banner-detik
EDUCATION

Ide Topik Obrolan Dengan Anak Sesuai Tingkat Sekolah Untuk Mempererat Ikatan

author

Mommies Daily12 Dec 2022

Ide Topik Obrolan Dengan Anak Sesuai Tingkat Sekolah Untuk Mempererat Ikatan

Bertanya mengenai hal yang terjadi di sekolah pada anak ternyata bisa mempererat hubungan dengan anak. Ini ide topik obrolan sesuai tingkat sekolah anak.

Penulis: Putri Azzahra

Pertanyaan ‘bagaimana sekolah mu hari ini?’ mungkin adalah pertanyaan yang besar untuk seorang anak jawab. Anak mungkin ingin mengatakan ‘hari ini aku berhasil menyelesaikan tugas dengan baik walaupun sempat telat mengumpulkan.’ namun mereka memilih untuk mengatakan ‘semua baik-baik saja’ karena lebih mudah untuk mengatakannya.

Dengan membiasakan untuk bertanya kepada anak mengenai kehidupan sekolahnya, secara tidak langsung menunjukan bahwa Mommies tertarik dengan apa yang terjadi di dalam hidup mereka. Hal ini bisa membangun komunikasi serta hubungan yang lebih kuat dengan anak, anak juga akan merasa dihargai akan proses belajar yang mereka lewati.

Berikut ini, Mommies Daily merangkum ide topik obrolan tentang sekolah yang bisa Mommies tanyakan ke anak sesuai dengan tingkat pendidikannya,

Pentingnya berbicara tentang sekolah dengan Anak.

Membuka perbincangan dengan anak tentang sekolah-nya dapat membantu Mommies mengetahui ekspektasi anak dalam belajar dan bagaimana proses belajar yang anak lewati. Perbincangan seputar tantangan yang mereka hadapi di sekolah, seperti projek atau masalah sosial yang anak jalani bisa menjadi kesempatan yang besar untuk Mommies memperkenalkan nilai-nilai dalam keluarga seperti bagaimana menghargai diri, persahabatan, kerja sama tim, penyelesaian masalah, dan sebagainya.

BACA JUGA: Cara Unik Sekolah Ini dalam Mengatasi Bullying, Ada yang Punya Agent of Change

Susun strategi sebelum berbicara dengan anak

Walaupun terlihat mudah untuk dilakukan, Mommies tetap membutuhkan strategi untuk berbicara dengan anak. Jangan ajak anak untuk langsung berbincang setelah sampai di rumah. Beri anak waktu untuk makan dan istirahat terlebih dahulu. Buat suasana yang nyaman untuk anak agar bisa bercerita. Hindari mengajukan banyak pertanyaan secara langsung kepada anak, hal ini dapat membuat anak jadi kewalahan. Mulailah dengan obrolan diluar topik sekolah seperti mengekspresikan bahwa Mommies senang bertemu dengan mereka atau Mommies sudah rindu bertemu dengan mereka selama mereka pergi.

Tidak semua hari akan sama. Akan ada hari dimana anak tidak ingin berbicara atau bahkan sangat semangat untuk bercerita tentang apa yang mereka alami di sekolah. Mommies harus bisa memberikan empati terhadap suasana hati anak saat ingin diajak berbicara. Pertanyaan sederhana dan positif dapat membantu anak untuk terbuka dalam bercerita. Berikut beberapa pertanyaan yang bisa membuka jawaban selain ‘ya’ atau tidak’.

  • Apa yang menyenangkan dari sekolah hari ini?
  • Apa yang kamu lakukan di kelas setelah istirahat?
  • Dengan siapa kamu bermain hari ini?
  • Mata pelajaran apa yang kamu pelajari hari ini?
  • Topik apa yang sedang kamu kerjakan dalam projek minggu ini?

Tips berbicara dengan anak usia SD/tingkat SD

Saat berbicara dengan anak usia SD, luangkan waktu untuk berbicara dengan memperhatikan anak secara penuh. Apalagi jika anak suka berbicara, Mommies bisa mengajak anak berjalan kaki di sekitar rumah atau saat makan malam saat membuka obrolan mengenai kehidupan sekolah-nya.

Tanggapi dengan serius apa yang dikatakan anak pada saat berbicara. Contohnya, ‘Menarik sekali, kemudian apa yang terjadi?’ atau ‘Bagaimana perasaan kamu tentang itu?’. Gunakan bahasa yang sopan saat berbicara dengan anak tentang sekolah atau kegiatan sosial yang anak lakukan. Misalkan, ‘Mama paham hal tersebut membuat kamu frustasi, tetapi Ibu A adalah guru kamu dan kamu harus berbicara secara hormat kepadanya’. Penting sekali untuk menjadi pendengar yang aktif dan juga berempati agar Mommies bisa memahami perasaan dan mengetahui apa yang ingin anak bicarakan.

Tips berbicara untuk anak usia sekolah menengah

Ketika anak berkembang menjadi remaja, mereka mungkin menginginkan lebih banyak privasi, waktu untuk diri mereka berkembang, dan kepercayaan orang tua. Hal ini mungkin dapat mempersulit waktu Mommies berbicara dengan anak mengenai sekolah dan kesibukan sosial anak. Bukan berarti, hubungan dan komunikasi yang sudah dibangun sejak lama akan menjauh. Memberikan anak ruang membuat anak menjadi individu yang lebih mandiri.

Untuk tetap terhubung dengan anak, Mommies dapat menyeimbangkan rasa hormat terhadap kemandirian dan privasi anak dengan kebutuhan Mommies untuk tetap berhubungan dengan kehidupan anak. Ini juga dapat membantu Mommies untuk memahami kapan anak siap untuk berbicara.

Pada usia ini, anak mungkin lebih terbuka untuk berbicara tentang tugas sekolahnya dan apa yang ingin dia capai di masa depan. Mommies bisa mencoba untuk bertanya mengenai masa depan anak dibandingkan tentang sekolah. Seperti, ‘bagaimana tulisan kamu kemarin? Apakah kamu punya ketertarikan di bidang jurnalistik?’

Anak di usia remaja mungkin tidak selalu memberi tahu saat mereka mengalami masa sulit. Bahkan jika Mommies biasanya memiliki hubungan yang baik dengan anak sekalipun. Jika anak tidak ingin berbicara dengan Mommies mengenai topik yang rumit, mungkin membantu mereka bertemu orang dewasa lain untuk diajak bicara bisa menjadi hal yang berarti untuk anak. Mommies dapat menyarankan seseorang yang mereka percayai dan merasa nyaman, seperti kerabat, teman, guru, atau konselor.

BACA JUGA: 8 Tipe Orangtua Murid yang Menjadi Favorit dari POV Guru: Nomor 4 Paling Penting!

Cover image: Photo by cottonbro studio on Pexels

Share Article

author

Mommies Daily

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan