Sorry, we couldn't find any article matching ''
Fenomena Hujan Meteor Perseid 13 Agustus 2023, Apakah Berbahaya?
Hujan meteor perseid mencapai puncaknya pada 13 Agustus mulai pukul 00.14. Apakah berbahaya, atau malah seru untuk diamati bareng keluarga?
Tanpa kita sadari, hampir setiap hari ada fenomena yang terjadi di dunia astronomi. Mungkin karena lokasinya amat jauh di atas langit sana, dan nggak punya peralatan untuk meneropong benda-benda langit, kita jadi nggak terlalu tertarik untuk tahu apa yang terjadi di atas sana. Padahal, jika dibaca-baca, banyak yag seru, lho, buat diketahui. Plus, ilmu yang menarik buat dipelajari bareng anak.
Salah satu peristiwa astronomi yang fenomenal yaitu hujan meteor Perseid yang terjadi setiap tahun di pertengahan Agustus. Melansir Royal Museum Greenwich, tahun ini, hujan meteor Perseid terjadi sejak 17 Juli hingga 24 Agustus 2023. Menariknya, peristiwa ini mengalami puncaknya pada 12-13 Agustus 2023, alias nanti malam!
Menurut para ahli astronomi, hujan meteor ini terlalu indah buat dilewatkan. Namun sebelum berencana mengamatinya nanti malam, ketahui dulu informasi seputar hujan meteor Perseid dan cara melihatnya.
Proses Terjadinya Hujan Meteor Perseid
Hujan meteor Perseid terjadi ketika bumi berputar melewati jalur komet Swift-Tuttle dan menabrak puing-puing yang ditinggalkan komet tersebut. Ini terjadi di sekitar Juli dan Agustus setiap tahunnya.
Hujan meteor Perseid disebut-sebut sebagai hujan meteor terbaik tahun ini karena tingkatannya yang tinggi dan meteornya sangat cerah. Pada puncaknya, diperkirakan setiap jamnya ada sekitar 50 hingga 100 meteor melintas yang dapat dilihat. Di Indonesia sendiri, intensitasnya sekitar 36 sampai 61 meteor per jam.
Hujan meteor Perseid ini termasuk peristiwa yang sering diincar para “pemburu” meteor. Meteor-meteor ini terlihat memancar dari konstelasi Perseus; itulah sebabnya disebut Perseid.
Apakah Berbahaya?
Dilansir dari situs Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menurut Andi Pangerang Hasanuddin, Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, hujan meteor yang jatuh ke arah bumi akan habis terbakar oleh atmosfer bumi, sehingga tidak akan sampai ke permukaan bumi. Peristiwa ini juga tak akan membuat lapisan ozon menipis. Oleh karena itu, hujan meteor tidak berbahaya baik bagi bumi dan manusia.
Disebut berbahaya apabila meteor berukuran lebih dari 140 meter dengan jarak perpotongan orbit minimal sekitar 5 juta kilometer. Apabila meteor sebesar itu menghantam tanah, umumnya akan menciptakan lubang atau kawah.
Baca juga: Komunitas Bermain yang Seru dan Sarat Edukasi Buat si Kecil
Waktu Pengamatan dan Cara Melihatnya
Mulai sekarang, melihat hujan meteor Perseid bisa dijadikan ajang seru bareng keluarga setiap tahunnya. Menurut Kepala Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging, puncaknya di Indonesia dapat dilihat di antara pukul 00.14-05.36 WIB. Cara nontonnya pun mudah; nggak perlu teleskop.
Tips mengamatinya:
- Pastikan melihat di saat puncaknya yaitu 13 Agustus, karena di saat inilah meteor dapat terlihat paling jelas.
- Pergilah ke tempat di mana Anda bisa melihat langit seluas mungkin. Hindari area dengan pepohonan dan bangunan yang bisa menghalau pandangan. Semakin luas langit yang dapat dilihat, semakin baik.
- Pastikan di area pengamatan bebas polusi cahaya, alias, harus gelap, agar meteor terlihat jelas. Disarankan juga untuk tidak melihat ponsel.
- Beri waktu setidaknya 15 menit untuk mata menyesuaikan diri dengan kegelapan.
- Setelah nyaman, Anda bisa duduk atau berbaring menatap indahnya hujan meteor.
Nah mommies, jangan sampai terlewat melihat fenomena ini nanti malam, ya!
Untuk kalender astronomi lainnya, mommies juga bisa cek di situs Observatorium Bosscha.
Baca juga: 50 Rekomendasi Wisata Outdoor di Jabodetabek, Bandung, dan Yogyakarta
Photo by Michał Mancewicz on Unsplash
Share Article
COMMENTS