Panduan MPASI Terbaru dari WHO yang Wajib Diketahui Semua Orang Tua

Parenting & Kids

Mommies Daily・25 Oct 2023

detail-thumb

WHO baru saja merilis beberapa panduan penting dalam pemberian MPASI yang orang tua wajib tahu agar nutrisi anak terpenuhi. Intip aturan barunya di sini!

Mommies, WHO atau World Health Organization telah merilis pedoman terbaru terkait Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dengan beberapa informasi penting yang perlu diperhatikan oleh para orang tua.

Pemahaman tentang MPASI ini meliputi tentang kandungan makanan sampai waktu tepat pemberian MPASI. Tentunya, orang tua harus mengetahui aturan-aturan dalam MPASI agar pertumbuhan dan perkembangan anak berjalan optimal.

BACA JUGA: Murah Meriah! Ini 10 Jenis Ikan Selain Salmon yang Bergizi untuk MPASI

Panduan MPASI Terbaru dari WHO

Berikut deretan panduan MPASI terbaru dari WHO! Catat, ya, Mommies!

1. Kelanjutan Pemberian ASI

Para ibu dianjurkan untuk melanjutkan pemberian ASI hingga anak mencapai usia 2 tahun atau lebih. ASI pada tahun kedua kehidupan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi karena memiliki kandungan energi, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral. Selain itu, memberikan ASI pada tahap ini dapat membantu mengurangi risiko gangguan pencernaan dan pernapasan akut pada anak.

2. Pilihan Susu untuk Anak Usia 6-23 Bulan

Bagi bayi usia 6-11 bulan diperbolehkan mendapat asupan susu selain dari ASI, misal dari susu formula atau susu hewani. Sementara untuk anak usia 12-23 bulan, disarankan diberikan susu hewani, seperti susu yang dipasteurisasi, susu evaporasi (tidak kental), susu fermentasi, atau yogurt. Namun, pastikan susu yang dikonsumsi tak memiliki tambahan rasa atau pemanis.

Camilan Bayi

3. Waktu yang Tepat untuk Memulai MPASI

Umumnya MPASI mulai diberikan saat bayi usia 6 bulan dan berlanjut hingga usia 23 bulan. Masa-masa ini adalah periode perkembangan di mana sangat penting bagi anak-anak untuk belajar menerima makanan dan minuman sehat serta membentuk pola makan jangka panjang.

Pemberian MPASI pada periode ini juga bisa mengurangi risiko terhambatnya pertumbuhan dan kekurangan nutrisi pada bayi. Walau MPASI dianjurkan, ASI tetap harus menjadi prioritas utama, ya.

4. Variasi Makanan

WHO menganjurkan agar bayi usia 6-23 bulan diberikan makanan yang beragam, termasuk sumber protein hewani. Misalnya, daging, ikan, atau telur, serta asupan buah, sayur, dan kacang-kacangan. Hindari makanan seperti fast food (makanan cepat saji) dan makanan dengan gula berlebih.

5. Pendekatan Pemberian Makanan yang Responsif

Pemberian makanan harus dilakukan secara responsif, yaitu dengan cara mendukung anak untuk belajar makan secara mandiri dan memahami tanda-tanda lapar dan kenyang yang ditunjukkan oleh anak. Orang tua bisa menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan, termasuk tidak memberikan tekanan pada anak untuk makan dan menjadi contoh perilaku diet sehat yang positif. Responsive feeding penting untuk mengembangkan hubungan yang positif dengan makanan pada tahap awal kehidupan.

Ditulis oleh: Azahra Syifa

BACA JUGA: Rekomendasi MPASI Frozen untuk Persiapan Ditinggal Mudik ART!

Cover: Pexels