banner-detik
PARENTING & KIDS

Agar Anak Tidak Menjadi Pick Me Girl

author

RachelKaloh16 Jan 2023

Agar Anak Tidak Menjadi Pick Me Girl

Menjadi tantangan tersendiri untuk anak remaja perempuan bisa diterima di lingkungannya. Tapi, nggak perlu sampai jadi “Pick Me Girl”. Apa, sih, maksudnya?

Beda jaman, beda istilah, mungkin itu, ya, yang perlu orangtua sadari. Saya pun, jujur, baru mengenal istilah ini gara-gara sempat menjadi tren di mana lagi kalau bukan di Tiktok. Sebelum membahas lebih jauh, kita harus tahu dulu apa, sih, sebenarnya arti dari Pick Me Girl ini. Dengan begitu, kita pun tahu cara yang tepat agar anak remaja perempuan kita bisa tetap pandai berteman tanpa harus jadi bahan omongan.

Pick Me Girl adalah istilah jaman sekarang yang menggambarkan remaja perempuan yang berusaha keras untuk membuat lawan jenisnya terkesan maupun diterima di lingkungannya, dengan memastikan bahwa dirinya “tidak seperti perempuan lain”.

Supaya anak nggak jadi Pick Me Girl

Melalui beberapa cara berikut ini, kita bisa memberikan pemahaman pada anak bahwa ia tetap bisa berteman dengan siapapun tanpa harus berusaha ekstra demi diterima. 

Pahami keberadaan diri

“Aku mesti bagaimana ya, biar bisa masuk geng A?”

“Aduh, si B sukanya sama cewek yang kaya begitu, gimana, nih?”

Kalau anak paham betul terhadap keberadaan dirinya sendiri alias memiliki self esteem yang baik, maka ia tidak akan kesulitan atau linglung, seakan-akan dihantui dengan stigma bahwa dia harus berusaha keras untuk diterima dengan cara menjadi seperti orang lain. Memahami keberadaan diri itu juga artinya anak tahu keterbatasan yang ia miliki, tapi tidak lantas kehilangan rasa percaya diri dan menjadikan hal tersebut sebagai penghalang ketika ia bersosialisasi dengan teman-temannya. 

Baca juga: 5 Hal yang Memengaruhi Rasa Percaya Diri Anak

Nggak ada salahnya mengikuti trend dan jadi mainstream

Bahkan sebetulnya, mengikuti tren itu justru membuat anak lebih terbuka terhadap hal-hal baru, termasuk pengetahuan baru. Awalnya nggak tahu apa, kemudian mencari tahu, saat sudah tahu, keputusan ada di anak untuk mengikutinya atau tidak. Kalau memang positif, nggak ada salahnya diikuti. Dengan catatan, orangtua tetap mengawasi sejauh mana anak ikut-ikutan tren. Tidak ada salahnya, kok, menjadi mainstream alias satu selera dengan orang-orang pada umumnya. Justru bagus kalau anak bisa merasa sefrekuensi dengan banyak orang, bukan? 

Being different than others doesn’t mean that you’re one in a million

Sebaliknya, merasa berbeda dari yang lain itu juga nggak bisa menjadi jaminan kalau kita adalah orang yang unik, yang susah dicari. Apalagi jaman sekarang, ya. Nggak suka K-Pop, sukanya band Indie? Peminatnya sama-sama banyak, kok. Karena balik lagi, semua itu urusan selera masing-masing. Yang penting, tidak perlu merasa pilihan mereka adalah yang paling benar dibandingkan pilihan orang lain. 

Baca juga: Saat si Anak Remaja Masuk ke Geng Sekolah

Kalau tidak mau dikritik, jangan mengkritik

Bila ternyata anak berada di tengah teman-teman yang suka K-Pop, ia tidak perlu mengeluarkan kalimat yang menjatuhkan hanya karena seleranya yang beda sendiri. Apalagi kalau menjadikan statement tersebut untuk membuat lawan jenisnya tertarik. Contohnya, nih, ketika lagi PDKT sama teman laki-lakinya, si Pick Me Girl akan bilang, “Aku, tuh, nggak ngerti, deh, kenapa sih cewe-cewe tuh pada demen banget sama K-Pop, mukanya kan sama semua!” Padahal menunjukkan seleranya saja sudah cukup, tanpa harus mengkritik selera teman-temannya.  

Baca juga: Sekian Hal yang Tidak Boleh Dijadikan Bahan Bercanda, Wajib Ajarkan Ini ke Anak!

Tampil apa adanya justru jadi nilai plus

Bila anak perempuan kita tidak suka menggunakan make up, ya, nggak masalah! Asalkan, ia bisa percaya diri dan tetap tampil apa adanya, tanpa perlu membanggakan dirinya yang berbeda dari anak perempuan pada umumnya. “Aku, tuh, bukan kaya cewe yang ribet, gitu, harus banget dandan kalau ke luar rumah, apalagi kalau lagi diajak nge-date.” Padahal, tampil cantik itu adalah hak setiap perempuan, apapun caranya. Sisiran saja termasuk dandan, lho. Satu lagi, Nak, tampil cantik nggak selamanya bertujuan menarik hati laki-laki, justru dengan memperlihatkan kemampuan kita merawat diri, tandanya kita punya yang namanya self love.

Image by master1305 on Freepik

Share Article

author

RachelKaloh

Ibu 2 anak yang hari-harinya disibukkan dengan menulis artikel dan content di media digital dan selalu rindu menjalani hobinya, menjahit.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan