banner-detik
PARENTING & KIDS

Ayah, Jangan Lakukan 6 Hal Ini Ketika Anak Perempuan Sudah Remaja

author

Sisca Christina04 Aug 2022

Ayah, Jangan Lakukan 6 Hal Ini Ketika Anak Perempuan Sudah Remaja

Para ayah harus tahu bagaimana memperlakukan anak perempuan yang sudah remaja. Agar anak tetap merasa disayangi dan dihormati secara bersamaan.

Banyak perubahan yang dialami anak perempuan ketika sudah remaja. Salah satunya, mungkin si gadis mulai merasa risih dengan ciuman yang diberikan sang ayah, dengan candaan-candaan ayah di masa kecil. Pada intinya, ayah harus mulai menyadari ada batasan-batasan yang harus dijaga dalam memperlakukan anak perempuan yang sudah beranjak remaja.

6 Hal yang Harus Ayah Berhenti Lakukan Ketika Anak Perempuan Sudah Remaja

Jika ayah masih melakukan hal-hal berikut saat anak perempuan sudah remaja, saatnya ayah harus stop.

Masuk ke kamar anak tanpa mengetuk

Ketika anak masih kecil mungkin ayah bisa kapan saja masuk ke kamar anak untuk mengecek. Tapi ketika sudah remaja, anak perempuan sudah butuh privasi. Bisa saja ia sedang berganti pakaian, atau sedang bercermin atau mulai belajar bersolek, namun masih malu untuk terlihat orang lain. Si gadis juga mungkin sudah mulai menulis diary, nggak ingin tulisannya dibaca sang ayah. Jadi, kalau ingin masuk kamar anak gadis, pastikan daddies mengetuk pintu dulu, dan si gadis mengijinkan ayah masuk, ya.

Memperlakukan anak remaja seperti anak kecil

Stop berbicara dengan gaya anak-anak kepada si anak gadis. Mulailah memahami bahwa sekarang gadis kecil daddies sudah tumbuh menjadi anak remaja. Ia bukan lagi gadis kecil yang dulu, bahkan tak lama lagi ia akan tumbuh dewasa. Maka, mulailah sesuai usianya, dengan penuh respek.

Memegang tubuh anak tanpa persetujuan anak

Seperti halnya orang tua ajarkan kepada anak agar tak mengizinkan anggota tubuhnya disentuh orang lain, ayahpun wajib menerapkan hal serupa. Jadi, walau hanya ingin memijat kaki anak yang keseleo, ayah harus minta izin dulu pada anak: “Ayah boleh pijat kaki kamu, Nak?”. Namun jika ingin mengecek bagian-bagian tubuh yang lebih privasi, misalnya perut atau dada, serahkan pada mommies.

Bercanda sambil menepuk bokong anak

Bokong memang salah satu bagian tubuh anak yang menggemaskan, sehingga terkadang membuat orang tua refleks menepukya saking gemasnya. Tapi itu dulu ketika anak masih bayi dan balita. Beranjak remaja, candaan itu harus ayah tinggalkan. Pantat adalah area tubuh anak yang bersifat privat. Tak boleh disentuh orang lain apalagi dibuat bercandaan.

Menunjukkan kasih sayang dengan sentuhan fisik yang berlebihan

Pasti sulit ya, yang tadinya bebas cium, peluk, mengusap gadis kecil kesayangan ayah, mau itu di pipi, mengelitiki perut, bermain sentuh hidung ayah dengan hidung si kecil dengan radius yang begitu dekat, tiba-tiba semua itu harus dibatasi. Well, mau nggak mau, daddies harus lakukan. Ingat, pada anak remaja sudah mulai timbul rangsangan seksual. Jangan sampai sentuhan daddies membangkitkan gairah seksual anak. Ayah harus menghargai batasan privasi tubuh anak yang boleh disentuh dan tak boleh disentuh. Masih bisa kok, mengusap rambut atau punggung untuk menunjukkan kasih sayang pada si gadis.

Bertelanjang dada di depan anak

Kecuali sedang berenang, sebaiknya daddies tak berseliweran di rumah dengan bertelanjang dada. Anak gadis perlu memahami dari sang ayah, bagaimana seharusnya anak laki-laki berbusana yang proper. Sehingga ketika ia melihat ada teman remaja laki-lakinya berbusana tak pantas, ia bisa hindari.

Memeluk anak saat berbusana minimalis

Misalnya saat berenang. Tahu sendiri, kan, baju renang mengekspos banyak anggota tubuh. Ayah harus hati-hati menyentuh fisik anak saat sama-sama mengenakan pakaian renang. Sentuhan fisik langsung dengan busana minim bisa saja membangkitkan rangsangan seksual, baik pada anak remaja, maupun pada ayah sendiri.

Dengan membatasi hal-hal di atas, bukan berarti daddies harus mengurangi perhatian kepada anak, ya. Namun ayah bisa menggantikannya dengan lebih banyak mengobrol dan berdiskusi.

Baca juga: Ayah, Berhenti Lakukan 6 Hal Ini Saat Anak Perempuan Sudah Memasuki Usia SD

Follow us on Instagram

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan