Berikut 6 hal yang dibenci remaja dari orang tua mereka. Ada baiknya sebagai orang tua kita memahami hal ini agar hubungan dengan anak remaja tetap terjaga dengan baik dan kita tetap menjadi orang yang mereka percaya.
Saat anak memasuki usia remaja, tantangan yang dihadapi orang tua tentu saja berbeda dengan ketika anak berada di usia balita atau usia sekolah dasar. Agar hubungan dengan anak tetap terjaga dengan baik, tak peduli berapa pun usia mereka, orang tua harus paham hal-hal apa saja yang membuat anak merasa nyaman dan sebaliknya apa yang membuat anak tidak bahagia.
Baca juga: 8 Masalah yang Sering dialami Anak Remaja Menurut Psikolog Anak!
6 hal yang dibenci anak remaja dari orang tuanya
1. Tidak menghargai privacy anak
Orang tua harus paham bahwa kebutuhan memiliki lebih banyak privacy adalah bagian dari tumbuh kembang seorang anak. Paham banget sebagai orang tua, dalam hati terdalan kita inginnya mengetahui SEGALA HAL tentang anak kita. Tapi kita juga harus sadar, dengan bertambahnya usia mereka, belajar memberikan mereka lebih banyak “kebebasan” dan kepercataan itu sama artinya dengan membantu mereka bertumbuh dan membangun skil-skill yang mereka butuhkan untuk masa depan mereka kelak. Learning to use privacy appropriately is a big part of this process of becoming independent, responsible, and ready to leave the nest.
2. Memaksakan kehendak tanpa menanyakan pendapat mereka
Ternyata masih banyak orang tua yang memiliki prinsip bahwa orang tua SELALU TAHU apa yang terbaik untuk anak-anaknya. Ini membuat mereka pada akhirnya merasa bahwa segala keputusan harus ada di tanga mereka tanpa melibatkan anak. Tidak bertanya apa yang diinginkan oleh si anak. Apa yang dirasakan oleh si anak. Mengajak anak berdiskusi sebenarnya melatih anak juga untuk berpikir kritis.
3. Melarang tanpa penjelasan
Di usia remaja, anak semakin kritis cara berpikirnya. Butuh sebuah alasan yang jelas dan masuk akal jika orang tua mengeluarkan sebuah aturan. Maka ketika orang tua mengeluarkan aturan atau laranngan, anak remaja berharap supaya orang tua memberi penjelasan, kenapa aturan itu dibuat? Apa manfaatnya? Apa bahayanya jika dilanggar? Rasa-rasanya sudah tidak bisa lagi menggunakan kalimat: Pokoknya kamu ikutin aja aturan mama dan papa, titik!
4. Susah percaya sama anak
Paham banget dunia sekarang itu terlihat menyeramkan di mata kita, para orang tua. Apalagi dengan banyaknya berita beredar di media sosial. Jantung kita sebagai orang tua kayaknya dibuat “olahraga” setiap saat. Tapi bukan berarti kita harus mengurung anak dan mengawasi anak selama 24 jam. Berikan anak kepercayaan sesuai dengan pertambahan usia mereka. Ketika anak melanggar kepercayaan, berikan konsekuensi dan diskusikan bentuk konsekuensinya bersama. Tapi, bagaimana pun anak remaja butuh mendapatkan kepercayaan kita.
5. Membanding-bandingkan
Kita saja sebagai orang dewasa jika dibandingkan dengan orang dewasa lain rasanya kesal atau tidak suka, kan? Sama saja halnya dengan anak-anak kita. Hobi membandingkan anak hanya membuat anak memiliki rasa percaya diri yang rendah, membuat anak merasa cemas dan tidak dihargai oleh orang tua.
6. Mempermalukan anak di depan orang lain
Tahukah Anda bahwa mempermalukan anak remaja di depan orang lain termasuk dalam emotionally abuse? Mungkin tujuan Anda untuk berkesan tegas, namun bagi anak, Anda hanyalah orang tua yang tidak tahu menghargai anak. Treat children like you want to be treated!
COMMENTS