Sorry, we couldn't find any article matching ''
7 Kegiatan Sekolah untuk Dukung Kesehatan Mental Remaja
Selain orang tua di rumah, pihak sekolah juga punya peran penting dalam menjaga kesehatan mental remaja, misalnya dengan melakukan beberapa kegiatan sekolah berikut ini.
Semakin hari, semakin banyak orang yang mulai membuka mata dan sadar tentang kesehatan mental. Tidak hanya bagi orang dewasa saja, namun kesehatan mental bagi anak yang mulai beranjak remaja juga penting untuk diperhatikan.
Kesehatan mental pada remaja harus sangat diperhatikan sejak dini. Sebuah penelitian dari WHO (World Health Organization) menyebutkan, 1 dari 4 remaja ada usia 16-24 tahun menderita kesehatan jiwa. Usia ini dianggap sebagai usia kritis anak remaja mengalami kesehatan mental.
Mengutip dari The Conversation, penyebab remaja mengalami kesehatan mental pun beragam. Mulai dari aktifnya hormon reproduksi, perkembangan otak yang terus berlangsung, serta pembentukan identitas diri mereka. Hal ini tentu dapat disertai ketidakstabilan emosi atau pengambilan keputusan yang sering kali impulsif. Apalagi dengan kegiatan di sekolah atau pertemanan di sekolah yang mungkin saja memicu timbulnya stres dan masalah kesehatan mental pada anak.
Untuk mengatasi hal tersebut terjadi, ada beberapa rekomendasi kegiatan sekolah yang bisa dilakukan untuk mendukung kesehatan mental anak remaja seperti berikut ini.
Mengikuti klub hobi
Agar kegiatan akademik dan non-akademik bisa dilakukan dengan seimbang oleh para siswa, sekolah dapat menyediakan klub hobi yang bisa diikuti para siswa. Klub hobi ini bertujuan agar siswa dapat mengekspresikan hal yang disuka, mengekspresikan perasaannya, sekaligus melepaskan stres.
BACA JUGA: Bisa Dideteksi Sejak Remaja, Ini Pentingnya Kenali Bipolar pada Anak dan Cara Menanganinya
Konseling
Program bimbingan konseling (BK) penting diadakan di sekolah dengan konselor dan psikolog. Adanya konseling ini bisa membantu anak menghadapi kesulitan yang dialami baik di rumah maupun di sekolah, serta saat anak butuh seseorang yang dapat dipercaya, dapat mendengarkan dan menjaga rahasianya dengan baik.
Kegiatan konseling ini juga bisa dijadikan jadwal teratur oleh sekolah untuk mendorong siswa berdiskusi dengan konselor mengenai kesulitan atau hal yang mereka rasakan agar tidak dipendam terus-menerus yang malah bisa memperburuk kesehatan mentalnya.
Mentoring
Beberapa siswa bisa jadi merasa mereka kurang berkembang dan membutuhkan bantuan atau bimbingan langsung dari guru. Di sinilah peran penting guru sebagai mentor dapat dilakukan. Dalam sesi mentoring, guru bisa menggali lebih dalam tentang masalah dan kesulitan yang dirasakan siswa.
Sesi mindfulness
Kelas mindfulness bisa menjadi wadah bagi siswa untuk mengungkapkan rasa terima kasih pada alam bawah sadar dan menenangkan pikiran. Kegiatan atau sesi ini berguna untuk menjaga kesehatan mental siswa hingga guru.
Hari motivasi
Jika siswa merasa kelelahan belajar hingga sore bahkan dilanjut dengan ekstrakurikuler hingga larut malam, mengadakan Hari Motivasi bisa membantu meningkatkan kembali semangat yang pudar.
Outbound
Sesekali, kegiatan outbound juga perlu dilakukan agar siswa bisa bersenang-senang melakukan kegiatan bersama teman-teman hingga guru di luar sekolah.
Penilaian siswa
Penilaian siswa juga menjadi salah satu kegiatan yang perlu dilakukan sekolah dalam menjaga kesehatan mental siswa. Hal ini bertujuan agar guru mampu mengetahui dan mengevaluasi kesulitan, tekanan, hingga nilai akademik siswa, serta membantu mereka dalam menyeimbangkan dan memulihkan kembali kesehatan mental mereka.
Melakukan evaluasi sejak dini dapat membantu siswa untuk mengembangkan semangat belajar bahkan hingga dewasa dan mengajarkan mereka cara menjaga kesehatan mental untuk dapat berjuang dan bertahan dalam setiap tahap kehidupan di kemudian hari.
BACA JUGA: Bekali Anak Remaja Agar Dapat Saling Menghargai Saat Pacaran
Cover image: Photo by cottonbro on Pexels
Share Article
COMMENTS