Kentut vagina …. kebayang nggak kalau lagi ‘enak-enak’ sama suami, eh, tahu-tahu hal ini terjadi. Ada suara gas yang keluar lewat vagina!
Serius, deh, rasanya sepanjang pernikahan, salah satu hal yang bikin saya malu setengah mati disebabkan kentut vagina saat sedang melakukan aktivitas seksual. Gimana nggak, lah wong lagi di tengah permainan tiba-tiba aja ada 'angin' yang keluar. Untung aja nggak bau.
Mmmfffttt.... *tutup muka*
"Duh... Maaf ya, Mas....." ujar saya sambil cengar-cengir sambil nahan malu. Kalimat pertama yang meluncur pertama momen ini terjadi.
Saya pikir, kejadian memalukan ini nggak akan terulang lagi. Sayangnya itu cuma mimpi! Entah kenapa, kejadian serupa terulang kembali. Untung saja, kami bukan pasangan pengantin baru, jadi memang tingkat cuek dan apa adanya sudah di titik maksimal, hehehehe.
Eh, tapi, bukan berarti saya jadi cuek bebek juga, sih. Soalnya saya jadi mencari tahu apakah kondisi yang saya alami ini wajar atau tidak. Jangan-jangan, ini merupakan salah satu gejala penyakit atau kondisi kesehatan yang perlu saya waspadai.
Baca juga: Cara Merawat Vagina Agar Sehat dan Bahagia
Setelah melahap berbagai artikel, saya pun akhirnya tahu kalau kondisi ini dalam istilah medis disebut dengan flatus vaginalis (vaginal flatulence). Jadi, ada udara yang keluar dari vagina, seperti buang gas. Cuma bedanya kalau kentut dari dubur cenderung bau, tapi kentut yang satu ini memang umumnya nggak sama sekali.
Kondisi ini juga diistilahkan sebagai queefing. Kondisi di mana ada udara yang keluar karena ‘terperangkap’ dari dalam vagina. Jadi, ketika udara masuk ke area vagina dan ‘semudah’ itu masuk, maka ‘semudah’ itu pula udara akan keluar.
Syukurnya, nih, kondisi ini ternyata umumnya normal. Bahkan sering dialami oleh perempuan. Artinya, saat seseorang mengalaminya, sebenarnya jarang menjadi masalah kesehatan atau tanda suatu penyakit. Berdasarkan beberapa sumber artikel yang sudah saya ‘lahap’, ternyata masalah kentut vagina ini tidak hanya disebabkan karena aktivitas saja.
Ternyata, nih, olahraga yang sering melibatkan peregangan pada area panggul bisa berisiko bikin vagina membuka sehingga udara pun masuk. Kemudian, saat posisi tubuh berubah, udara bisa keluar dari vagina dan menimbulkan suara layaknya kentut. Olahraga yang dimaksud, salah satunya adalah yoga.
Sebuah penelitian menyebutkan kalau kelemahan otot panggul dan turun peranakan dapat menyebabkan kentut dari vagina. Kondisi ini ternyata lebih sering dialami oleh perempuan yang sudah melahirkan secara normal, selain itu lansia pun bisa mengalami kelemahan otot panggul.
Jika perempuan baru saja melakukan pemeriksaan panggul nyatanya juga bisa menyebabkan kentut vagina. Pasalnya, saat pemeriksaan, dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina, sehingga menyebabkan udara masuk sehingga berisiko bikin udara terperangkap.
Kondisi ini dalam istilah medisnya disebut sebagai fistula vagina. Terbentuknya saluran abnormal antara vagina dengan organ dalam lainnya, meliputi kandung kemih, rektum atau dubur, usus besar, usus halus, dan saluran kemih. Nah, keluarnya gas dari vagina ternyata bisa jadi salah satu gejala fistula vagina, apalagi jika sampai menimbulkan bau tidak sedap.
Baca juga: 6 Penyebab Vagina Terasa Gatal Setelah ML
Mengingat kentut vagina ini bisa dialami oleh semua perempuan, rasanya sih, memang nggak perlu malu, ya. Toh, dari penjelasan yang sudah ada, memang hal normal. Tapi, kalau memang merasa tidak nyaman, memang tidak ada salahnya untuk mencari tahu lebih dalam dengan melakukan konsultasi dengan dokter.
Setidaknya, dari sana bisa diketahui apa dalang yang menyebabkan kentut vagina. Apa benar-benar sekadar karena udara yang terperangkap di dalam vagina, atau karena kondisi lainnya. Berdasarkan beberapa penyebab yang sudah dijelaskan di atas, kalau saat kentut vagina berbau, memang idealnya segera periksakan ke dokter. Mungkin saja menjadi sinyal terjadinya fistula vagina.
Beberapa gejala yang perlu diwaspadai adalah ada tinja bocor ke urine, urine dan keputihan berbau tak sedap, sering infeksi saluran kencing, diare, nyeri di sekitar vagina dan anus, sakit saat berhubungan intim, mual, dan sering sakit perut.
Selain itu, hal yang nggak kalah penting, jangan lupa untuk menjelaskan ke suami kalau sebenarnya kentut vagina itu hal yang normal.