Peran ayah di dalam hidup anak tentu ada banyak. Kami memudahkannya untuk Anda, para Ayah dengan merangkumnya menjadi lima point. Catat dan lakukan, lho!
Ada beragam perasaan berkecamuk ketika status seorang pria berubah dari lajang menjadi suami. Begitu pula ketika status dari suami bertambah menjadi seorang ayah. Detik ketika mata ayah baru beradu dengan mata bayi mungil di gendongannya bakal campur aduk: ada bahagia, deg-deg-an, bersemangat, sekaligus muncul perasaan khawatir. Salah nggak sih jika muncul perasaan was-was? Tentu tidak. Karena ini artinya, Anda ingin menjadi ayah terbaik untuk anak Anda.
Tanggung jawab bukan sekadar memberi nafkah dan melindungi, tapi juga mendidik, mendisiplin, tanpa lupa mengayomi. Ya, peran Anda bakal berlipat-lipat. Ketika seorang pria menjadi seorang ayah, dia tidak hanya bertanggung jawab atas dirinya sendiri dan ibu dari anak-anaknya, tetapi dia juga diberi tanggung jawab tertinggi untuk membesarkan kehidupan manusia lain, darah dagingnya sendiri. Ini mengharuskan para ayah belajar banyak keahlian dengan baik.
Baca juga: 10 Hal yang diinginkan Anak dari para Ayah
Sebagai seorang ayah, salah satu tugas Anda adalah memotivasi anak-anak menjalankan aktivitas harian yang produktif dan memastikan mereka bertumbuh dengan sehat. Masalahnya, ada banyak anak yang tidak selalu termotivasi untuk mencapai potensi terbaik mereka dalam hal karakter, disiplin, dan pertumbuhan spiritual. Jadi Anda perlu mengamati dengan jeli. Harus bisa melihat celah kosong dan masuk untuk menambalnya. Kadang, Anda bisa memberi motivasi dengan cara yang santai, tapi Anda juga perlu bersikap tegas ketika itu dibutuhkan.
Anak yang bertumbuh tanpa aturan dan tata krama adalah problem terbesar saat ini. Biasanya ini terjadi pada anak-anak yang tumbuh di dalam rumah tangga tanpa ayah atau ayah mereka jarang sekali hadir secara fisik. Mereka tidak pernah merasakan kepemimpinan seorang laki-laki dewasa yang sebenarnya sangat mereka butuhkan. Sebagian besar anak yang cukup beruntung, tinggal bersama seorang ayah yang bisa bersikap tegas ketika diperlukan. Suka atau tidak suka, anak-anak secara alami merespon kepemimpinan laki-laki secara berbeda, terutama di dalam keluarga. Ayah yang dapat berperan sebagai penegak utama aturan dan batasan keluarga di rumah secara otomatis mempermudah pekerjaan istri/ ibu.
Karena anak-anak dilahirkan dengan keinginan untuk mendapat persetujuan, perhatian dan dukungan dari ayah mereka, salah satu cara terbaik untuk mendorong mereka adalah dengan menjadi pemberi semangat dan penggemar terbesar mereka. Menguatkan dan memberi mereka pujian secara teratur di saat yang tepat dan sewajarnya bisa sangat bermanfaat. Anda akan melihat sendiri hasil positif pada anak-anak ketika Anda tahu menempatkan pujian dan dukungan di waktu yang pas. Nggak usah ragu mengekspresikan perasaan sayang dan bangga Anda sepanjang sesuai kapasitasnya.
Misalnya, Anda bisa bilang, “Asal mau tekun belajar, kamu pasti bisa kok, Nak” atau “Ayah bersyukur punya anak seperti kamu”. Setiap anak akan bahagia mendapatkan support nyata dari ayah mereka.
Baca juga: Dari 7 Tipe Ayah, yang mana yang Mencerminkan Diri Anda?
Ada banyak pelajaran dan keterampilan hidup yang tidak akan pernah dipelajari anak selain yang diajarkan oleh ayah mereka. Bagian dari peran ayah adalah melatih anak-anak untuk menjadi pribadi yang baik. Anak-anak perlu paham bahwa ganteng, cantik, pintar, dan kaya raya aja nggak cukup dalam hidup jika mereka tidak memiliki adab, tidak mampu berempati, dan tidak punya belas kasihan. Ayah perlu menjadi pelatih kehidupan mulai dari ngajar anak caranya naik sepeda, perlengkapan yang harus dikenakan, peraturan yang harus dipatuhi hingga mendidik anak caranya mengelola hubungan yang baik dengan lawan jenis. Khususnya cara memperlakukan lawan jenis dengan penuh respek. Itu akan menjadi investasi yang luar biasa.
Para ayah, anak-anak kalian juga menghadapi medan pertempuran mereka sendiri. Kita, para orang dewasa sering melupakan itu karena menganggap masalah mereka pasti cuma masalah sepele. Mungkin bagi kita, tapi tidak buat mereka. Apakah Anda lupa bagaimana hal-hal kecil bisa menjadi hal-hal besar di mata seorang anak? Karena belum berpengalaman, anak-anak secara alami tidak tahu bagaimana menavigasi masalah kehidupan yang mereka hadapi. Itu karena mereka anak-anak, yang dalam masa pelatihan menuju manusia dewasa. Mereka secara teratur membutuhkan arahan, jawaban, dan saran.
Nah, para Ayah, berusahalah untuk menjadi konselor utama anak-anak Anda. Mereka akan selalu butuh saran. Anda tahu kan, karena anak-anak bisa mendapatkan saran dari sumber lain (yang belum tentu benar dan bertanggung jawab), jadi mengapa mereka tidak mendapatkannya dari Anda sebagai sumber saran terbaik?
Sumber artikel dari sini