot, mati rasa, pusing, gagal jantung, dan kematian. Sampai sekarang belum ada penawar untuk melawan racun di tubuh ikan ini.
Meskipun mematikan, ikan ini tetap bisa dikonsumsi jika dimasak oleh chef atau juru masak profesional yang berpengalaman memasak ikan buntal. Adapun jenis ikan buntal yang aman dikonsumsi di Jepang adalah spesies Torafugu alias ikan fugu harimau, ikan Mafugu, Higafugu, dan Shosaifugu yang bisa dijadikan menu masakan.
Berbeda dengan Jepang, di China hanya memperbolehkan dua jenis ikan buntal untuk dikonsumsi, yaitu ikan fugu yang dipelihara dan bukan ikan fugu liar yang bisa ditemukan di laut. Saat ini, jumlah buntal yang bisa dikonsumsi terbilang sedikit karena hanya ada lebih dari 120 spesiesnya yang hidup di perairan seluruh dunia.
Cara Mengolah Ikan Buntal
Agar lebih aman dikonsumsi, sebaiknya ikan buntal diolah oleh seorang chef atau juru masak profesional yang memiliki sertifikat khusus dalam memasak dan menyajikan menu ikan ini. Di Jepang, hanya restoran yang memiliki chef bersertifikat dan izin khusus yang diperbolehkan menyajikan menu buntal di restoran mereka. Jadi, buntal tidak boleh dimasak di rumah.
Foto: Tastylicious
Fakta Menarik Ikan Buntal
Berikut beberapa fakta ikan buntal yang wajib Mommies dan Daddies ketahui demi kesehatan diri serta keluarga!
1. Beracun
Selain mengeluarkan racun saat merasa terancam, ikan ini juga mengandung bahan kimia atau yang biasa disebut tetrodotoxin di hati, organ seks, dan kulitnya. Jika manusia mengonsumsi sekitar 1-4 miligram racun tetrodotoksin murni dapat menimbulkan mual dan muntah.
2. Memiliki gigi
Ikan buntal memiliki dua gigi atas dan dua gigi bawah, keduanya menyatu membentuk struktur mirip paruh yang runcing. Gigi buntal berbentuk overbite dan akan terus tumbuh tanpa perawatan rutin.
3. Ada lebih dari 190 spesies ikan berbeda
Buntal memiliki berbagai spesies yang berbeda, ada yang berbentuk bulat dan lebih berbentuk kotak. Ada juga ikan yang tumbuh di air asin dan air tawar.
4. Tidak memiliki sisik atau duri
Meskipun termasuk kerabat ikan landak berduri, tetapi yang membedakan ikan ini adalah mereka tidak memiliki sisik atau duri seperti kerabatnya.
5. Dapat bertumbuh sampai 47 Inci
Ikan yang satu ini diketahui bisa tumbuh hingga mencapai panjang empat kaki atau sekitar 47 inci. Dengan panjang tersebut, buntal bisa ditemukan di Australia, Jepang, dan Afrika.
6. Bisa membangun sarang
Bintik putih pada ikan ini bisa membantu mereka dalam membuat sarang. Ikan jantannya membuat sarang di pasir berbentuk bulat dengan berdiameter 6 kaki, tujuannya agar dapat menarik perhatian betina untuk meletakkan telur mereka di dalam sarang tersebut.
7. Harus dipelihara oleh orang yang berpengalaman
Ikan ini tidak disarankan untuk dipelihara oleh pemula karena mereka membutuhkan perawatan khusus. Bagi yang ingin memelihar buntal juga harus berkomitmen untuk merawat mereka dengan baik.
BACA JUGA: Pas untuk Tanggal Tua, Ini 10 Menu Makanan Sehari-hari Murah dan Enak
Ditulis oleh: Shandya Pricilla
Cover: Pexels
Share Article
![author](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/images/user-pics/ava-default.png)
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
POPULAR ARTICLE
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
![banner-detik](https://s3.ap-southeast-1.amazonaws.com/assets.femaledaily.com/web-assets/ads/mediumrectangle2.png)
COMMENTS