Melakukan aktivitas positif untuk merangsang kecerdasan otak bayi paling baik dilakukan di usia 0-3 tahun. Berikut ini berbagai aktivitas yang bisa dilakukan!
Sejak lahir hingga usia tiga tahun, otak bayi berkembang lebih cepat dibandingkan masa-masa lainnya dalam rentang hidup manusia. Ketika anak lahir, ia telah memiliki sebagian besar neuron yang akan ia perlukan seumur hidupnya, meskipun ukuran otaknya hanya sekitar 25 persen dari ukuran otak orang dewasa. Ini pentingnya melakukan brain booster activity atau aktivitas untuk merangsang kecerdasan otak bayi!
Sejak usia dini, interaksi positif dengan anak Anda adalah kuncinya. Misalnya, berbicara kepada bayi Anda dengan suara ‘nyanyian’ bernada tinggi yang mengeluarkan huruf vokal agar ia dapat menyerap pola bahasa yang kaya.
Butuh contoh aktivitas lain untuk merangsang otak bayi? Karena perkembangan otak tiap usia beda, berikut ini kami berikan beragam aktivitas untuk bayi usia 1, 2, dan 3 tahun.
BACA JUGA: 50 Inspirasi Nama Bayi yang Harmonis dengan Karakter Shio Naga
Saat mandi, mintalah anak Anda untuk mencuci hidung, perut, dan jari-jari kakinya. Kemudian minta mereka melakukan hal yang sama pada boneka yang ada di dalam bak mandi. Ini adalah bentuk permainan paralel.
Buatlah bola-bola kertas besar dan sediakan waktu bagi anak Anda untuk memindahkan bola-bola tersebut di antara wadah. Hal ini membantu koordinasi tangan, mata dan mengembangkan keterampilan motorik halus.
Aktivitas untuk merangsang kecerdasan otak bayi berikutnya adalah berdansa dan berhenti. Coba mainkan musik yang Anda dan anak sukai, dan tunjukkan pada dia bagaimana cara berhenti berdansa ketika musik berhenti dan mulai ketika musik dimainkan lagi.
Tempelkan kertas pada nampan kursi tinggi anak dan biarkan mereka mencoret-coret dengan krayon tebal. Ini akan membantu mengembangkan keterampilan motorik halus anak Anda.
Saat membaca bersama anak, mintalah mereka untuk menunjuk hewan dan benda yang berbeda dalam ilustrasi buku bacaan.
Aktivitas untuk merangsang kecerdasan otak bayi di usia 2 tahun adalah bermain balok geometri. Ini adalah mainan yang terdiri dari berbagai bentuk geometris dan balok warna yang memungkinkan anak-anak menyortirnya ke dalam lubang-lubang bentuk yang cocok.
Anda bisa mendapatkan set permainan yang mencakup peralatan dapur atau perkakas tangan. Dengan mengatur meja dan meletakkan cangkir, piring, garpu, dan sendok sesuai dengan jumlah orang di atas meja, maka anak akan mengembangkan konsep bilangan sejak dini.
Ajak anak bermain peran, misalnya berperan sebagai montir, dokter, ibu, dan beberapa lainnya. Hal ini memberikan peningkatan imajinasi yang signifikan. Permainan belajar di rumah untuk anak usia 2 tahun ini memainkan peran penting dalam pembelajaran selanjutnya.
Memisahkan benda-benda ke dalam kelompok-kelompok yang berbeda memungkinkan anak untuk mengembangkan keterampilan kategorisasi mereka.
Misalnya, Anda bisa menirukan suara kucing atau anjing dan meminta anak Anda untuk mengulanginya. Permainan ini mengembangkan kepekaan untuk mengidentifikasi suara-suara yang berbeda sebagai salah satu permainan pembelajaran terbaik untuk anak usia 2 tahun!
Kumpulkan uang receh dan hitunglah bersama-sama. Urutkan koin berdasarkan ukuran dan warnanya, dan diskusikan mana yang lebih besar atau lebih kecil.
Saat Anda membaca bersama anak Anda, ajaklah mereka untuk melihat, menunjuk, dan membicarakan apa yang mereka lihat di halaman. Membaca interaktif membantu anak Anda tetap tertarik pada buku dan belajar.
Bicarakan tentang apa yang terjadi saat Anda dan anak Anda berlari cepat seperti cheetah atau berpacu seperti kuda. Anak Anda akan belajar kata-kata pada saat yang sama mereka belajar mengkoordinasikan tubuh mereka dan mengendalikan tindakan mereka.
Biarkan anak Anda mencari satu pasangan yang cocok di antara beberapa gambar dari jenis benda yang sama, misalnya, di antara beberapa gambar mobil. Anak Anda akan melihat gambar mana yang hampir sama dan mana yang persis sama.
Aktivitas untuk merangsang kecerdasan otak bayi yang terakhir untuk anak usia 3 tahun adalah membuat ekspresi wajah. Mommies bisa membuat berbagai ekspresi wajah, seperti sedih, marah, bahagia dan menjelaskannya pada anak. Di usia 3 tahun, mereka tak hanya belajar apa itu ekspresi tapi juga belajar menyalurkan emosi mereka, sesuai dengan ekspresi yang Anda ajarkan.
Ditulis oleh: Imelda Rahma
BACA JUGA: 10 Sabun Mandi Bayi dan Balita Favorit Para Ibu yang Aman untuk Kulit
Cover: Freepik