banner-detik
SEX & RELATIONSHIP

Tips Pernikahan Oka Antara: Penting Punya Waktu Berdua Pasangan

author

Katharina Menge28 Sep 2022

Tips Pernikahan Oka Antara: Penting Punya Waktu Berdua Pasangan

Memasuki usia pernikahan yang ke-14, Oka Antara pun berbagi tips pernikahan yang membuat rumah tangganya awet dan langgeng.

Oka Antara adalah salah satu selebriti Indonesia yang kemampuan aktingnya tidak perlu lagi diragukan. Tak hanya itu, kehidupan rumah tangga dan keluarganya juga terbilang langgeng dan jauh dari gosip miring. Semua itu bukan tanpa usaha, sebab menurut bintang film Noktah Merah Perkawinan (2022) itu, sebuah hubungan pernikahan harus dijaga.

Saat bertandang ke kantor Mommies Daily, Oka Antara pun berbagai lima tips pernikahan yang selama ini diterapkannya bersama sang istri. Tips yang dibagikan ayah dari tiga orang anak ini rasanya juga bisa ditiru oleh pasangan lainnya yang ingin punya rumah tangga awet dan langgeng.

BACA JUGA: MD 911: Tim “Noktah Merah Perkawinan” Terima Tantangan Jawab Pertanyaan Anak Soal FIlm

Tips pernikahan Oka Antara

Ini dia tips pernikahan dari Oka Antara yang bisa Mommies tiru!

1. Buang mindset fairytale happy ending

Menurut pemeran Gilang di film Noktah Merah Perkawinan, setiap orang harus membuang maindset fairytale happy ending. “Karena marriage goes on, sama seperti kehidupan. Jadi never ending. Kalau merasa pernikahan adalah last resort atau pusat rekreasi mereka maka itu salah besar,” ujarnya.

Jika mindset tentang sebuah pernikahan belum diubah pasti itu akan berpengaruh ke sikap dan cara menghadapi pasangan, terlebih jika tidak sesuai ekspektasi.

Pernikahan adalah sesuatu yang harus dijalani, yang menyatukan dua orang yang berbeda karakter. “Saya sama (karakternya) aja bisa berantem apalagi yang beda,” tambahnya.

2. Jangan dengarkan kata orang

Oka Antara menyarankan untuk setiap pasangan untuk tidak melakukan sesuatu di dalam pernikahan mereka karena orang lain, termasuk karena stigma yang ada di masyarakat. “Misalnya seperti harus segera punya anak. Desakan punya anak itu nanti dulu aja, fokus dulu pada pernikahannya,” jelasnya. Namun berbeda jika pasangan tersebut menang ingin segera memiliki momongan. “Yang penting jangan ada desakan dari orang lain.”

Menurutnya jangan sampai opini orang lain membentuk bagaimana Anda dan pasangan bersikap menghadapi rumah tangga sendiri. “Orang lain di sini maksudnya bukan hanya teman, tetapi termasuk juga orang tua sendiri, orang tua masing-masing,” tambahnya.

3. Jangan ada campur tangan orang tua

“Tips berikutnya kalo menurut aku, ya, yang masih budaya timur banget adalah campur tangan orang tua. Kalo bisa jangan ada campur tangan mereka dalam rumah tangga,” jelasnya. Oka mengatakan bahwa hal ini juga satu pelajaran yang bisa dipetik dari film Noktah Merah Perkawinan.

Orang tua diharapkan jangan masuk di tengah-tengah hubungan pernikahan, baik ketika pasangan sedang berargumen atau sedang ingin mengambil keputusan. “Jangan sampai dipengaruhi dan ada salah satu orang tua (dari kedua pihak) tang ikut campur,” jelas Oka. Awalnya mungkin campur tangan orang tua bisa dimaklumi tapi ujung-ujungnya akan diingat, terlebih jika keputusan yang disarankan tersebut tidak tepat.

4. Wajib punya waktu berdua

Tips ini berlaku untuk pasangan yang belum dan sudah punya anak. “Kalo yang belum punya anak, kan, mereka suka jugling bagi waktu sama teman-temannya, masih suka hangout. Jadi tetap harus punya us time,” saran Oka. Belajar dari pengalamannya, terkadang pasangan terlihat asyik saat berkumpul bersama teman-temannya tapi malah jadi canggung saat hanya berdua.

“Jadi kedekatan antara dua orang yang sudah menikah ini meskipun udah bertahun-tahun, kayak gw, itu harus terjadi secara organik. Jangan yang dikit-dikit minta ajak teman biar seru.”

Kalau sudah punya anak menurut Oka justru lebih mudah menciptakan waktu untuk berdua pasangan. “Karena bisa dititipkan dulu sebentar di eyangnya. Kalau anaknya sudah lebih besar mereka pasti lebih mengerti saat mau kita tinggal 2-3 jam. “Intinya adalah bagaimana menjaga kehangatan (hubungan) itu sepanjang masa.”

5. Jangan ada trust issue

“Kepercayaan itu jangan dijadikan sebuah masalah,” jelas Oka Antara. Menyebalkan rasanya saat kita harus bepergian tapi pasangan tidak percaya. Perhatian pun akhirnya bisa terbagi antara cara membuat pasangan percaya sambil fokus melakukan hal yang dikerjakan. “Jadi trust issue harus dihilangkan, harus punya asas kepercayaan yang cukup untuk mempertahankan hubungan, sih,” tutupnya.

BACA JUGA: Pelajaran Tentang Pernikahan yang Bisa Dipetik dari Film Noktah Merah Perkawinan

Foto: Instagram/oks_antara

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan