banner-detik
LIFESTYLE

5 Pelajaran dari Drakor LINK: EAT, LOVE, KILL

author

Rahmasari Muhammad22 Aug 2022

5 Pelajaran dari Drakor LINK: EAT, LOVE, KILL

Drakor LINK: Eat, Love, Kill yang dibintangi Moon Ga Young & Yeo Jin Goo ini bergenre romantis, drama, misteri, fantasi & thriller! Banyak pelajaran di dalamnya, salah satunnya: bahagiakan diri sendiri sebelum membahagiakan orang lain. 

Alur ceritanya dimulai dari seorang koki dengan emosi tidak stabil, membuatnya bisa tiba-tiba menangis /atau tertawa sendiri, yang tidak sengaja bertemu dengan perempuan yang manis sekaligus lucu, namun ternyata menyimpan trauma masa lalu yang mencekam. Cerita semakin kompleks ketika sang koki membuka resto di kota tempat adik kembarnya hilang puluhan tahun sebelumnya. Selain seru, tegang dan bikin penasaran, serial ini juga banyak memberikan pelajaran, sekaligus sebagai self reminder.

Baca juga: 4 Rekomendasi Drakor Terbaik Tentang Ayah

Apa saja pelajaran dari Drakor LINK: EAT, LOVE, KILL yang bisa kita dapatkan?

Image dari sini

1. Urus & Bahagiakan Diri Sendiri sebelum Membahagiakan Orang Lain

Sepanjang hidupnya, karakter Eun Gye Hoon digambarkan sibuk mengurus keluarganya akibat insiden kehilangan adik kembarnya, hingga lupa memikirkan diri dan kebahagiaannya sendiri. Hidupnya berkutat di masalah Ibunya yang depresi karena trauma grieve, bapaknya yang kemudian memilih pergi meninggalkan keluarga, dan dia yang selalu menyalahkan diri sendiri, hidup dalam penyesalan, dan tak pernah puas mencari tahu keberadaan adik kembarnya. Bahkan pekerjaannya sebagai koki pun dilakukannya bukan karena pilihan, tapi lebih karena kebiasaan memasak dan mengurus ibunya.

Tentu wajar untuk kita introspeksi diri, menyadari kesalahan, lalu mencari solusi dan memperbaiki keadaan, tapi jangan hidup dalam penyesalan berkepanjangan. Kalau kita tidak move on dari kesalahan di masa lalu, lupa mengurus diri dan mencari kebahagiaan kita sendiri, kita tidak akan bisa membagikan kebahagiaan itu kepada orang lain.

Baca juga: Kenali Cherophobia, Mereka yang Tidak Suka Bahagia

2. Hadapi dan Jangan Lari dari Masalah

Ayah dari Gye Hoon yang didera rasa bersalah memilih pergi dan meninggalkan keluarganya untuk mencari keberadaan anaknya. Padahal di saat-saat sulit itulah, istri  dan anaknya yang lain sangat memerlukan kehadirannya. Gye Hoon pun sempat memohon kepada sang ayah untuk tetap tinggal, menjadi sebuah keluarga yang saling berbagi dan menghadapi masalah bersama. Alih-alih tinggal, ayahnya memilih pergi dan meninggalkan Gye Hoon serta istrinya yang sedang sakit.

Kita semua pernah dilanda lelah atau stress. Tapi pada akhirnya, lari dari masalah bukanlah solusi, dan tidak akan membuat kita tenang dan bahagia. Apapun masalahnya, tetap harus dihadapi dengan penuh kesadaran  dan tanggung jawab. Jika rasanya berlebihan atau terlalu berat, lebih baik berkonsultasi dengan ahli, agar dapat menemukan jalan keluar terbaik. Rasa duka cita atas kehilangan /trauma grieve juga harus dikelola dengan tepat, agar tidak merugikan diri sendiri dan orang-orang terdekat kita.

3. Tidak Ada Hubungan Keluarga Sempurna & Bebas Konflik

Salah satu hal yang menarik perhatian saya adalah hubungan kekeluargaan dari karakter utama, Da Hyun, dengan ibunya dan neneknya. Mereka bertiga punya hubungan unik, yang diwarnai dengan pertengkaran serta keributan, seringkali hanya karena masalah sepele, namun sebenarnya saling menyayangi, selalu melindungi, saling support dan tidak mau orang kesayangannya sedih atau terluka.

Ini mengingatkan saya bahwa hubungan keluarga sempurna dan bebas dari konflik itu tidak ada, namun yang bisa kita bangun adalah sebuah keluarga yang saling menyayangi dan mendukung, peduli satu sama lain, mau berkomunikasi serta berdiskusi, saling bertoleransi dengan kelebihan plus kekurangan masing-masing, serta siap membantu anggota keluarga lain yang memerlukan.

4. Kesetaraan dalam Relasi dan Pekerjaan

Serial ini juga mengingatkan akan kekuatan perempuan dan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan. Karakter ibu Da Hyun (Hong Bok Hee) & neneknya digambarkan dengan sangat fierce, berani, menunjukkan kekuatan sebagai perempuan. Nenek Da Hyun pun mendukung Bok Hee berpisah dari suaminya yang melakukan kekerasan rumah tangga, walaupun pada awalnya dia tidak berani mengambil sikap, namun pada akhirnya Bok Hee mampu menjadi ibu hebat yang berani, mandiri, mengurus anaknya dan mengelola restaurannya sendiri.

Karakter perempuan lain yang juga menonjol yaitu Hwang Min Jo, seorang Polisi perempuan satu-satunya di timnya, dengan karakter tegas, mandiri, dan tidak pernah mau diremehkan.

Karakter Bok Hee dan Min Jo mengingatkan bahwa perempuan memiliki hak yang sama dalam relasi dan pekerjaan, mampu berdaya danberdikari, memilih profesi apapun, dan tidak perlu terintimidasi dengan lingkungan sekelilingnya. Jika mengalami kekerasan, jangan ragu mengambil sikap, cari bantuan, dan ambillah tindakan untuk mengubah keadaan tersebut.

5. Jangan Mudah Judging / Melabeli Orang Lain

Terkadang, dengan mudah kita men-judge / melabeli orang lain. Karakter pensiunan guru piano yang juga ayah dari polisi Ji Won Tak diceritakan mendapat penghakiman seumur hidupnya dan juga kekerasan dari penduduk di kota itu, karena dituduh sebagai penculik adik kembar Gye Hoon. Padahal dia sudah dibebaskan dari tuduhan itu puluhan tahun sebelumnya karena tidak ada bukti yang mendukung. Pada akhir serial pun terbongkar bahwa pelaku penculikan adalah orang lain.

Perbedaan pendapat , berita-berita yang tersebar di luar sana, ataupun tekanan sosial, tidak bisa menjadi alasan kita judging atau melabeli orang lain dengan mudahnya tanpa mengetahui fakta sebenarnya.

Kalau menurut Mommies, apa lagi pelajaran dari serial LINK?

Share Article

author

Rahmasari Muhammad

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan