Mommies mungkin tak bisa atasi masalah polusi udara se-Indonesia, tapi Mommies bisa lakukan untuk rumah Mommies dengan bantuan tanaman pembersih udara!
Jangan anggap remeh kualitas udara yang Anda hirup setiap hari karena buruknya kualitas udara dapat menyebabkan beragam penyakit seperti ISPA, alergi, asma, pneumonia, bronchopneumonia, sakit kepala, masalah sistem pencernaan, hingga serangan jantung.
Tapi apakah bahaya udara kotor hanya mengintai di luar rumah? Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), rumah yang kita huni nyatanya memiliki polutan tiga hingga lima kali lebih besar daripada polusi di luar ruangan.
Tidak nampak bukan berarti tidak ada. Dan salah satu hal yang tak kalah bahayanya tentang polusi udara di dalam ruangan adalah sumbernya yang tampaknya tidak berbahaya. Berikut ini adalah beberapa cara udara di dalam rumah Mommies dapat tercemar tanpa disadari:
BACA: Rekomendasi Air Purifier Terbaik untuk di Rumah, Harga Mulai Rp1 Jutaan
Mommies penarasan bagaimana tanaman hias yang umumnya berukuran imut mampu membersihkan udara? Jawabannya adalah melalui proses fotosintesis yang terjadi pada siang hari. Prosesnya: dengan bantuan klorofil (zat hijau daun) sinar matahari diubah menjadi sumber energi dan makanan cadangan tanaman.
Energi kimia yang terikat dalam molekul karbohidrat kemudian disimpan. Di dalam prosesnya, terjadi pula pengubahan zat karbon dioksida menjadi oksigen yang baik untuk makhluk hidup lainnya. Namun yang membuat proses ini lebih istimewa pada tanaman pembersih udara adalah karena tanaman ini memiliki kemampuan lebih hebat dalam memproses perubahan zat tersebut.
Karbon dioksida yang diserap lebih banyak dan menghasilkan jumlah oksigen yang lebih banyak pula. Kecil-kecil cabe rawit adalah istilah yang cocok disematkan untuk tanaman pembersih udara.
Jika daerah tempat tinggal memiliki jumlah ventilasi terbatas, menambahkan tanaman pembersih udara di beberapa titik sebagai hiasan sangat disarankan. Perawatannya pun tak sulit. Penyiraman dalam jumlah yang tepat dan perlu juga mendapatkan paparan sinar matahari misalnya tiga hari sekali atau seminggu sekali. Saat menyiraminya, Mommies cukup gunakan botol semprotan berisi air bersih.
Bunga yang juga dikenal dengan nama herbras ini bisa tumbuh dengan baik di dalam pot atau di tanah. Warnanya pun beragam, jingga, merah, putih, kuning, dan merah muda. Perawatannya dengan disirami setiap hari. Ketika cuaca sedang luar biasa panas, Mommies harus menyiraminya dua kali sehari.
Bunga cantik dengan warna yang beraneka ini cocok diletakkan di sudut teras, ruang tamu, ruang keluarga, bahkan dapur. Bunga Krisan akan ‘menghirup’ zat ammonia yang tercampur di udara di dalam rumah, yang memiliki banyak barang berbahan plastik. Letakkan bunga Krisan di tempat yang mendapat cukup sinar matahari.
Zat benzene dan formalin mampu diserap oleh bunga Peace Lily sehingga ia cocok dijadikan sebagai tanaman pembersih udara. Penampilannya pun cantik dengan bunga berwarna putih kontras dengan warna daunnya yang hijau tua.
Bunga Peace Lily menyukai tanah yang lembab dan tempat yang teduh sehingga harus disirami dengan takaran air yang pas.
Golden Pothos atau sirih gading golden (Epipremnum Aureum) dianggap NASA sebagai salah satu pilihan paling efektif untuk menghilangkan formaldehida dan karbon monoksida.
