Sorry, we couldn't find any article matching ''
5 Tips Agar Scheduling Sex Tak Kalah Seru Dengan Sex Spontan
Benarkah scheduling sex tidak bisa semenyenangkan sex spontan? Benarkah lebih membosankan? Cari tahu fakta dan tips menjalankannya di bawah ini!
Banyak pasangan suka dengan seks yang spontan dibanding scheduling sex. Lebih mendebarkan! Namun bagaimana dengan pasangan yang superduper sibuk? Apakah seks yang masuk ke dalam to-do list agenda Anda alias dijadwalkan nggak bisa sama seru dan menyenangkan?
Bagi mereka yang sudah menikah cukup lama, kondisi seperti ini pasti nggak aneh: pulang kantor dengan badan penat dan pikiran sumpek, yang ada di kepala hanya segera bergelung di atas kasur empuk dan narik selimut. Seks? Duh, kapan-kapan aja, deh. Alasan lain selain sibuk? Ya, itu tadi, karena sudah terlalu lama bersama.
Untuk alasan inilah, scheduling sex perlu dilakukan. Sesibuk apa pun, seks tetap penting. Sangat penting.
Anda lupa, ya, bahwa seks itu salah satu rekreasi untuk meluruhkan stres dengan cara yang paling menyenangkan? Nggak boleh terlupa apalagi sengaja dilupakan.
Menjadwalkan seks juga menjadi cara yang luar biasa bagi Anda berdua untuk tetap menjaga keintiman dan kepuasan, baik secara emosional dan seksual, tak masalah sudah berapa lama usia pernikahan. Seks seharusnya bukan aktivitas yang dilakukan hanya saat Anda dan pasangan punya waktu.
BACA JUGA: Bosan Berhubungan Seks Gitu-gitu Aja? Coba Variasikan Dengan Cara Ini
Cara Membuat Scheduling Sex Menyenangkan
Oke, sebelum memasukkan seks ke dalam to-do list, Anda berdua perlu duduk bareng, menyepakati, lalu menandai ‘tanggal merah’ untuk scheduling sex di kalender.
1. Cari tahu hari dan waktu yang cocok untuk Anda berdua
Menjadwalkan seks tentu butuh kesepakatan dua pihak. Jadi, kami merekomendasikan agar pasangan duduk bersama dan memilih waktu yang cocok. Cuma punya waktu buat Quickie sex? Tak apa. Anda juga bisa sesekali melakukan variasi.
Sexting? Boleh, tetapi Anda tahu, kan, seks ‘tatap muka’ tetap nggak ada yang mengalahkan. Anda bisa menjadwalkan seks di sore atau larut malam ketika suasana sudah senyap dan membangun gairah terasa lebih mudah. Sesekali janjian sex after lunch di hotel saat jam makan siang kantor juga bisa, lho.
2. Lingkari kalender Anda
Seks sama pentingnya dengan meeting. Jadi, jika Anda bisa ingat untuk melingkari kelander saat hendak meeting dengan klien, seharusnya Anda lebih semangat lagi ‘meet and greet’ dengan pasangan tercinta.
Beri warna tertentu, misalnya merah menyala dan tambahkan gambar hati, atau gambar-gambar ‘nakal’ yang bisa bikin Anda tersenyum simpul saat melihatnya, sekaligus jadi nggak sabar bertemu dia.
Cuma punya waktu 1 kali seminggu? Nggak apa. Yang penting rutin dan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Anggap seperti kesempatan nonton konser penyanyi pujaan Anda, yang belum tentu tampil setahun sekali.
3. Fleksibel dengan jenis keintiman yang dipilih
Memiliki jadwal bercinta bukan berarti Anda harus selalu berhubungan seks dengan melibatkan penetrasi. Ini bukan sekadar tentang seks. Ini tentang keintiman.
Menjadwalkan seks itu intinya adalah agar Anda berdua terlibat dalam aktivitas apa pun yang membuat kalian terhubung. Seperti bercumbu, ngobrolin fantasi seks masing-masing, berpelukan sambil baca novel erotis bareng, dan lain lain.
Jika nantinya aktivitas- aktivitas ini bakal mengarah ke ‘hidangan utama’ Anda berdua akan lebih siap dan sangat menikmatinya. Yang penting, kalian ingat untuk bersikap fleksibel dan mudah berkompromi.
4. Sebisa mungkin, patuhi kesepakatan yang telah dibuat bersama
Salah satu masalah terbesar yang dimiliki pasangan dengan proses ini adalah tidak konsisten. Sebenarnya, terserah kalian untuk memutuskan seberapa besar komitmen terhadap seks yang dijadwalkan ini, tetapi komitmen sangat penting karena akan menentukan kebahagiaan dua orang, bukan hanya sepihak.
Bagi sebagian besar orang, menjadwalkan seks memang awalnya terasa aneh, merasa ada tekanan untuk melakukannya. Namun seiring berjalannya waktu, kalian akan terbiasa. Uji coba akan membantu Anda dan pasangan menemukan jadwal yang paling nyaman.
5. Pikirkan ide-ide kreatif yang ingin dipraktikkan berdua
Begini, kata “dijadwalkan” memang terdengar identik dengan “sangat membosankan”. Meskipun di awal-awal merasa scheduling sex sulit diterapkan, seks yang terjadwal juga bisa disandingkan dengan kencan atau liburan yang direncanakan.
Kencan dan berlibur dua hal yang menyenangkan, bukan? Sama-sama butuh waktu, tenaga ekstra, plus biaya. Sesungguhnya, seks pun begitu. Bedanya dengan seks yang spontan, seks terjadwal justru membuat Anda punya waktu untuk memikirkan beragam ide kreatif yang bisa dilakukan untuk membuat eksekusinya nanti kian seru.
Anda mungkin ingin mencoba posisi-posisi seks yang berbeda, sempet beli sex toys baru, dan lingerie dengan model-model aduhai. Anda bahkan punya waktu dari 1 hari sebelumnya atau pagi harinya untuk kirim pesan-pesan menggoda dan foto-foto kategori XX (nggak usah sampai XXX, yaaa) ke pasangan Anda.
Di atas semua ide dan saran di atas, seks terjadwal atau scheduling sex tentu perlu diselingi dengan seks yang spontan, untuk menjaga gairah dan cinta Anda bak pasangan pengantin yang baru menikah.
BACA JUGA: Mengenal Istilah Resesi Seks, Penyebab, dan Akibatnya
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS