Kondom bocor adalah hal yang paling dihindari terutama untuk pasangan yang memang tidak berniat memiliki anak atau menambah anak. Agar tidak mengalaminya, perhatikan 8 penyebabnya.
Siapa di sini yang pernah mengalami udah lagi nafsu-nafsunya, ternyata pas mau menggunakan kondom, eh kondomnya robel. Auto drop biasanya ya kan. Sebuah survei memperlihatkan bahwa 7,3 persen pria yang mengikuti survei mengaku bahwa mereka pernah mengalami peristiwa itu dalam periode 1 tahun. Dalam penelitian lain, 29 persen pengguna kondom pria dan 19 persen pengguna kondom wanita pernah mengalami setidaknya satu kali kondom rusak selama jangka waktu 3 bulan.
Baca juga: Rekomendasi Kondom Favorit para Ayah
Menggulung kondom seharusnya bukan perkara sulit. Jika Anda atau pasangan mengalami kesulitan saat melakukannya, maka kemungkinan besar cara Anda yang salah. Cobalah untuk mencubit ujung kondom terlebih dahulu sebelum membuka gulungannya. Cara ini juga membantu menciptakan ruang di pucuk kondom yang cukup untuk menampung sperma saat pasangan mengalami ejakulasi.
Minyak menyebabkan permukaan lateks menjadi rapuh dan mudah rusak. Kondom bisa pecah jika Anda menggunakan vaseline, minyak kelapa, atau baby oil sebagai pelumas. Gunakan pelumas berbahan dasar air atau silikon saat menggunakan kondom lateks dan sintetis. Namun untuk kondom yang terbuat dari kulit domba dan poliuretan, kedua produk ini cocok dengan segala jenis pelumas.
Kondom kedaluwarsa tidak seefektif saat kondisinya masih baru dan lebih mudah robek. Selalu periksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan kondom sebelum membeli atau menggunakan kondom apa pun.
Panas, sinar matahari langsung, dan gesekan adalah beberapa hal yang mengancam daya tahan kondom. Hindari penggunaan kondom yang disimpan di dompet atau laci terlalu lama. Gesekan dan panas di area ini dapat menyebabkan kerusakan. Kondom dimaksudkan untuk disimpan di tempat gelap yang sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.
Baca juga: Rekomendasi Kondom Favorit para Istri
Jika Anda berharap metode ini bisa membuat aksi Anda jadi dobel amannya, Anda keliru. Menggunakan dua atau lebih kondom sekaligus justru dapat menyebabkan kerusakan pada kondom.
Sangat disarankanuntuk memakai ukuran yang sesuai dengan ukuran penis. Jika ukuran kondom salah, kemungkinan kondom akan sulit dibuka gulungannya. Ketika merasa kondom terlalu ketat atau terlalu longgar, maka berarti pasangan memakai ukuran yang salah.
Hindari menggunakan benda tajam atau gigi untuk membuka bungkus kondom karena bisa jadi akan merobek kondom dan membuatnya bolong. Cukup gunakan jari.
Menggunakan kondom dengan gelembung- gelembung udara dapat merusak kondom. Saat membuka gulungan kondom, selalu cubit bagian ujung kondom agar tidak ada udara yang terperangkap di sana. Lalu, ratakan kondom dari pangkal hingga ke ujung setelah selesai dipakai.
Kondom sudah menjadi alat kontrasepsi yang diidolakan banyak pasangan karena murah, mudah didapat, higienis dan dapat mencegah kehamilan. Pastikan Anda dan pasangan memilih kondom dan pelumas yang tepat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan saat berhubungan seks.