Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Hal yang Harus Disiapkan Sebelum Menjadi Ayah
Buat yang sedang dalam penantian kelahiran anak pertama, baca dulu 5 hal yang harus disiapkan sebelum menjadi ayah berikut ini.
Memang, sih, ketika istri sedang hamil lalu dihadapi dengan pertanyaan, “Sudah siap jadi ayah, belum, nih?” Sangat manusiawi bila jawabannya “belum!”. Tidak jarang mereka yang sudah resmi menjadi ayah dari berapa banyak anak pun awalnya tidak pernah benar-benar siap menyandang status tersebut. Tidak jauh berbeda, lah, sama kita yang mungkin jujurly juga nggak pernah sesiap itu jadi ibu. Tapi, bukan lalu ketidaksiapan ini kemudian dianggurkan alias, ya, dibiarkan begitu saja sampai anak lahir, apalagi buat kita yang tinggal di jaman sekarang yang konon serba instan saking banyaknya alat bantu yang memudahkan untuk kita mencari tahu segala hal. So, selama istri mengandung, setidaknya ada sekitar 9 bulan, 40 minggu, atau 280 hari buat calon ayah mempersiapkan dirinya. Apa saja yang harus disiapkan sebelum menjadi ayah? Simak dulu yang berikut ini!
5 hal yang harus disiapkan sebelum menjadi ayah
Persiapan mental
Belum 100% siap jadi ayah adalah hal yang wajar dialami, tetapi mempersiapkan diri adalah langkah yang patut dilakukan. Dalam sekejap, janin yang selama ini tidak terlihat wujudnya (karena perempuan lah yang lebih bisa mengalami kehadiran janin sebelum ia lahir), akan berada di genggaman Anda. Kehadirannya adalah hasil dari pilihan Anda dan pasangan sehingga siap atau tidak, ia akan menjadi tanggung jawab Anda berdua. Di sinilah perlunya persiapan mental karena seketika bayi lahir, perjalanan menjadi orang tua pun dimulai. Orang tua itu artinya Anda dan pasangan, ya, bukan hanya salah satu.
Persiapan fisik
Perubahan tubuh sudah dialami istri selama menjalani masa kehamilan, ia pun sudah pasti harus menjaga kesehatannya dengan mengonsumsi makanan bergizi yang bisa memenuhi kebutuhan janin. Ini juga tantangannya luar biasa, apalagi di trimester pertama. Lalu, bagaimana dengan suami? Peran apa yang bisa dilakukan? Ya, sama, jaga kesehatan! Yang biasanya merokok, sudah mulai harus belajar meninggalkannya karena, bahaya rokok terhadap bayi, masih perlukah dijelaskan lagi? Persiapan fisik dengan berolahraga juga patut dijadikan kebiasaan, ingat, Anda lah yang nanti bakalan standby menemani istri nunggu bukaan, berjaga selama istri operasi caesar, dan menemani istri begadang untuk menyusui bayi. Kalau tidak disiapkan dengan matang, tubuh juga bisa kaget dengan perubahan ini. Nggak lucu, kan, kalau harus ngedrop, apakah gak malah menjadi beban nantinya?
Persiapan finansial
Baru saja memulai hidup sebagai pengantin baru, tahu-tahu sudah diberikan rejeki untuk langsung punya anak, bukan artinya bakalan lebih sulit untuk mengumpulin dana buat biaya melahirkan dan biaya perawatan anak. Pada dasarnya, rejeki sudah diatur sedemikan rupa oleh yang punya kuasa. Mengumpulkan dana dari sejak istri positif hamil pun sangat wajar dan masuk akal, kok. Apalagi kalau Anda dan istri masih sama-sama bekerja, akan ada keringanan terhadap biaya persalinan dari perusahaan, sehingga uang yang dikumpulkan bisa untuk kebutuhan lain, seperti pendidikan anak.
Persiapan peran
Peran di sini maksudnya adalah mulai dari menemani istri menjalani masa kehamilannya. Trimester pertama biasanya yang paling berat, Anda bisa berperan dengan cara mencoba mengerti keadaan istri, karena menjumpai berbagai pengalaman baru seperti perubahan bentuk tubuh itu nggak selamanya menyenangkan dan sesuai ekspektasi. Masuk trimester kedua dan ketiga, Anda juga bisa berperan dengan turut andil lewat edukasi parenting, menemani istri ikut kelas prenatal, belajar cara mengganti popok, sampai mencari tahu nilai-nilai penting yang perlu diterapkan ketika kita mengasuh anak kelak. Beda keluarga, beda nilai yang dianut, cara atau pola mengasuh anak pun berbeda. Sekarang saatnya mempelajari dan menentukan cara apa yang mau diterapkan dalam pola pengasuhan anak.
Persiapan akan perubahan waktu
Yang satu ini juga perlu usaha, lho. Tidak mudah bagi seorang, terutama yang aktif dan produktif untuk meluangkan dan membagi waktu menjalani peran barunya sebagai ayah. Jam tidur berantakan, jadwal berangkat kantor juga bisa terganggu ketika bayi lagi butuh ekstra perhatian. Sebelum anak hadir, Anda dan pasangan bisa curi waktu buat kencan berdua, sekarang sulit, karena siapa yang nanti jagain anak, belum lagi mood istri yang berubah paska-melahirkan. Mau ijin olahraga di luar rumah, belum tentu bakal dapat approval. Oleh karena itu, waktu yang ada sekarang ini sebaiknya Anda gunakan sebijak mungkin. Siapkan apa yang masih bisa dikejar sebelum memasuki masa-masa yang berbeda ketika nanti resmi menjadi ayah. Ada masanya Anda bisa me time kapanpun, ada masanya Anda harus stand by buat istri dan anak. Ada masanya Anda bisa menyanggupi urusan kantor di luar jam kerja, ada pula masanya ketika Anda harus menolak tawaran tersebut demi ketentraman keluarga dan kenyamanan pasangan. Berbagai pilihan sulit mungkin akan menjadi makanan sehari-hari, tetapi pastikan Anda dan istri selalu mengkomunikasikan permasalahan tersebut agar bisa lebih mudah dicari jalan keluarnya.
Semangat, ya, buat para calon Ayah! Meski tidak bisa terlihat secara kasat mata, persiapan yang matang ini kelak memudahkan kita menjadi orang tua yang sehat, baik secara fisik maupun mental, sebagai kunci membesarkan anak yang bahagia.
Baca juga: 15 Pertanyaan yang Bisa Ayah Ajukan untuk Ngobrol dengan Anak Perempuan
Image by javi_indy on Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS