Setelah melihat dan menemani anak belajar di rumah, kok, saya jadi kagum pada guru dan ingin memberikan pelukan untuk mereka, ya.
Hubungan antara guru dan orang tua itu semacam love-hate relationship, walau kagum pada guru, tetapi terkadang sebagai orang tua juga bisa kesal ke mereka. Seperti ketika mendadak dapat chat dari guru di hari libur yang berisi kisi-kisi materi ulangan, yang rencananya diadakan ke esokan harinya di sekolah. Alhasil, sebagai orang tua pasti kelimpungan mempersiapkan anak-anak belajar, padahal sedang asik jalan-jalan di akhir pekan.
Namun, sekesal-kesalnya pada mereka, ternyata pasca melihat dan menemani anak-anak sekolah di rumah saat pandemi lalu, sungguhlah rasa takjub dan kagum pada guru semakin meningkat.
BACA JUGA: Rentang Konsentrasi Anak Berdasarkan Usia
Ini dia 10 alasan yang membuat rasa kagum saya kepada guru jadi besar!
1. Guru bisa mengajar 20 anak murid dalam satu waktu bersamaan, ketika saya hanya mengajar satu murid alias anak saya sendiri, saya udah mau berubah jadi monster. Kebayang, nggak, 20 anak dengan usia sama, perilaku yang berbeda-beda, dikumpulkan di dalam satu ruangan, kemudian harus mengajar mereka semua?? WOW.
2. Guru bisa sabaaaar menghadapi tingkah laku anak, yang pasti ada aja ajaibnya, dan sering banyak alasan. Saya dengan satu anak dalam tiga jam aja bisa dengar 20 alasan untuk menunda mengerjakan tugas.
3. Guru bisa membuat anak-anak tetap fokus belajar berjam-jam. Bagaimana caranya????? Teman saya, ngajarin dua anak, setiap 15 menit ada aja hal yang membuat mereka hilang konsentrasi.
4. Guru bisa sabaaaar menghadapi ocehan para orang tua. Saya dengar eyangnya anak-anak mengkritik cara saya ngajarin mereka saja udah kesal. Gimana para guru yang harus menghadapi ganasnya para orang tua dengan berbagai tingkat keganasan. Sungguh aku ingin beri pelukan.
5. Memori guru terhadap anak muridnya itu luar biasa. Belasan hingga puluhan tahun berlalu, mereka masih bisa ingat, lhoo! Hmmm, ini berlaku dengan guru-guru sekolah saya, sih. Bahkan sampai temenan di Facebook dan para guru itu masih ingat saya, senang banget.
6. Mereka bisa memahami soal-soal di mata pelajaran yang Masya Allah sulitnya itu. Saya saking nyerahnya sama pelajaran anak kelas 4 SD ke atas (iya memang saya lemah, ahahaha), saya serahkan ke guru les. Nggak paham lagi dengan soal-soal yang bikin kepala mumet, ketika hidup aja sekarang cukup mumet.
7. Mereka bisa mengajar berjam-jam dan setiaaap hari! Ya, memang itu kerjaan mereka, sih, but still, I can’t imagine kalau saya yang harus melakukan hal itu.
8. Tetap bisa tersenyum manis ketika mendengarkan curhat orang tua di waktu pembagian rapor. Padahal banyak orang tua lain yang sudah antre menunggu.
9. Mereka adalah pembelajar seumur hidup. Iya, nggak, sih? Menjadi orang yang membagikan ilmu ke anak-anak dibarengi dengan perubahan-perubahan yang terjadi di dunia, mau nggak mau menuntut mereka untuk terus belajar, belajar, dan belajar.
10. Mereka melakukan semua itu dengan penghasilan yang tak selalu cukup.
Kalau yang jadi alasan kalian kagum pada guru itu apa?
BACA JUGA: Begini Rasanya Terjebak di Rumah Bersama Orang tua (Ditulis Oleh Anak Usia 12 Tahun)
Cover: Unsplash