Sorry, we couldn't find any article matching ''
3 Alasan Kenapa Saya Tetap Melakukan Special Time dengan Anak Remaja Saya
Special time dengan anak remaja seringkali dianggap tidak penting. Padahal, anak remaja juga sangat membutuhkan perhatian dan fokus orang tuanya. Ini alasan saya kenapa tetap melakukannya walau anak-anak tak selalu tinggal bersama saya.
Saya mengetahui tentang pentingnya special time bersama anak itu sekitar 5 tahun lalu, dari psikolog anak-anak saya, mbak Vera Itabiliana. Sejak itu sebisa mungkin saya meluangkan waktu untuk special time bersama anak-anak, bahkan hingga kedua anak saya beranjak remaja. Yes, saat ini mereka sudah berusia 14 dan 16 tahun. Bukan hal mudah, apalagi mereka tak selalu tinggal bersama saya, karena saya dan ayahnya melakukan co parenting.
Keinginan saya semakin kuat untuk berusaha semaksimal mungkin menyediak special time setelah mengikuti kelas sertifikasi Filial Play Coach & Mentor, karena di sini saya semakin menyadari bahwa special time itu dampak positifnya sungguh luar biasa.
Baca juga: Anak Remaja Ingin Waxing, Boleh atau Tidak?
Special Time, Apa Itu?
Ini adalah waktu yang kita berikan untuk membersamai anak dan fokus pada masing-masing anak, setiap hari selama 10-20 menit, minimal lima kali seminggu. Jika memiliki lebih dari satu anak, ya masing-masing anak memiliki special time yang berbeda. Dalam sesi special time ini, tidak ada yang namanya menegur anak, mengkritik anak, memarahi anak. Sebagai orang tua, kita benar-benar mendengarkan apa yang dikatakan anak dan memerhatikan apa yang dilakukan anak.
Jadi, kenapa si anak remaja juga masih membutukan special time bersama orang tuanya? Ini alasan saya
1. Karena di usia remaja tantangan yang dihadapi oleh anak semakin kompleks
Usia remaja masalahnya nggak lagi sekadar malas makan alias GTM, bau badan, atau nggak mau ditinggal mama pergi kerja, tapi jauh lebih kompleks dan menantang. Sebut saja, urusan jatuh cinta, peer pressure, bullying, tugas-tugas di sekolah yang semakin berat, hormon yang berubah, emosi meledak-ledak, narkoba, seks bebas, pubertas. Di sinilah mereka malah lagi butuh-butuhnya perhatian dan atensi dari orang tuanya. Tempat mereka bisa bercerita tanpa dihakimi, tempat mereka bisa mendapatkan jawaban yang tepat dari beribu-ribu pertanyaan yang muncuk di kepala mereka.
2. Ini menjadi momen yang bisa membantu memperbaiki konflik antara orang tua dengan anak
Masuk usia remaja, seberapa sering kita berkonflik dengan anak, bahkan untuk urusan sepele? Anak remaja yang sudah mulai sibuk dengan dunianya, anak remaja yang semakin banyak koleksi kata untuk menjawab atau membantah orang tua? Dengan special time, ketika kita belajar untuk memahami anak, akan lebih mudah memperbaiki masalah hubungan kita dengan anak.
3. Ini cara paling mudah membuat anak memiliki komunikasi terbuka dengan saya
Saat anak merasakan bisa apa saja dengan orang tuanya, setiap hari, selama 15 menit tanpa harus khawatir akan dimarahi, dihakimi, dan bisa bertanya apa saja, anak akan menganggap orang tuanya adalah sumber jawaban dari segala hal yang ingin dia tahu. Anak akan merasa bisa bicara apa saja. Komunikasi kita dengan anak akan lebih baik dan yang terjadi anak bisa terbuka dengan kita.
Memang bukan jaminan bahwa special time dengan anak remaja artinya akan mengurangi beragam drama dan masalah, tapi setidaknya, percaya deh, ini akan membuat anak merasa dicintai, diperhatikan dan tahu bahwa orang tua adalah tempat dia mencari bantuan saat dia membutuhkannya.
Share Article
COMMENTS