banner-detik
PARENTING & KIDS

15 Hal Tentang Kesehatan Seksual Yang Harus Diajarkan Pada Anak Remaja

author

dewdew04 Sep 2022

15 Hal Tentang Kesehatan Seksual Yang Harus Diajarkan Pada Anak Remaja

Bagi remaja laki-laki dan perempuan, pendidikan tentang kesehatan seksual itu penting agar mereka bisa bertanggung jawab atas dirinya sendiri.

Sebenarnya apa, sih, kesehatan seksual itu? Apa benar harus sudah mulai diajarkan sedari dini pada anak? Apa tidak terlalu cepat mereka memelajarinya? Serem nggak, sih? Nah, justru itu! Justru ketika anak memasuki usia remaja, menginjak masa pubertas, topik kesehatan seksual harus diajarkan pada mereka. Why?

Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., SpOG(K)., Ph.D., menjelaskan bahwa, pendidikan mengenai kesehatan seksual seyogyanya bermanfaat agar seseorang sedari remaja paham potensi apa yang dia miliki. Pendidikan mengenai hal ini juga memberikan keterampilan pada mereka untuk menunda aktivitas seksual, serta meningkatkan pemakaian alat kontrasepsi. Pendidikan seks harus dilakukan sedini mungkin supaya anak sadar betul mengenai kesehatan reproduksi dengan mengenal dirinya sendiri, merencanakan masa depan, mengambil keputusan terkait seksualitas dan perilaku seksual, melindungi diri dari kekerasan dan pelecehan seksual, berempati terhadap orang lain, berkomunikasi dan bernegosiasi, mengelola stress, serta aktif mencari bantuan jika terjadi sesuatu yang tak diinginkan. 

Ajarkan tentang definisi kesehatan seksual

Saat tubuh berubah selama masa pubertas, cara anak berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan orang lain juga berubah. Mereka mungkin memiliki perasaan dan pemikiran baru tentang seks. Memahami siapa dirinya sebagai seorang dewasa muda secara seksual juga merupakan bagian dari kesehatan seksual.

Ajarkan tentang identitas gender

Bagi remaja, kesehatan seksual juga mencakup pemahaman identitas gender, ekspresi gender, dan orientasi seksual.

Ajarkan anak tentang sistem reproduksi

Ini berlaku untuk dua gender. Baik anak laki-laki dan anak perempuan wajib mengetahui sistem reproduksi untuk dapat memahami lebih dalam tentang kesehatan seksual.

Ajarkan anak tentang kebersihan alat reproduksi

Beberapa di antaranya adalah cara tepat membersihkan organ intim. Apakah itu setelah BAK, BAB, atau bagi anak perempuan saat datang bulan. Membersihkan pakaian dalam, hingga makan makanan bergizi seimbang juga termasuk bagian dari proses kebersihkan alat reproduksi.

Ajarkan tentang tanggung jawab perilaku seks

Ketika beranjak remaja, perilaku seks akan menjadi tanggung jawab dirinya seutuhnya. Memilih untuk melakukan hubungan seks di luar pernikahan akan ada risikonya seperti, IMS (Infeksi Menular Seksual), kehamilan dini, masa depan yang suram, dan lain-lain.

Ajarkan mengenai Infeksi Menular Seksual dan penularannya

Penyakit atau Infeksi Menular Seksual (IMS)disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang menyebar dari orang ke orang, biasanya selama hubungan seks melalui vagina, oral, atau anal. Beberapa IMS bahkan bisa menyebar melalui sentuhan kulit saja. Tanpa pengobatan yang tepat, IMS bisa menyebabkan masalah kesehatan hingga tua.

Ajarkan jenis-jenis IMS

Beberapa Infeksi Menular Seksual adalah sebagai berikut, Klamidia, Herpes, Gonorea, HIV/AIDS, HPV, kutu kemaluan, Sipilis, hingga Trikomoniasis. Sertakan dengan visual juga boleh.

Baca juga: Cara Memiliki Kehidupan Seks yang Sehat di Atas Usia 40

Ajarkan cara mencegah IMS

Cara paling tepat menghindari IMS adalah saying no for sex sebelum menikah. Penggunaan alat kontrasepsi hanya akan menurunkan risiko IMS, bukan tindak pencegahan. 

Ajarkan bahaya kehamilan di usia remaja

Selain memiliki risiko kelahiran prematur, berat badan bayi lahir rendah (BBLR), perdarahan persalinan, yang dapat meningkatkan kematian ibu dan bayi, hamil di usia remaja bisa menyebabkan depresi. 

Ajarkan bahwa kehamilan dini memicu tindak aborsi

Sebagian besar kehamilan pada remaja terkait dengan kehamilan yang tidak dikehendaki, sehingga memicu aborsi yang bisa menyebabkan kematian. 

Ajarkan cara tepat mencegah kehamilan dini

TIDAK melakukan hubungan seks sama sekali adalah tindak pencegahan paling manjur untuk terhindar dari kehamilan dini. Selipkan informasi bahwa alat kontrasepsi dan kondom hanyalah menurunkan risiko kehamilan, tapi kemungkinan hamil tetap ada.

Ajarkan tentang pacaran yang sehat

Tak bisa dipungkiri jika di usia remaja, mereka memiliki ketertarikan terhadap lawan jenisnya. Pacaran, sih, boleh saja selama:

  • Saling menghormati: Hargai perasaan satu sama lain. Tak satu pun dari pasangan menekan yang lain untuk melakukan hal-hal yang tidak ingin mereka lakukan.
  • Saling percaya dan jujur. Selalu mengatakan yang sebenarnya dan mempercayai pasangan untuk melakukan hal yang sama.
  • Komunikasi yang baik. Rasa  aman berbicara secara terbuka tentang perasaan PMS, dan hubungan lainnya. Antar remaja dan pasangannya saling mendengarkan.

Ajarkan tentang pacaran yang tidak sehat

Kalau ada pacaran sehat, tentu ada yang tidak sehat. Minta anak untuk segera melepaskan diri dari hubungan tersebut, bila:

  • Terlalu cemburu dan mengontrol: Jika pasangan selalu membuat semua keputusan dan mencoba mencegah anak menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga mereka.
  • Tidak saling hormat: Pacar anak mengolok-olok ide dan perasaan orang lain.
  • Selalu memberikan tekanan: Ketika pasangan anak mencoba menggertak dan memaksa melakukan hal-hal seksual yang tidak ingin mereka lakukan.
  • Terjadi kekerasan: Bukan cuma anak laki-laki, anak perempuan juga bisa memukul, mendorong, menampar, dan melakukan penyerangan seksual 

Ajarkan untuk cari bantuan dalam hubungan yang tidak sehat

Ada kalanya untuk mengakhiri hubungan yang penuh kekerasan itu sulit. Ajarkan anak untuk mencari bantuan. Untuk ini diperlukan keterbukaan serta kedekatan dari orangtua agar anak mau minta bantuan kepada kita. 

Ajarkan untuk berkata tidak pada pemaksaan hubungan seks

Simply say NO! Terutama ketika situasi mulai mengarah ke sana, ajarkan anak untuk menarik garis. Ajarkan padanya, bila memungkinkan segera tinggalkan tempat itu dan tidak memberikan kesempatan pada si pemaksa untuk bertindak lebih lanjut. Ajarkan juga pada anak untuk memelajari kalimat, bahasa tubuh, tanda-tanda ia sedang dalam risiko kekerasan atau pemaksaan hubungan seks. 

Photo by Papaioannou Kostas on Unsplash

 

Share Article

author

dewdew

Mother of Two. Blogger. Make-Up Lover. Skin Care Amateur. Beginner Baker. Entrepreneur Wannabe. And Everything in Between. www.therusamsis.wordpress.com


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan