Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kenapa Ibu Dengan Anak Perempuan Harus Nonton Ginny and Georgia
Ginny and Georgia seru banget ditonton bareng anak remaja perempuan. Biar bisa saling koreksi dan diskusi antara mommies dan nak gadis.
Serial Netflix ini tak dinyana seru juga. Ibu dengan anak perempuan, terutama yang jelang remaja, kudu wajib nonton serial Ginny and Georgia besutan Netflix ini. Ingat serial Gillmore Girls? Nah, mirip, deh, sama serial tersebut. Tapi, Ginny and Georgia masalahnya lebih pelik dan konfliknya lebih dark.
Drama keluarga dengan bumbu thriller
Alkisah, seorang single mom bernama Georgia (Brianne Howey) yang memiliki 2 anak dari ayah yang berbeda, yaitu Ginny (Antonia Gentry) berusia 15 tahun dan Austin (Diesel La Torraca) 11 tahun, pindah ke sebuah kota baru Wellsbury, New England. Kepindahan mereka sebenarnya dilatari oleh banyak hal negatif, salah satunya kematian mencurigakan suami terakhir Georgia, yang notabene bukan ayahnya Austin. Ribet, kan? Hahaha…
Nah, di Wellsbury ini Georgia berniat banget untuk memulai hidup baru dari kekayaan yang diwariskan mendiang suami terakhirnya. Sayangnya, selalu ada saja yang bikin cita-cita mulia Georgia ini sulit terwujud. Entah itu dari kekasih barunya, saingan barunya, kolega kantornya, mantan istri mendiang suaminya, hingga tingkah laku anak remaja perempuannya yang lagi ‘lucu-lucunya’ itu.
Baca juga: Review Film Everything Everywhere All At Once. Saat Cinta dan Harapan Jadi Sumber Kehidupan
Love and hate antara ibu dan anak remaja perempuan
Punya anak remaja itu memang nggak mudah. Kita sering nggak bisa menebak apa, sih, yang mereka pikirkan? Bagaimana, sih, baiknya menghadapi mood remaja yang lagi naik turun? Demikian pula Georgia. Apa lagi background keluarga mereka sungguhlah absurd. Ginny lahir dari pacar pertamanya yang kebetulan rasnya adalah African American. Otomatis ras Ginny adalah ras campuran antara Caucasian dan African. Austin lahir dari seorang akuntan, namun penipu, serta merupakan suami pelaku KDRT.
Dengan latar belakang seperti itu, wajar kalau Ginny tumbuh jadi anak perempuan yang insecure. Apalagi Georgia merupakan wanita penuh percaya diri, berambisi, namun manipulatif serta nggak segan melakukan APA PUN, demi melindungi anak-anaknya. Georgia merupakan definisi seorang ibu yang rela membunuh demi anak-anaknya. Yes, seharafiah itu.
Itulah yang bikin Ginny takut, benci, tapi sayang banget, hingga takut kehilangan ibunya. Di kala tertentu, Ginny ingin kabur. Tapi di saat lain, Ginny merasa perlu melindungi ibunya. Hubungan yang kompleks. Sementara sepanjang serial kita disuguhkan, kenapa Georgia sampai harus berbuat seperti itu. Perasaan antara, setuju tapi nggak setuju. Penonton ikutan dilema. Hahaha…
Belajar cara berkomunikasi dengan anak remaja perempuan
Dari serial ini sebenarnya kita bisa belajar, bagaimana enaknya berkomunikasi dengan anak remaja, terutama anak remaja perempuan. Lucu juga, sih, melihat bagaimana Georgia berusaha jadi sahabat, sekaligus jadi ibu. Kita juga disuguhkan taktik kepo kegiatan anak melalui akun bodong Instagram, tapi tetap bisa terlihat cool di depan anak sekaligus teman-temannya. Seru!
Edukasi seks antara ibu dan anak juga dipaparkan di sini. Meskiiiii, edukasi seks ala Georgia sangat nggak bisa kita contoh Hahahaha. Kalau di sana, begitu tahu anaknya mulai pacaran sama anak tetangga, Georgia langsung maksa Ginny pasang alat kontrasepsi. Lah, kita? Beda cara memang, tapi at least di serial ini kita diingatkan bahwa hubungan seks antara remaja yang serba ingin tahu ini, sangat mungkin dilakukan di mana saja. Termasuk di rumah sendiri.
Meski seringkali jengkel sama kelakuan Ginny, tapi mungkin memang itu yang ingin disampaikan oleh serial ini. Bahwa yang dirasakan anak remaja perempuan, ya, seperti itu. Normal, kok. Saya jadi mikir-mikir lagi. Jangan-jangan saya dulu sengeselin Ginny di mata mama. Hahaha.. Karena seringkali selalu berasa jadi si paling victim. Yuk, nonton. Bareng si anak perempuan. Habis itu bisa saling diskusi, lho!
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS