6 Alasan Umum Istri Menggugat Cerai Suami, Seperti yang Dialami Catherine Wilson

Seperti yang dialami Catherine Wilson, ini deretan alasan yang bikin istri gugat cerai suami, salah satunya karena tak dinafkahi!

Catherine Wilson yang pada akhir 2023 menggugat cerai suaminya, Idham Mase. Salah satu alasan perceraian mereka adalah Catherine merasa tidak dinafkahi secara lahir-batin oleh Sang suami, sehingga ingin mengakhiri pernikahan.

Ketika suatu pernikahan menghadapi cobaan yang berat, tak jarang suami istri terpaksa mempertimbangkan langkah drastis seperti perceraian.

Bagi seorang istri, perceraian bisa menjadi keputusan yang sulit tapi terkadang diperlukan. Ada berbagai alasan mendasar dapat menjadi pemicu bagi seorang istri untuk menggugat cerai suaminya. Dengan mempelajarinya, Mommies dan pasangan bisa belajar bersama dalam mempertahankan hubungan pernikahan.

BACA JUGA: 10 Masalah yang Sering Terjadi Saat Istri Hamil, Bisa Berujung Perceraian!

6 Masalah Umum Penyebab Istri Menggugat Cerai Suami

Ini dia beberapa alasan yang membuat istri menggugat cerai suami, salah satunya seperti yang diambil Catherine Wilson.

1. Istri Tidak Dinafkahi

Dalam masyarakat Indonesia yang beragama, suami umumnya berperan sebagai pencari nafkah lahir-batin untuk menghidupi anggota keluarga. Bagi istri, nafkah lahir berarti uang, makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang disediakan untuk istri.

Sedangkan, nafkah batin berarti pemenuhan yang berhubungan dengan kejiwaan atau psikis istri. Oleh karena itu istri yang tidak dinafkahi oleh suami berhak mengajukan perceraian, seperti yang dilakukan Catherine Wilson pada suaminya.

2. Ketidakcocokan Nilai dan Tujuan Hidup

Perbedaan dalam nilai-nilai dan tujuan hidup seringkali dapat menciptakan konflik dalam pernikahan. Jika suami dan istri memiliki visi hidup yang sangat berbeda, hal ini bisa menjadi pemicu retaknya rumah tangga.

Suami dan istri mungkin merasa tidak bisa bertukar pikiran lagi, bahkan menjalani kehidupan bersama akibat pemikiran yang sangat berbeda. Tak jarang, percerain diambil sebagai langkah selanjutnya.

3. Masalah Komunikasi

Komunikasi yang buruk atau ketidakmampuan untuk menyelesaikan konflik dengan baik dapat merusak keintiman dalam pernikahan. Terlebih jika istri merasa tidak didengar atau dipahami oleh suami sampai merasa tidak nyaman dalam hubungan. Hal itu bisa memicu keinginan untuk bercerai.

Sehingga komunikasi yang terbuka dan searah penting untuk menyelesaikan masalah dan membantu rumah tangga bertahan lama.

4. Ketidaksetiaan

Pernikahan adalah komitmen bersama menuju jenjang yang lebih serius, sehingga kesetiaan menjadi aspek penting yang tak boleh ditinggalkan. Persoalan ketidaksetiaan, termasuk selingkuh atau pelanggaran kepercayaan lainnya, seringkali menjadi alasan utama dalam perceraian. Kesetiaan menjadi pondasi penting dalam pernikahan, dan jika tercoreng, hal itu tentu bisa menghancurkan kepercayaan istri.

Namun, setiap pasangan tentu memiliki standar bersama mengenai perilaku macam apa yang dianggap melanggar kesetiaan.

5. Masalah Keuangan

Konflik keuangan, seperti utang yang terus bertambah, ketidaksetujuan dalam manajemen keuangan, atau krisis finansial, dapat menciptakan tekanan berlebih dalam pernikahan. Jika masalah ini tidak terselesaikan, istri mungkin merasa penting untuk mencari jalan keluar.

Untuk mengatasi masalah keuangan dalam pernikahan, komunikasi terbuka, kerjasama, dan perencanaan keuangan yang bijaksana menjadi kunci.

6. Kekerasan dalam Rumah Tangga

Pernikahan akan kuat jika terus dipupuk oleh cinta antara suami dan istri. Jadi situasi di mana suami menunjukkan perilaku kasar, kekerasan fisik, atau perlakuan buruk lainnya sering kali merupakan alasan serius untuk menggugat cerai.

Jika rumah tidak terasa aman lagi karena perlakuan suami, seorang istri berhak untuk mengajukan cerai dan mencari lingkup yang lebih aman. Keselamatan dan kesejahteraan emosional istri dan anak-anak tentu menjadi prioritas.

Ditulis oleh: Azahra Syifa

BACA JUGA: Cara Mengurus Perceraian Sendiri, Ini Biaya Dan Syaratnya

Cover: Pexels