Tanaman lidah mertua atau sansiviera adalah tanaman pembersih udara yang sudah dikenal sejak dulu. Ia masuk ke dalam jenis kaktus hias yang tidak berbahaya, karena bagian tajam hanya terdapat pada bagian ujung dauna. Jenis sansevieria yang populer adalah sansevieria pagoda dan sansivieria boncel. Lidah mertua hanya membutuhkan sedikit air dan sinar matahari. Mommies bisa meletakkannya di sudut ruangan atau area dekat jendela rumah.
BACA JUGA: 7 Tanaman Pengusir Ular, Bisa Ditanam di Rumah Saat Musim Hujan
Bentuknya memang sangar tapi tanaman ini punya segudang manfaat. Selain buat kesehatan rambut, kulit, dan dagingnya baik untuk kesehatan pencernaan, lidah buaya juga bermanfaat untuk membersihkan udara secara maksimal.
Bagian sukulennya berfungsi untuk menyerap zat formaldehyde dan benzene yang biasanya terkandung dalam udara yang berkualitas buruk karena kontaminasi detergen, pernis, atau pelapis lantai. Letakkan di teras rumah karena lidah buaya memerlukan sinar matahari yang cukup.
Sri rejeki atau chinese evergreen. Sri rejeki berfungsi untuk menyerap zat detergen sehingga cocok diletakkan di area yang agak lembab seperti dapur dan kamar mandi. Jangan lupa memisahkan sri rejeki dari tanaman lain agar warna daunnya tidak berubah menjadi cokelat. Bagi Mommies yang memiliki hewan peliharaan atau anak-anak, tanaman ini tidak dianjurkan untuk dirawat di rumah lantaran beracun.
Spider Plant mampu menyerap karbon monoksida yang berbahaya jika dihidup manusia dan binatang. Perawatannya pun tak rumit, hanya perlu disemprot sedikit air di pagi hari, dan tidak memerlukan cahaya sinar matahari langsung.
Rubber Plant atau Ficus Elastica adalah tanaman kecil asal India yang kini sudah banyak ditemui di Indonesia. Perawatannya pun mudah karena hanya perlu disiram saat musim kemarau saja. Rubber Plant cocok diletakkan di dalam ruangak karena tidak membutuhkan sinar matahari yang banyak.
Lady Palm yang termasuk dalam jenis tanaman palem mini yang lebih cocok ditanam atau diletakkan di area yang lembab seperti kamar mandi. Lady Palm akan membuat udara di dalam kamar mandi menjadi bersih, sekaligus terlihat estetik.
Berbagai zat polutan akan diserap oleh tanaman ini, dan diubah menjadi oksigen bersih. Dracaena termasuk tanaman yang tumbuhnya lambat tetapi bisa tumbuh tinggi hingga 8 kaki. Jadi, sebaiknya dracaena diletakkan di teras atau bagian dalam rumah yang memiliki langit-langit yang cukup tinggi.
Suplir adalah tanaman yang masuk ke dalam jenis paku-pakuan, namun minim serbuk paku (spora). Sehingga tidak akan mengganggu pernapasan dan ampuh membersihkan udara di dalam rumah. Untuk perawatannya cukup diletakkan di area yang mendapat cukup sinar matahari namun tidak terkena langsung.
Tanaman pakis jenis ini tidak hanya berfungsi sebagai pelembab udara alami yang menambahkan kelembapan pada lingkungan, tetapi juga melenyapkan formaldehida.
Palem Bambu cocok diletakkan di area dengan pencahayaan tidak langsung. NASA menganggap tanaman ini sebagai salah satu tanaman penyaring udara terbaik untuk benzena dan trikloroetilen, sekaligus sebagai pelembab udara yang bagus.
Tanaman ini sangat cantik dan memiliki bunga berbentuk hati, berwarna merah, dan mengilap. Tanaman ini dapat memfilter udara di dalam ruangan, menghilangkan formaldehida, amonia, toluena, dan xilena di udara. Namun, sama dengan Chinese Evergreen, Flamingo Lily tidak disarankan dipelihara jika Mommies memiliki anak dan hewan peliharaan.
BACA JUGA: 8 Peralatan Rumah Tangga dan Cara Membersihkannya, Wajib Tahu!
Cover: Photo by Elena Golovchenko on Pexels