Sorry, we couldn't find any article matching ''
Supaya Mental Anak Kuat, Orang Tua Perlu Hindari Mengucapkan 7 Kalimat Ini!
Memupuk agar mental anak kuat menghadapi kerasnya di dunia zaman sekarang sangat diperlukan, Moms. Untuk itu, coba hindari ucapkan kalimat di bawah ini!
Agar anak tumbuh jadi pribadi yang percaya diri, Mommies juga perlu melatih mental anak supaya kuat. Ketika mental anak kuat, kepercayaan diri mereka akan berkembang dan memungkinkan dia untuk mengembangkan juga kemampuannya berpikir positif.
Saat anak mampu berpikir dengan positif, efek baiknya adalah mereka bisa belajar mengambil hal-hal baik dari pengalamannya, termasuk kegagalan.
Jadi, kuncinya adalah memupuk agar anak memiliki mental yang kuat. Caranya bagaimana? Bukan dengan membiasakan membentak mereka agar jadi kebal, ya, melainkan Mommies harus lebih hati-hati dalam bertutur kata.
BACA JUGA: Orangtua Perlu Ajukan 5 Pertanyaan Ini Jika Ingin Anak Memiliki Mental yang Kuat
Kalimat yang Harus Dihindari Orang Tua
Menurut Amy Morin, seorang psikoterapis, semua orang tua terkadang tidak menjaga perkataan mereka kepada anak-anaknya, dan terkadang malah sengaja mengatakan perkataan yang tidak baik. Dikutip dari CNBC Make It, ini dia beberapa kalimat yang sebaiknya dihindari diucapkan oleh orang tua agar mental anak tumbuh kuat.
1. “Tenang!”
Daripada memerintahkan anak untuk tenang dalam sebuah situasi pelik, Mommies bisa coba untuk mengatakan hal-hal yang memvalidasi perasaanya. Misalnya ketika anak sedang marah, katakanlah, “Sepertinya kamu benar-benar marah sekarang.”
Bantu anak-anak memahami bahwa tidak apa-apa merasa kesal dan dorong mereka dengan perlahan ke arah aktivitas yang bisa membuat mereka kembali tenang. Jadi, daripada melempar sesuatu atau berteriak balik pada anak yang sedang marah, mungkin Mommies bisa minta mereka untuk menggambar atau mendengar musik selama beberapa menit.
2. “Jangan khawatir tentang itu.”
Ketika Mommies mengatakan kalimat di atas pada anak yang tengah khawatir, ternyata itu tidak menghilangkan rasa khawatir yang dirasakan anak secara otomatis. Menghilangkan ketakutan pada anak dan meminta mereka untuk mengabaikannya bukanlah hal yang baik, ya.
Jadi, dibanding mengatakan hal itu, lebih baik Mommies katakan, “Apa yang bisa kamu lakukan saat merasa khawatir?” Biasanya anak akan berpikir lebih rasional dengan melepaskan diri dari situasi tersebut. Jika anak khawatir tentang ujian esok hari, mereka akan belajar dengan lebih giat dan semua akan baik-baik saja.
3. “Kamu akan melakukannya dengan baik.”
Berpikir positif memang bisa membangun rasa percaya diri anak. Namun Mommies tidak bisa memprediksi apakah anak akan berhasil atau gagal. Mengucapkan kalimat di atas rasanya seperti menjanjikan sesuatu pada anak lalu kemudian melihat mereka gagal di akhir, dan hal ini justru merusak rasa percaya diri mereka.
Dibanding mengatakan, “Kamu akan melakukan yang terbaik,” atau “Kamu pasti menang,” lebih baik ucapkan kalimat “Keluarkan semau kemampuanmu dan lakukan yang terbaik. Kalau tidak berhasil dan tidak berjalan baik, gak apa-apa, kok. Kamu pasti bisa melewatinya!”
Untuk melihat kalimat yang harus dihindari lainnya, klik halaman selanjutnya!
BACA JUGA: 20 Rekomendasi Psikolog Anak dan Remaja yang Bisa Membantu Kesehatan Mental Buah Hati
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS