Sorry, we couldn't find any article matching ''
Review Series Emily in Paris, dari Perkembangan Karakter, Sampai Kisah Madeline, Si Lady Boss Panutan
Season 3 Emily in Paris, karakter Emily tidak lagi se-clumsy sebelumnya. Di sini ada juga kisah Madeline yang menjalani perannya sebagai Lady Boss sekaligus ibu baru.
Mommies, siapa di sini yang mengikuti kisah Emily in Paris dari season 1 sampai 3? Buat saya, film ini menghibur karena ceritanya sederhana alias receh, hahaha. Kali ini, Emily sudah lebih nyaman menikmati kehidupannya di Paris, baik dari segi pekerjaan, kesehariannya bareng sahabatnya, Mindy, dan juga kehidupan cintanya dengan Alfie (atau Gabriel?). Di sini saya nggak akan banyak bahas kehidupan cinta Emily, karena yang mencuri perhatian saya adalah…
Karakter Emily sebagai the promosing working woman
Kalau nggak dianggap promising, Emily nggak akan mungkin digaet bosnya, Sylvie Grateau, ke perusahaan baru miliknya, mengingat betapa sulit Emily mencuri hati Sylvie di awal kedatangannya. Bahkan di season ini, Emily semakin memperlihatkan skill-nya dalam hal mencuri hati calon klien melalui idenya yang dianggap briliant. Mulai dari Pierre Cadault, desainer ternama di Perancis yang awalnya juga cukup sulit untuk didekati, kemudian Antoine Lambert, pemilik restoran tempat Gabriel bekerja, sekaligus perusahaan parfum ternama di Perancis, sampai keluarga Camille dan calon klien yang sebetulnya sedang di-approach oleh koleganya, Julien.
Baca juga: 5 Tren Fashion 2023 yang Cocok untuk Ibu Bekerja
Kegalauan Emily nggak hanya soal cinta, tapi soal karir
Meski sudah nggak se-clumsy dulu, Emily masih gemesin alias labil dan seringkali melakukan sesuatu yang nggak seharusnya dilakukan (ya, manusiawi, lah ya, dan ini yang bikin cerita dia menarik). Tapi setidaknya, kegalauannya Emily di season ini nggak melulu soal cinta, seperti yang terjadi di episode pertama. Sebagai pekerja yang profesional, ia seharusnya bisa memutuskan mau ikut perusahan yang mana, tetap di Savoir atau join bersama Sylvie di perusahaan barunya bareng Julien dan juga Luc. Tapi, saking nggak enaknya menolak salah satu, Emily menjalani dua peran itu sekaligus. Walau begitu, Emily berusaha untuk tetap adil dengan membawa calon klien ke perusahaan Sylvie, sementara menjaga relasi dengan klien lamanya Savoir. Nggak make sense, ya? Hahaha, namanya juga film!
Madeline, the lady boss yang menjalani peran ibu barunya
Nah, yang juga menarik di sini adalah sosok Madeline (Kate Walsh), bos Emily yang nampak ambisius (ke Paris sebetulnya merupakan impiannya, bukan Emily), tapi dia sangat percaya sama Emily. Sebagai atasan, Madeline sangat jauh dari karakter Sylvie yang judes dan skeptis banget sama American. Sebaliknya, chemistry Madeline dengan Emily sudah seperti kakak dan adik. Meski awalnya posisi Madeline digantikan oleh Emily, tapi kemudian perusahaan memintanya buat menyusul Emily ke Paris, padahal dia lagi hamil besar.
Madeline digambarkan sebagai sosok ibu yang sama sekali tidak merasa kehamilan menjadi penghalang pekerjaannya, mondar mandir ke sana ke mari demi mengejar klien (meski kemudian air ketubannya pecah saat berseteru dengan Sylvie). Tidak lama setelah melahirkan, ia kembali bekerja sambil memompa ASI di kantor. Meski sempat membuat rekan-rekannya syok dengan penampilannya, ia tidak malu menjalani pekerjaannya dengan peran barunya sebagai ibu. Keren, lah!
Meski sempat kecewa terhadap Emily karena merasa diduain, Madeline tetap menganggap Emily sebagai partner yang sudah dia bimbing sejauh itu. Ketika Emily memutuskan untuk pisah dari Madeline dan Savoir pun, Madeline bisa menerimanya tanpa drama. Setuju, nggak Mommies, kalau Madeline adalah definisi bos panutan?
Baca juga: Hamil dan Bekerja? Pahami Hak-hak Anda!
Kalau Mommies sendiri, part yang mana, nih, dari Emily in Paris yang jadi favorit? Yang belum nonton, cus buka Netflix!
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS