Ciri-ciri Kecanduan Pornografi pada Anak, Orang Tua Wajib Kenali Tandanya!

Parenting & Kids

Fannya Gita Alamanda・04 Sep 2023

detail-thumb

Pornografi sudah menjadi virus yang mewabah dan sebagai orang tua, Anda perlu mengetahui ciri kecanduan pornografi pada anak.

Pornografi sama seperti virus. Ia menyusup, ‘menginfeksi’, dan menulari manusia tanpa pandang bulu. Sedihnya, anak-anak justru akan menjadi calon korban paling empuk, terutama remaja laki-laki. Inilah alasan mengapa penting untuk memupuk hubungan yang hangat dan ikatan yang kuat dengan anak sejak usia dini.

BACA JUGA: Saat Orangtua Lihat Konten Porno di Ponsel Anak, Jangan Lakukan Ini!

Apa Itu Kecanduan?

Kita nggak bisa sangkal, ya, Mommies, semua perangkat elektronik ada nilai positifnya—terkadang malah bisa menyelamatkan nyawa—jadi sama sekali menghilangkan teknologi elektronik itu sendiri bukan jawaban dari masalah.

Masalah muncul ketika kita menyalahgunakan penggunaan perangkat ini, sama seperti ketika kita menyalahgunakan banyak hal baik lainnya di dunia: makanan, olah raga, pendidikan, hiburan, gaya hidup, dan masih banyak lagi.

Jadi, apa yang perlu Mommies lakukan? Waspadai kapan kita mulai merasakan perubahan yang semula sekadar kesenangan naik level menjadi kecanduan.

Apa sih kecanduan itu? Ini bukan tentang berapa jam kita melakukan sesuatu atau seberapa sering kita melakukan sesuatu tapi bagaimana perilaku tersebut memengaruhi kehidupan kita.

Kecanduan adalah penggunaan zat, orang, perasaan, atau perilaku secara kompulsif dengan sedikit atau tanpa kepedulian terhadap potensi konsekuensi sosial, psikologis, pekerjaan, dan fisik yang negatif. Singkatnya: kecanduan adalah penggunaan segala sesuatu yang berdampak negatif pada kita, yang tidak dapat dihentikan dengan mudah.

Kenali Ciri Kecanduan Pornografi pada Anak

Waspada itu perlu, paranoid yang jangan. Orang tua bisa membantu anak mereka mengatasi kecanduan terhadap pornografi tapi sebelumnya mereka harus mengenali tanda-tanda kecanduan terlebih dahulu. Berikut adalah delapan tanda anak kecanduan pronografi dan butuh bantuan orang tua.

1. Tiba-tiba mengganti aktivitas atau mematikan laptop, tab, atau PC-nya saat ada orang lain mendekat.

Ini bisa menjadi tanda sebelumnya dia sedang melihat atau menonton hal yang tidak senonoh. Tapi di sisi lain, ini hal yang cukup umum juga karena bisa jadi dia hanya sedang browsing, diam-diam mencari hadiah kejutan untuk Anda.

Jika Anda curiga dan ingin anak jujur, jangan panik dan terlihat marah. Tanyakan baik-baik, “Ada apa, Sayang? Kamu keberatan kalau Mama ikut lihat?” Atau “Kamu sedang chat dengan siapa?” atau “Apa kamu sedang nonton film orang dewasa?” Jaga nada bicara Anda tetap netral dan lembut. Upayakan bangun komunikasi yang jujur dan terbuka.

Jangan bilang, “Kamu terlalu banyak berselancar di Internet” untuk menghentikan aktivitasnya saat itu juga. Tindakan ini malah akan membuat mereka rikuh saat harus benar-benar membutuhkan komputer untuk belajar. Anak kemungkinan besar juga akan menutup diri atau menjauhi Anda

2. Riwayat browser dihapus setiap kali dia selesai menggunakan komputer

Kita memang dianjurkan untuk rajin menghapus riwayat browser untuk membantu komputer kita bekerja lebih efisien. Namun jika Anda melihat riwayat pencarian Anda pun terhapus setiap kali anak Anda menggunakan komputer, itu tanda ada ‘sesuatu’ yang terjadi.

3. Riwayat browser menjurus ke arah seksual.

Riwayat browser atau “dokumen terbaru” milik anak menunjukkan nama yang menjurus ke arah seksual. Nah, ini saatnya Mommies bicara dengan anak.

4. Amati perubahan kepribadian atau perilaku secara tiba-tiba

Anak-anak yang kecanduan pornografi sering kali menunjukkan depresi, mudah tersinggung, berperilaku agresif, sulit tidur, atau kehilangan nafsu makan.

5. Anak semakin sering mengisolasi diri

Kecanduan pornografi meningkatkan rasa malu pada anak sehingga dia akan berusaha menyembunyikan kecanduannya dengan mengisolasi diri di dalam kamar.

6. Waktu yang dihabiskan untuk online sangat banyak

Ciri anak kecanduan pornografi berikutnya adaka dia menghabiskan waktu terlalu banyak untuk online, terutama pada malam hari.

7. Panik berlebihan saat aksesnya untuk Internet dihalangi

Seperti halnya kecanduan pada narkoba, seorang pecandu pornografi kemungkinan besar akan mengamuk jika sumbernya mengakses film porno diputus.

8. Bahasa dan gambar yang bersifat cabul dan seksual

Anak-anak yang kecanduan pornografi sering kali menggunakan bahasa yang eksplisit secara seksual dan menulis atau menggambar tema-tema seksual. Kecanduan menyebabkan hal-hal berbau seksual dan imej tubuh lebih sering terlintas dalam pikiran dan terefleksi ke dalam tindakan mereka.

Bahayanya Kecanduan Pornografi

Kecanduan pornografi terutama pada anak bukanlah perkara sepele. Mereka jadi tidak senang bersekolah, mengisolasi diri dari semua orang, dan akan bertumbuh menjadi orang dewasa yang tidak mampu menjalin hubungan sehat dengan siapa pun.

Penelitian membuktikan bahwa kecanduan pornografi memengaruhi otak, koneksi saraf, dan bahkan struktur otak dengan cara yang hampir sama seperti yang disebabkan oleh kecanduan narkoba. Pornografi memengaruhi kesehatan emosional, fisik, sosial, spiritual, dan akademik anak Anda.

Kecanduan pornografi sangat berbahaya karena:

  1. Ada di mana-mana alias gampang diakses.
  2. Ibarat one stop shopping, pornografi merupakan sumber kesenangan mata, telinga, dan kenikmatan fisik yang dapat ditemukan di satu tempat.
  3. Kecanduan terhadap pornografi adalah salah bentuk pelarian pertama dari rasa sakit emosional. Anak-anak yang kecanduan pornografi seringkali akibat mengalami penderitaan emosional yang luar biasa. Pornografi memberi mereka pelarian yang sangat menyenangkan dan bikin ketagihan. Mereka melarikan diri ke dunia maya yang tidak dihuni oleh orang sungguhan, dan hal itu mematikan secara emosional bagi seorang anak.
  4. Apa hal kedua yang membuat pornografi menjadi candu? Kekuasaan. Ya, anak-anak yang kebutuhan emosionalnya tidak dipenuhi merasa tidak berdaya untuk memenuhi sendiri kebutuhan itu. Pornografi memungkinkan anak-anak mendapatkan KONTROL atas orang lain, yaitu orang-orang yang ada di layar mereka. Saat mereka mengklik dari satu gambar ke gambar lain, orang-orang di layar ini menjadi aktor yang berada di bawah kendali mereka.
  5. Semakin lama anak-anak hidup di dunia maya, semakin mereka menjadi tidak mampu berfungsi di dunia nyata.

BACA JUGA: Anak Menonton Pornografi? Orang Tua Perlu Ajukan Pertanyaan Ini ke Mereka!

Cover: Freepik