Sorry, we couldn't find any article matching ''
Aneka Jenis Tes HIV yang Perlu Dilakukan Beserta Kisaran Biayanya
Ternyata tes HIV merupakan rangkaian pemeriksaan yang disarankan oleh pemerintah untuk rutin dilakukan setiap tahunnya, lho. Kenali deretan jenis tesnya ini!
Mungkin banyak orang yang sudah tahu tentang HIV tapi belum tahu kalau ada beberapa jenis tes dari penyakit ini yang perlu dilakukan secara rutin setiap tahunnya.
Ada banyak alasan, mulai dari merasa sehat-sehat saja sehingga tidak perlu melakukannya, merasa tidak pernah melakukan kontak dengan penderita, hingga ada yang merasa ketakutan jika ketahuan menderita penyakit ini. Padahal jika penyakit HIV tidak terdeteksi justru akan berbahaya untuk penderitanya.
Perlu diketahui lagi, Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah Virus yang menyebabkan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). Kondisi ini menyebabkan berkurangnya kemampuan pertahanan diri yang disebabkan oleh masuknya virus HIV dalam tubuh.
Melakukan tes penyakit ini justru akan membantu mampu mengidentifikasi penderita sedini mungkin dan segera memberi akses pada layanan perawatan, pengobatan, dan pencegahan. Dengan perkembangan zaman, kini sudah banyak orang dengan HIV AIDS (ODHA) yang bisa beraktivitas dan bekerja seperti orang non-ODHA.
BACA JUGA: Jenis Tes Kesehatan Ginjal yang Perlu Dilakukan dan Kisaran Biayanya!
Jenis Tes HIV yang Perlu Dilakukan
Dikutip dari Peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia, konseling dan tes HIV harus mengikuti prinsip yang telah disepakati secara global yaitu 5 komponen dasar yang disebut 5C (informed consent, confidentiality, counseling, correct test results, connections to care, dan treatment and prevention services).
Selain itu, ada beberapa jenis tes HIV yang perlu diketahui dan dilakukan minimal setahun sekali, sebagai bagian dari pemeriksaan rutin, terutama untuk mereka yang berisiko tinggi tertular virus.
1. Tes serologi
Tes serologi terdiri atas tiga jenis, yaitu Tes Cepat, Tes EIA, dan Tes Western Blot.
1. Tes cepat
Tes cepat adalah tes reagen yang sudah dievaluasi oleh institusi yang ditunjuk Kementerian Kesehatan. Pemeriksaan ini bisa mendeteksi antibodi terhadap HIV-1 maupun HIV-2 pada jumlah sampel yang lebih sedikit dalam waktu kurang dari 20 menit.
2. Tes Enzyme Immunoassay (EIA)
Tes Enzyme Immunoassay (EIA) dikenal juga dengan nama tes ELISA (enzyme-linked immunisorbent assay) berguna untuk mendeteksi antibodi untuk HIV-1 dan HIV-2. Caranya adalah dengan mengambil sampel darah dari permukaan kulit. Reaksi antigen-antibodi dapat dideteksi dengan perubahan warna. Biasanya tes ini memakan waktu 1-3 hari.
3. Tes Western Blot
Tes ini merupakan tes antibodi untuk konfirmasi pada kasus yang sulit. Biasanya hanya dilakukan untuk melanjutkan tes skrining awal jika pasien menunjukkan hasil positif HIV dari pemeriksaan tes ELISA.
2. Tes virologis Polymerase Chain Reaction (PCR)
Dikutip dari Peraturan Kementerian Kesehatan Indonesia, Tes virologis direkomendasikan untuk mendiagnosis anak berumur kurang dari 18 bulan. Jadi pemeriksaan ini dilakukan pada bayi yang dilahirkan oleh ibu yang positif mengidap HIV.
Tes virologis yang dianjurkan adalah HIV DNA kualitatif dari darah lengkap atau Dried Blood Spot (DBS) dan HIV RNA kuantitatif dengan menggunakan plasma darah. Bayi yang diketahui terpapar HIV sejak lahir dianjurkan untuk diperiksa dengan tes virologis paling awal pada umur 6 minggu.
Tes virologis terdiri dari dua bagian, yaitu:
1. HIV DNA kualitatif (EID)
Tes ini untuk mendeteksi keberadaan virus dan tidak bergantung pada keberadaan antibodi HIV. Tes ini digunakan untuk diagnosis pada bayi.
2. HIV RNA kuantitatif
Tes ini untuk memeriksa jumlah virus di dalam darah, dan dapat digunakan untuk pemantauan terapi ARV pada dewasa dan diagnosis pada bayi jika HIV DNA tidak tersedia.
Kisaran Biaya Tes HIV
Karena tes HIV merupakan salah satu program pemerintah dalam menanggulangi HIV/AIDS, maka tidak ada biaya yang perlu dikeluarkan alias gratis jika dilakukan di puskesmas.
Seperti biasa, pasien datang ke puskesmas tapi pilihlah puskesmas yang memiliki labolatorium. Kalau Anda punya BPJS maka biaya pendaftaran gratis, tetapi jika tidak maka harus membayar Rp5 ribu.
Setelah itu pilhlah Poli Konseling untuk bertemu dengan dokter atau konselor HIV dan melakukan counseling pra-test. Dokter biasanya akan melakukan pendataan dan menanyakan apa tujuan utama ingin melakukan tes ini. Sama seperti prosedur tes penyakit ini pada umumnya, Anda akan diarahkan untuk pengambilan darah untuk tes HIV.
Namun jika Anda ingin melakukan pemeriksaan di rumah sakit swasta, ada banyak pilihan rumah sakit yang memberikan layanan pemeriksaan HIV. Kisaran biaya tes ini di rumah sakit Indonesia antara Rp52 ribu hingga lebih dari Rp1,6 juta, tergantung kebijakan masing-masing dan paket yang ditawarkan rumah sakit.
Beberapa gambaran biaya tes HIV di klinik dan rumah sakit di Jakarta Selatan:
- Mayapada Hospital Kuningan
Mulai dari Rp600.000 - Laboratorium Klinik Prodia
Mulai dari Rp543.000 - Mayapada Hospital
Miulai dari Rp450.000 - MRCCC Siloam Hospitals Semanggi
Mulai dari Rp450.000 - Siloam Hospitals TB Simatupang
Mulai dari Rp430.000 - Laboratorium Klinik Kimia Farma
Mulai dari Rp385.000
BACA JUGA: Jenis Tes Kesehatan untuk Memeriksa Kondisi Payudara dan Kisaran Biayanya
Cover: Freepik
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS