Sorry, we couldn't find any article matching ''
Perempuan Bekas...
Perempuan bekas, sebuat stigma yang kerap menempel pada para perempuan. Kata yang jarang ditempelkan kepada laki-laki. Kenapa?
Photo by Franz Harvin Aceituna on Unsplash
Sebenarnya, sudah lama ia ingin bertanya,
Pada karibnya lelaki,
pada bapaknya yang juara umum tingkat nasional lomba “Serba-Serbi Patriarki
Pada Indung alias Mak yang setia menjadi pengibar bendera kemenangan bapak
Kenapa saya jadi diberi predikat bekas, begitu talak diikuti ketukan palu?
Satu malam saja setelah berbagi kamar dengan kapten
Dinda si pramugari diberi nama baptis “Siska” alias Sisa Kapten, jelas para kerabat
Begitu kawannya si Murni tidur dengan lebih dari satu saja laki-laki
Murni tak lagi Murni. Bekas dia jadinya. Bekas si Anu. Bekas si Itu
Giliran si Suami (eh mantan), katanya ….
Sekonyong-konyong diberi tambahan panggilan buahnya para raja. Duren!
Sang Kapiten, yang tidak mempunyai pedang panjang, pekan berikut jadi rebutan di jadwal terbang sebulan ke depan,
Yang berebut, yang mengolok Dinda dengan sebutan Siska tadi
Laki-laki nyang tidurnya sama lima selain Murni, justru jadi jawara.
Kenapa? Tanyanya lagi
Bekas, lekat sekali dengan perempuan
Yang katanya punya kehormatan di antara dua kaki
Yang kodratnya, adalah beranak dan menyusui
Yang harus multi talents, terutama di dapur dan di kasur
Yang harus hati-hati berpakaian, karena bertanggung jawab pada nafsu birahi
Ia berhenti,
Sejenak mengingat pakaian apa yang disandangnya,
Saat si iblis meraba dan meremas, dan menindihnya sampai sumpah ia lebih ingin mati
Kamu pakai seragam sekolah. Otaknya mengeluarkan secarik memori
Seketika lambungnya perih, dadanya buncah oleh amarah
Seragam sekolah bekas kakak yang gombrong dan berlubang di ketiak kiri sebelum ditisik Mak,
Yang koyak lagi seketika itu juga setelah si Ibslis selesai berpesta di atas tubuhnya
Menjadikan kehormatan tadi porak poranda
Penada predikat bekas sudah lama ia raih
Jauh sebelum ia kenal Murni dan Dinda
Jauh sebelum talak diikuti ketuka palu
Sebelum bapak menang juara nasional lomba serba-serbi patriarki dan,
Indung ikut mengibarkannya sampai hari ini.
Ia bungkam,
Satu-satunya jalan mencari jawaban adalah lewat dendam.
Tulisan ini untuk para perempuan bekas lainnya, dan untuk sistem usang yang suatu hariu nanti akan kita buat tumbang!
Cover: Pexels
Share Article
COMMENTS