Menemukan Vape di dalam tas sekolah anak semacam hal baru yang lagi-lagi mengagetkan saya sebagai seorang ibu dari dua anak remaja laki-laki. Kira-kira, seperti apa respon saya yang sangat tidak suka dengan rokok ini? Ini cerita saya.
Kejadiannya baru seminggu lalu, ketika saya sedang beres-beres kamar si adek, mengatur ulang furnture kamar. Di saat itu saya ingin memindahkan tas sekolahnya yang terbuka dari meja ke kasur. Eh tidak sengaja saya mencium aroma wangi yang tadinya saya kira itu adalah parfum. Begitu terjatuh semua, barulah saya sadar kalau ini adalah vape. Tidak hanya satu, tapi ada tiga. Untuk saya yang tidak pernah merokok atau mencicip rokok sama sekali, momen penemuan ini menjadi salah satu huft momen saya sebagai tua dari anak remaja.
Sedih, kesal, heran, karena betapa kedua anak saya paham betul mengenai bahaya rokok maupun vape, kok ya masiha menggunakan. Saya sempat diam terduduk di ujung kasur, menenangkan diri, baru memutuskan apa yang akan saya lakukan. Saya perecaya bahwa REAKSI sebagai orang tua saat menghadapi “konflik” dengan anak akan sangat mempengaruhi hubungan saya ke depannya.
Baca juga: 4 Kesalahan Orang tua Saat Komunikasi dengan Anak Remaja yang Membuat Anak Malas Terbuka
Panggil si anak dan bertanya “Ini punya siapa?” sambil menunjukkan bungkusan vape. Saya nggak mau langsung berasumsi kalau ini pasti punya anak saya, kalau anak saya pasti sudah menggunakan vape. Lantas si anak menjawab: Oh ini punya temanku ma, si K, dia nitip karena waktu itu dia pernah ketahuan sama guru di sekolah dan dipanggil orang tuanya. Apakah dengan jawaban ini saya lantas percaya? Tentu tidak, ahahaha.
Saya minta anak saya me-whatsapp temannya dan mengatakan kalau barang titipannya ketahuan oleh saya dan saya keberatan. Bilang ke teman kamu bahwa mama keberatan, mama tidak mau dia atau siapa pun menitipkan hal-hal seperti ini lagi dan tanya teman kamu, apakah ini mau dikembalikan atau mau mama buang? Tolong WA di depan mama dan mama bisa ikutan baca.
Anak saya pun melakukan hal yang saya minta. Saya bisa melihat percakapan antara mereka berdua secara “live” jadi saya tahu respon temannya seperti apa dan benarkah ini punya temannya atau bukan. Apakah saya sudah percaya 100%? Masih belum, hehehe. Mohon maaf, saya pernah remaja dan saya tahu banget bagaimana anak remaja itu banyak akalnya. Jadi apa lagi yang saya lakukan?
Saya minta anak saya bertanya lagi: Apakah mamanya si teman tahu kalau dia menggunakan vape dan apakah tidak masalah jika saya bicara dengan mamanya? Jawaban si teman, mamanya tidak tahu namun dia tidak bisa melarang saya untuk bicara dengan mamanya. Di sini saya baru merasa yakin.
Saya suruh anak saya saat akan ke sekolah, kembalikan vape milik temannya.
Saya bertannya ke anak saya: Kenapa kamu bisa menolak jika diajak untuk mencicipi rokok atau vape tapi kok mau dititipin barang seperti ini? Jawabannya: Kalau merokok atau ispa vape kan bahaya untuk tubuh ma, itu merugikan aku. Tapi kalau hanya dimintain tolong titip, kan aku hanya bantu teman dan tidak merugikan siapa pun.
KATA SIAPA TIDAK MERUGIKAN SIAPA PUN? Saya balik bertanya dengan nada agak nge-gas sedikiit, ahahah.
Saya tidak menjelaskan mengenai bahaya rokok dan vape karena anak-anak sudah paam betul, yang saya fokuskan adalah bahayanya menerima titipan barang-barang tidak jelas. Kalau seandainya terjadi razia di sekolah dan ditemukan vape di dalam tas kamu, sudah pasti kamu yang akan disalahkan oleh pihak sekolah. Saya juga beri contoh lain yang lebih ekstrem, narkoba.
Kalau ada teman menitip narkoba, atas nama pertemanan kamu mengiyakan, lalu ada razia, apa jadinya? Kamu yang akan kena masalah hukum, bukan teman kamu. Karena polisi melihatnya barang itu ada di kamu.
Semoga anak saya paham ya :D.
Setelah diskusi selesai, saya selalu bilang ke anak-anak: Mama percaya sama kalian, jadi tolong jangan salah gunakan kepercayaan yang mama dan ayah berikan ke kalian. Karena kalau menurut mbak Vera Itabiliana, Psikolognya anak-anak saya, orang tua tetap perlu menunjukkan ke anak bahwa mereka masih bisa dipercaya.
Semoga tidak ada lagi kejadian-kejadian mengejutkan ya Mommies :).