Pernah tanya, nggak, sama suami, atau mungkin pernah dapat kode tentang kalimat yang ingin ia dengar dari istri dan anak-anaknya?
Coba, cek ombak dulu, nih, sebelumnya. Siapa yang di rumah lebih sering ngasi kode-kodean? Mommies atau suami? Biasanya ini tergambar dari gerak-gerik yang dilakukan, terutama kalau lagi marah dan capek. Yuk, coba kita intip dulu, apa, sih, kalimat yang sebenarnya ingin didengar suami dari kita sebagai istri, maupun dari anak-anaknya? Mohon diresapi dan diterima dengan baik dulu, ya, Buibuk, sebisa mungkin coba, deh, sesekali ucapkan, jangan malah disemprot, hihihi!
Kalimat sambutan ketika baru saja menapakkan kaki di rumah sepulang kerja. Tentu, siapa, sih, yang nggak pingin istirahat dan dijamu teh hangat, apalagi sama istri tercinta. Rasanya, lelah langsung terbayar. Sempat jadi curhatan juga lho, di sini.
Sama dengan kita, Bund! Siapa, sih, yang nggak senang kalau dikasih kado? Bukan hanya ibu yang butuh apresiasi melalui barang kesukaannya. Banyak juga suami/ayah yang bakalan senang kalau diberikan kado ketika ulang tahun, ulang tahun pernikahan, atau bahkan di hari Ayah.
Keseharian bapak-bapak itu biasanya seputar antar-jemput anak di sekolah, kalau memang dia bukan bapak-bapak kantoran. Maka, urusan seperti cuci mobil, beres-beres garasi, buang sampah, dan sebagainya menjadi rutinitasnya sehari-hari. Tentu akan menyenangkan bila sesekali tugas ini diambil alih oleh istri. Sebaliknya, kita juga pasti senang kalau sesekali dimasakkin, ya, nggak?
Mengantar anak ke sana ke mari itu akan jadi challenging, apalagi kalau perjalanan dari rumah ke tempat les-nya nggak dekat juga, belum lagi harus ketemu jalan yang langganan macet. Maka, kalimat ini bisa jadi memberikan rasa lega dan tentunya menyenangkan buat si ayah.
Buat suami yang sehari-hari menjalani bisnis bareng istri, tetapi perannya bukan sebagai manajer keuangan, mungkin jadinya jarang buat sedikit-sedikit cek mutasi rekening. Maka, kalimat reminder dari istri ini bisa jadi energy booster buatnya. Biasanya, kalimat di Whatsaap dibuka dengan “M-TRANSFER BERHASIL.” Ini, sih, kalimat favorit Mommies juga, ya, kan?
Pertanyaan ini, meski mungkin bisa ia terima lebih dari satu kali dalam waktu 30 menit, ternyata memberikan kesan tersendiri buat beberapa orang. Artinya, dirinya ditunggu sama orang-orang kesayangannya di rumah. Kepulangannya adalah sesuatu yang berarti.
Biasanya, 30 menit setelah kalimat di atas, muncul kalimat ini, nih. Meski mungkin lelah juga karena nggak nyangka bakalan kejebak macet atau terhambat karena satu dan lain hal sehingga waktu tempuh perjalanan pulang jadi lebih lama, tapi buat si ayah, ini bisa jadi penyemangatnya di perjalanan.
Kalau biasanya setiap anak bangun, yang dicari itu Mamanya, bila kemudian anak mencari papanya sambil nangis, pasti si papa bakalan merasa happy, karena dirinya jadi orang yang pertama kali disebut.
Biasanya, usia 4-5 tahun, anak semakin sering memperlihatkan kebolehannya. Begitu dia melihat kalau ayahnya bisa melakukan hal yang sama, atau bahkan melakukan sesuatu yang ia belum bisa lakukan, apalagi responnya coba, kalau bukan kagum? Meski bangga dan pride-nya meningkat, nggak jarang para bapak merespon balik dengan, “Papanya siapa dulu, dong?” Sehingga anak pun merasakan kebanggaan yang sama.
Mungkin kalau ditanya kalimat spesifik, mereka tidak bisa menjawabnya secara gamblang. Banyak juga suami yang merasa bahagia cukup dengan melihat senyuman dari istri dan anak-anaknya, terutama mereka yang mungkin waktunya terbatas buat stay di rumah, di tengah keluarga.