banner-detik
PARENTING & KIDS

7 Cara Melatih Anak Usia SMP Pintar Berkomunikasi

author

Fannya Gita Alamanda24 May 2023

7 Cara Melatih Anak Usia SMP Pintar Berkomunikasi

Anak lebih sering diam dan main gadget, sehingga kemampuan berkomunikasinya tidak berkembang? Ini beberapa cara agar anak pintar berkomunikasi.

Nggak selamanya diam itu emas. Makin ke sini, kita lebih sering lihat anak ‘ngobrol’ dengan gadget mereka daripada dengan manusia beneran. Dan ini, bikin skill komunikasi anak-anak zaman sekarang makin mengenaskan.

Memang seberapa penting sih kemampuan berkomunikasi itu? Mengapa anak perlu dilatih kemampuan berkomunikasi? “Komunikasi merupakan keterampilan dasar yang penting bagi anak untuk survive, memenuhi kebutuhan dirinya, dan juga untuk menjadi bagian dari kehidupan bermasyarakat,” jelas Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja. 

Dalam artikel ini, kita akan membahas keuntungan memiliki keterampilan komunikasi yang baik dan caranya meningkatkan keterampilan komunikasi anak usia SMP Mommies.

Dampak Buruk Orangtua Abai Melatih Kemampuan Komunikasi Anak

Apa saja dampak buruk jika orang tua abai melatih anak mereka untuk memliki kemampuan berkomunikasi dengan baik?

  • Anak sulit mengekspresikan kebutuhannya.
  • Anak mudah frustrasi karena merasa lingkungan tidak memahaminya.
  • Anak sulit mengembangkan diri karena lingkungan menjadi kurang responsif terhadap dirinya (lingkungan sulit mengenali potensi anak).
  • Anak mengalami kesulitan dalam bergaul dan bersosialiasi
  • Kesempatan kerja menjadi terbatas karena sebagian besar bidang pekerjaan memerlukan keterampilan komunikasi yang baik.

Nilai positif punya keterampilan komunikasi yang baik

 

1. Peningkatan keterampilan komunikasi

 

Keberhasilan akademik anak berkaitan dengan keterampilan komunikasi mereka. Di ruang kelas, siswa sering diminta menjawab pertanyaan, atau menyusun argumen. Untuk mendapatkan nilai bagus, bisa menyampaikan jawaban/ argumen mereka dan ucapan mereka dipahami oleh orang lain agar dapat dipahami siswa tentu perlu punya kemampuan berkomunikasi yang baik. Siswa yang bermasalah dalam hal komunikasi mungkin sulit menyampaikan jawaban mereka secara efektif sehingga membuat guru kesulitan menilai tingkat pengetahuan anak secara akurat.

Buruknya skill berkomunikasi dapat mengakibatkan anak mendapatkan nilai yang lebih rendah karena kurang berpartisipasi di kelas, serta kurang memiliki rasa percaya diri. 

Selain itu, siswa yang mampu berkomunikasi secara efektif lebih mudah mengembangkan hubungan yang kuat dan sehat dengan teman sekelas dan teman-teman sepermainannya, menikmati kegiatan sekolah, sekaligus meningkatkan kinerja akademiknya.

 

2. Potensi karier yang lebih mulus

 

Pemilik perusahaan sering mengeluhkan siswa yang lulus sekolah tanpa memiliki keterampilan berkomunikasi yang dibutuhkan di dunia kerja. Padahal tanpa kemampuan berkomunikasi secara efektif akan sulit buat seseorang berhasil. Mommies tahu kan betapa kejamnya persaingan di dunia kerja itu.

Banyak perusahaan keberatan jika masih harus melatih karyawan baru agar dapat berkomunikasi dengan baik. Hasilnya, siswa yang sudah memiliki keterampilan komunikasi yang baik sangat dicari di dunia profesional.

BACA JUGA: 10 Cara Melatih Keterampilan Anak Usia SD

Cara Ajarkan Anak Pintar Berkomunikasi

1. Sering ngobrol dengan anak

Anak-anak yang kesulitan berkomunikasi mungkin tidak mau berbicara sama sekali. Tugas Anda adalah mengajak anak memulai atau mau bercakap-cakap sesering mungkin. Ini dapat membantu anak merasa lebih nyaman untuk membuka diri. Manfaatkan segala kesempatan seperti selama berkendara ke sekolah, saat mempersiapkan makan malam, atau selama jeda iklan televisi.

2. Menjadi pendengar yang baik

Selalu hadir untuk dalam setiap momen kehidupan anak-anak. Tunjukkan keingintahuan akan minat mereka dengan mengajukan pertanyaan tentang acara olahraga atau ekstrakurikuler yang mereka sukai, dan selalu sediakan waktu saat mereka perlu berbicara.

Meskipun sepertinya mereka tidak ingin bicara dengan Mommies, penting untuk berusaha melibatkan mereka dalam percakapan. Ketika anak remaja ingin berbicara dengan Anda, dengarkan baik-baik apa yang mereka katakana. Tunjukkan perhatian dan pemahaman Anda dengan mengulangi apa yang mereka katakan.

3. Menjadi model yang baik

FYI, bahkan ketika anak remaja Anda kelihatannya nggak mengamati karena sering berada didalam kamar entah membaca atau asyik dengan gadget mereka, anak-anak tetap memperhatikan apa yang Anda lakukan. Jadi pastikan Anda menjadi contoh yang benar. Biarkan mereka melihat bagaimana cara Anda menyelesaikan konflik, menerima dan merespon pendapat orang lain, dan bahkan saat mencari bantuan saat Anda membutuhkan.

4. Minta pendapat anak

Berkomunikasi menuntut anak-anak untuk merefleksikan perasaan dan pendapat mereka. Percakapan bisa sesederhana seperti enaknya weekend ini jajan makan siang di mana ya? Atau Mama lebih bagus pakai warna merah atau hijau?

Mommies juga dapat menanyakan hal-hal seperti “Menurutmu, tim sepak bola mana yang mainnya lebih bagus? Kenapa?” Ajukan pertanyaan yang memancing mereka untuk mengungkapkan pendapat dan perasaan.

5. Permainan peran

Salah satu cara untuk membantu anak dalam mengembangkan keterampilan komunikasi adalah dengan permainan peran. Awalnya mungkin mereka enggan, tetapi dorong mereka untuk melakukannya seperti permainan. Cobalah memerankan situasi di sekolah yang mungkin sulit bagi mereka, seperti diajak merundung siswa lain atau diminta memberikan contekan’ lalu tawarkan beberapa saran tentang apa yang dapat mereka katakan dalam situasi itu.

Mommies juga dapat membuat kata kode dengan anak-anak yang dapat mereka gunakan saat butuh bantuan. Jika anak menggunakan kata kode mereka dalam panggilan telepon atau SMS, itu adalah isyarat orangtua untuk menelepon atau mengirim pesan, “Sekarang waktunya kamu pulang.” Kata kode akan menjadi jaring pengaman buat anak.

Ketika anak sedang tidak berminat buat bercerita, jangan menyerah. Mommies bisa coba berbicara tentang diri Mommies atau aktivitas sehari-hari. Membuat anak tidak terbebani untuk harus bercerita justru dapat memancing mereka mengajukan pertanyaan dan menunjukkan minat pada apa yang Mommies ceritakan —yang merupakan salah satu cara untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan berkomunikasi.

6. Sarankan anak untuk punya catatan pribadi.

Beberapa anak merasa lebih mudah untuk berbicara begitu mereka memiliki kesempatan untuk memikirkan dahulu apa yang ingin mereka katakan. Menulis di buku harian atau jurnal tentang aktivitas sehari-hari dan perasaan mereka dapat memudahkan anak membentuk pemikiran untuk dibagikan kepada orang lain. Ini membantu anak merasa lebih siap dan percaya diri ketika harus menjawab atau menceritakan sesuatu secara detail.

7. Mommies, anak Anda sayang Anda meskipun kelihatannya cuek.

Kebanyakan anak belajar keterampilan komunikasi melalui coba-coba dan ini bisa membuat frustrasi ketika anak yang sebelumnya cerewet berubah menjadi remaja pendiam yang menutup diri dari orangtuanya, atau lebih suka berbicara dengan teman mereka. Tapi itu adalah bagian normal dari perkembangan remaja.

Bagi para remaja, teman sebaya mungkin tampak lebih penting, tetapi tidak ada yang mengalahkan cinta orang tua. Mereka masih membutuhkan cinta, dukungan, dan bimbingan orangtua.

Jadi jangan menyerah dalam mendorong anak remaja mau terbuka, senang ngobrol, berani menyampaikan pendapat sekaligus tetap bertanggung jawab, dan mempercayai orangtua. Tapi sebelumnya, jangan lupa untuk menjadi contoh yang baik dalam hal berkomunikasi. Ini penting. 

BACA JUGA: 8 Kalimat Menyakitkan dari Orangtua yang Sering didengar Anak

Cover: Photo by Ketut Subiyanto on Pexels

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan