Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tips Menyusui Bagi Pemilik Puting Besar dan Puting Datar
Sebab tak semua bentuk puting ibu sama, sehingga pengalaman menyusuinya pun tak selalu sama mulus. Ini tips menyusui bagi pemilik puting besar dan puting datar.
Ukuran dan bentuk puting setiap ibu menyusui itu bervariasi. Ada yang berukuran sedang, kecil dan besar. Dari segi bentuk, nggak semua puting menonjol keluar dari payudara. Beberapa puting bisa berbentuk datar. Sebaliknya, ada juga yang tertarik ke dalam payudara, atau kondisi di antara keduanya.
Ada beberapa faktor yang turut menentukan bentuk puting payudara ibu, antara lain jumlah lemak di payudara, panjang saluran susu, dan kepadatan jaringan ikat di bawah puting. Selama kehamilan, bentuk puting juga bisa berubah. Terkadang, puting datar bisa terdorong dan jadi menonjol selama kehamilan atau setelah bayi lahir. Ukuran puting yang besar dan bentuk puting yang datar terkadang menjadi kendala bagi ibu menyusui. Berikut tipsnya agar menyusui tetap lancar.
Menyusui dengan Puting Besar
Mungkin buat sebagian ibu, memiliki puting besar tak menjadi isu saat menyusui. Namun bagi bayi yang lahir prematur, mungkin akan kesulitan untuk menyusu karena mulutnya kecil. Bayi akan sulit melakukan pelekatan ke areola payudara ibu, dan hanya bisa menarik puting saja. Akibatnya, ASI yang dihisap bayi mungkin tak cukup baginya, dan puting ibupun bisa lecet dan nyeri saat menyusui.
Coba lakukan tips dari Verywellfamily berikut:
- Tunggu hingga bayi membuka mulutnya lebar-lebar. Sentuh pipi atau bibir bayi untuk membuat bayi refleks membuka mulutnya. Ketika bayi membuka mulut, segera sodorkan puting untuk disusui.
- Tahan payudara saat menyusui dengan tangan membentuk huruf C, lalu arahkan puting ke mulut bayi.
- Jika puting lecet, oleskan ASI ke area puting untuk meredakan. Atau, gunakan krim khusus untuk puting.
- Gunakan pelindung puting (nipple shield), ini memudahkan bayi baru lahir atau bayi prematur untuk melakukan pelekatan ke payudara, sekaligus melindungi puting yang sakit. Sebaiknya, konsultasikan dulu dengan dokter laktasi sebelum menggunakan alat bantu ini.
- Perah ASI dengan tangan jika payudara terasa penuh. Payudara yang penuh ASI terasa semakin keras, dan bayi lebih sulit untuk menyusu. Keluarkan sedikit ASI sambil pijat lembut payudara agar bayi lebih mudah latch on.
- Ubah posisi menyusui dengan posisi football atau clutch yang memudahkan ibu melihat puting dan dapat mengarahkan mulut bayi ke pelekatan yang benar.
Baca juga: Tanda-Tanda Salah Pelekatan Saat Menyusui
Tips Menyusui bagi Pemilik Puting Datar
Sementara untuk pemilik puting datar, mungkin menyusui akan lebih menantang. Melansir Healthline, ini tips menyusui yang bisa dilakukan:
- Periksa puting. Caranya, remas dengan lembut area puting dan areola dengan ibu jari dan telunjuk. Banyak puting akan menegang lalu menonjol saat dirangsang. Jika mommies bisa merangsang puting keluar, maka bayi pun bisa.
- Gunakan pompa ASI untuk membantu menarik puting datar keluar.
- Perah ASI dengan tangan. Saat payudara terasa penuh dengan ASI, puting semakin datar dan bayi semakin susah untuk melakukan perlekatan. Kosongkan payudara dengan tangan menggunakan ibu jari dan telunjuk membentuk huruf C. Ketika payudara melunak, ini akan memudahkan bayi untuk menyusu.
- Coba gunakan nipple shield atau breast shells. Nipple shield berbentuk puting dan bersifat fleksibel. Ini bisa membantu mendorong pelekatan. Namun ingat, penggunaan nipple shield sifatnya sementara, dan jangan gunakan dalam waktu lama. Sebelum menggunakannya, sebaiknya konsultasikan kepada konsultan laktasi.
- Menopang payudara dengan posisi C-hold atau V-hold saat menyusui. Posisi C-hold yaitu dengan meletakkan ibu jari di atas payudara dan empat jari lainnya di bawah payudara, kemudian tekan lembut sambil menyusui. Sementara posisi V-hold yaitu posisi telunjuk di payudara atas dan jari tengah di payudara membentuk huruf V, lalu tekan lembut sambil menyusui.
- Berkonsultasi dengan dokter laktasi. Apabila cara-cara alami sudah dilakukan dan belum berhasil menyusui dengan lancar, nggak usah ragu berkonsultasi dengan dokter laktasi. Umumnya dokter laktasi memiliki alternatif solusi yang bisa mommies tempuh.
Bagaimanapun ukuran dan bentuk puting mommies, jangan khawatir, mommies tetap bisa sukses mengASIhi. Sebab bentuk dan ukuran puting tak selalu menjadi ukuran keberhasilan menyusui. Namun, jika mommies merasa ada kendala yang berarti, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter laktasi untuk mencari solusinya.
Selamat mengASIhi, mommies!
Baca juga: Rekomendasi Bra dan Baju Menyusui untuk Ibu Bekerja
Share Article
COMMENTS