10 Tips Rumah Sejuk Walau Tidak Pakai AC, Dijamin Hemat Listrik!

Lifestyle

Mommies Daily・12 Oct 2023

detail-thumb

Rumah sejuk tanpa perlu pakai AC ternyata bisa didapatkan, lho. Mommies bisa intip dan menerapkan cara-cara di bawah ini!

Membuat rumah sejuk di tengah cuaca yang kering ini adalah tantangan besar. Sebab Indonesia merupakan negara tropis, sehingga tak jarang kita harus berhadapan dengan cuaca panas di luar maupun dalam ruangan. Ditambah hujan juga jarang turun beberapa waktu belakangan.

Udara yang panas tentu saja menjadi tantangan besar, terutama jika Mommies ingin menjaga rumah tetap sejuk tanpa harus mengandalkan AC atau air conditioner. Sebab penggunaan AC secara berlebihan bisa merugikan karena menguras biaya listrik dan kurang ramah lingkungan.

BACA JUGA: 7 Tanaman Hias Indoor yang Bisa Membantu Memperbaiki Kualitas Udara di Rumah

Tips Rumah Sejuk Tanpa AC

Rupanya, ada beberapa cara untuk menciptakan rumah sejuk yang nyaman dan ramah lingkungan meski tanpa pakai AC, lho. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah sepuluh tips untuk membuat rumah Anda tetap sejuk tanpa AC.

1. Manfaatkan aliran udara alami

Metode terbaik untuk menjaga suhu rumah tetap sejuk tanpa bergantung pada AC adalah dengan memberikan akses kepada aliran udara segar. Cara ini dapat dilakukan dengan membuat ventilasi dalam rumah. Manfaatkan ventilasi alami seperti jendela, pintu, dan ventilasi atap jika tersedia.

2. Gunakan kipas angin

Penggunaan kipas angin dapat menjadi sumber udara alternatif yang lebih hemat dibandingkan AC. Pilihlah kipas angin yang sesuai dengan luas ruangan. Ada kipas angin dinding, kipas angin berdiri, dan kipas angin gantung yang bisa menjangkau sudut ruangan dengan efektif. Selain itu, Mommies juga bisa menggunakan exhaust fan untuk menyedot udara panas sehingga rumah akan terasa lebih adem.

3. Tanaman dalam ruangan

Tak hanya dapat memperindah rumah dengan nuansa alam yang menyegarkan, tanaman rupanya juga bisa menciptakan rumah sejuk. Tanaman dapat melepaskan oksigen dan uap air dingin, bahkan menyerap polusi di udara sehingga berperan penting dalam menurunkan suhu panas di rumah.

Beberapa jenis tanaman, seperti palem, lidah mertua, bambu, atau anggrek, memiliki kemampuan untuk menyerap kelembaban dan menurunkan suhu di dalam ruangan. Pastikan tanaman diletakkan dekat dengan sumber cahaya dan mendapatkan air yang cukup sesuai dengan cara perawatannya.

4. Kurangi pemanasan tambahan

Selain pengaruh cuaca panas, ada faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan suhu dalam rumah. Peralatan elektronik, seperti komputer atau oven, seringkali menghasilkan suhu panas berlebihan. Saat suhu udara sedang meningkat, penggunaan alat elektronik tersebut dapat membuat rumah terasa lebih panas.

Untuk proses memasak yang lebih efisien, Mommies bisa memanfaatkan kompor listrik atau microwave untuk menghindari penambahan panas yang tidak diperlukan ke dalam rumah.

5. Manfaatkan tirai dengan efektif

Tirai bukan hanya berfungsi sebagai dekorasi rumah, tetapi juga memiliki peran penting dalam mengatur suhu ruangan. Pilihlah tirai berwarna netral dengan lapisan penahan panas untuk menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan. Mommies juga bisa memilih tirai berjenis blackout curtain yang lebih efektif menangkal sinar matahari ke dalam rumah.

Ketika siang tiba, tutup tirai untuk menghalangi sinar matahari langsung memasuki ruangan. Pada malam hari, buka tirai agar udara dingin di luar masuk ke dalam rumah dan udara panas di dalam rumah dapat mengalir ke luar.

6. Pilih material lantai yang sesuai

Material lantai ternyata memiliki pengaruh besar terhadap suhu dalam ruangan. Lantai yang terbuat dari keramik atau batu alami seperti marmer atau granit memiliki kemampuan menyerap panas yang rendah. Dengan sifat seperti ini, lantai marmer atau granit dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap sejuk tanpa bantuan AC.

Sebaliknya, lantai kayu akan menyerap panas lebih banyak sehingga lebih cocok digunakan oleh Mommies yang tinggal di lingkungan bersuhu dingin.

7. Atur penempatan furnitur dengan cermat

Penempatan furnitur ternyata bisa mempengaruhi suhu ruangan, lho. Hindari menumpuk furnitur terlalu dekat dengan jendela yang terpapar sinar matahari secara langsung. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan suhu ruangan karena panas terjebak di antara furnitur dan jendela. Tak hanya itu, beberapa furnitur berbahan kayu dapat menyusur dan retak jika sering terkena panas.

Sebaiknya, susun furnitur dengan penempatan yang cermat. Mommies bisa menjaga jarak yang cukup antara furnitur dan jendela sehingga sirkulasi udara akan berjalan lancar.

8. Buatlah ventilasi atap atau ventilasi loteng

Sistem ventilasi pada bagian atap atau loteng bisa menjadi solusi untuk mengeluarkan panas yang terjebak di dalam ruang, sehingga mengurangi suhu di dalam rumah. Ventilasi di bagian atap atau loteng dapat mengurangi kadar kelembaban berlebih dan tentunya bisa menambah estetika rumah.

Hal ini bisa menjadi investasi yang sangat efektif, terutama jika rumah Mommies terletak di daerah yang sering mengalami cuaca panas.

9. Gunakan pencahayaan buatan dengan efisien

Lampu pijar atau bohlam bisa menghasilkan energi panas yang bisa digunakan dalam menghangatkan ruangan. Mommies bisa memilih lampu LED yang menghasilkan lebih sedikit panas agar rumah terasa lebih adem. Selain itu, pastikan untuk mematikan lampu saat tidak digunakan untuk menghindari udara panas terjebak dalam ruangan.

10. Gunakan sprei berbahan katun

Terkadang, udara panas juga bisa mengganggu tidur. Selama udara panas, pastikan untuk mengganti sprei tempat tidur dengan yang berbahan katun. Serat alami katun memiliki sifat menyerap keringat dan ringan, sehingga membantu Mommies tidak merasa gerah saat tidur.

Ditulis oleh: Azahra Syifa

BACA JUGA: 10 Tanaman Herbal Untuk Meredakan Batuk, Bisa Ditanam di Dalam Rumah!

Cover: Pexels