banner-detik
PARENTING & KIDS

Dari Kasus Penganiayaan Mario Dandy Terhadap David, Saya Ingin Anak-anak Saya Belajar 5 Hal Ini

author

fiaindriokusumo02 Mar 2023

Dari Kasus Penganiayaan Mario Dandy Terhadap David, Saya Ingin Anak-anak Saya Belajar 5 Hal Ini

Kasus penganiayaan Mario Dandy terhadap David membuat saya sadar mengenai PR berat apa saja yang kita punya sebagai orang tua. Dari kasus ini, saya pun juga ingin kedua anak laki-laki saya belajar beberapa hal ini.

Ketika ramai berita kasus penganiayaan yang dilakukan oleh Mario terhadap David yang menyebabkan korban hingga detik ini belum sadarkan diri juga, saya membuka ruang diskusi dengan kedua anak laki-laki saya yang kebetulan usianya 14 dan 16 tahun. Usia yang tidak jauh berbeda dengan korban. Saya bertanya pada mereka, bagaimana menurut mereka, seperti apa pandangan mereka. Jawabah n mereka cukup membuat saya merasa tenang. Banyak hal yang saya sampaikan ke mereka. Tentang kekhawatiran saya. Tentang kecemasan saya. Dan, tentang harapan saya terhadap mereka.

Dari kasus penganiayaan Mario terhadap David, saya ingin anak-anak saya belajar ……

1. Jangan merugikan diri sendiri, jangan merugikan orang lain dan jangan merusak sesuatu

ketika mereka sedang senang ataupun marah. Ini adalah aturan yang sudah saya tanamkan sejak mereka kecil dan selalu saya ulang setiap kali ada kesempatan. Sesenang atau semarah apa pun mereka, pastikan mereka bisa mengendalikan emosi dengan cukup baik. Saya berharap mereka akan selalu memengan teguh aturan ini agar terhindar dari banyak kerugian atau penyesalan ke depannya.

2.  Berbuat baik itu boleh ke siapa pun, namun memilih teman itu harus!

Cari teman yang akan menenangkan kamu saat kamu emosi. Cari teman yang bisa menghentikan kamu ketika kamu akan melakukan tindakan bodoh, bukan malah yang menyemangati kamu dan menemani kamu ke jurang kehancuran. Cari teman yang berani menegur kamu ketika salah. Cari teman yang bergaul dengan kamu bukan karena kamu anak dari keluarga terpandang. Cari teman yang akan membawa kamu menjadi manusia yang lebih baik.

Baca juga: Ingat 14 Hal Ini Saat Kamu Memilih Teman

3. Jangan membela pacar dengan mengorbankan masa depan kamu (apalagi nyawa kamu)

Cinta di usia remaja itu memang seru, nak! Bisa jadi kamu menganggap pacarmu adalah duniamu. Bahwa kamu harus menjaga dan melindugi harga dirinya. Boleh kok punya perasaan seperti itu. Selama saat kamu menjaga dan melindungi pasangan kamu, kamu tidak mengorbankan dirimu, kamu tidak menghancurkan masa depanmu, kamu tidak membuat nyawamu berada di dalam bahaya. Jika membela artinya kamu harus kehilangan masa depan bahkan nyawamu, maka lupakan, nak! Apalagi hanya untuk alasan sepele.

4. Mohon mengerti jika mama memiliki beragam aturan berkaitan dengan saat kamu bertamu ke rumah orang, karena itu tujuannya untuk keselamatan kamu

Kalian ingat kan betapa mama bawel luar biasa setiap kali kalian ingin bermain ke rumah teman kalian? Mama harus tahu kalian ke rumah siapa, di mana rumahnya, di rumahnya ada siapa saja, apakah ada orang dewasa di rumahnya, jika ada, siapa? Mama juga mewajibkan kalian untuk menyapa orang tua teman kalian saat kalian datang ke rumahnya. Semoga kalian paham ya apa alasannnya. Agar orang tua teman kalian tahu ada siapa saja di rumahnya.

Mama juga pesan kalau kalian izin ke rumah teman, sebisa mungkin tetap di dalam rumah, tidak usah pergi-pergi. Kalaupun mau pergi, tetap minta izin ke pemilik rumah agar orang tua teman kalian tahu kalian akan kemana. Semua demi keamanan dan keselamatan kalian.

Inilah kenapa mama juga pasti bawel, kalau ada teman kalian yang main ke rumah kita, mama larang kalian pergi-pergi dan tetap di rumah, karena kalian menjadi tanggung jawab mama sebagai pemilik rumah.

5. Jika ingin membantu, menjadi pahlawan, pastikan kamu tahu benar cerita dan masalah yang sebenarnya

Setiap cerita selalu punya beragam versi nak, versi dari setiap orang yang terlibat dan versi kebenaran itu sendiri. Maka ketika kamu ingin membela seseorang, pastikan kamu memiliki banyak informasi mengenai masalah itu. Jangan masuk ke medan pertempuran tanpa memiliki informasi yang lengkap, karena itu artinya sama saja kamu “bunuh diri”.

Sumber image utam dari sini

Share Article

author

fiaindriokusumo

Biasa dipanggil Fia, ibu dari dua anak ini sudah merasakan serunya berada di dunia media sejak tahun 2002. "Memiliki anak membuat saya menjadj pribadi yang jauh lebih baik, karena saya tahu bahwa sekarang ada dua mahluk mungil yang akan selalu menjiplak segala perilaku saya," demikian komentarnya mengenai serunya sebagai ibu.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan