Sorry, we couldn't find any article matching ''
Bagaimana Menentukan Jumlah Uang Saku Anak Yang Tepat?
Harus berapa, sih, kasih uang saku anak? Kekecilan nggak, ya? Atau kebanyakan nggak, ya? Beberapa poin berikut ini bisa dipertimbangkan untuk menentukan jumlahnya.
Sebenarnya, sih, nggak ada aturan baku dalam menentukan jumlah uang saku anak. Semua tentu tergantung dari aktivitas sehari-hari anak, di mana ia bersekolah, berapa lama kegiatan yang ia ikuti, dan bagaimana kondisi keuangan orangtua itu sendiri. Namun begitu, sebagai patokan, mommies mungkin bisa menilik beberapa poin berikut ini untuk menentukan besaran yang tepat jumlah uang saku yang ia bawa per bulan, per minggu, atau per hari.
Sesuaikan uang saku anak dengan usianya
Yang pasti jumlah uang saku anak SD dengan SMP berbeda. Karena, kan, kebutuhan mereka juga sudah pasti berbeda. Misalnya saja, anak SD mungkin masih dibawakan bekal mulai dari snack hingga makan siang. Sementara anak SMP mungkin sudah punya preferensi sendiri dalam hal snack. Belum lagi si anak SD masih pakai antar jemput, sementara si kayak SMP sudah mulai menggunakan transportasi umum.
Baca juga: Cara Mudah Kenali Kesehatan Rekening Tabungan
Sesuaikan dengan harga jajanan di sekolah
Buat mommies yang mungkin menyerahkan keputusan mau makan apa di jam snack nanti kepada anak, tentu juga harus memikirkan harga jajanan di sekolah. Mungkin mommies bisa survey dulu kisaran harga-harga makanan di kantin sekolah. Mommies bisa berikan uang jajan sejumlah minimal harga termurah dari snack yang biasa dikonsumsi anak. Misal harga roti coklat Rp 5000, maka mommies bisa berikan uang jajan sejumlah itu. Mau dilebihkan sedikit jadi Rp 10.000 juga bisa. Hal ini berlaku juga bila anak lebih memilih makan siang di sekolah, ya.
Sesuaikan uang saku anak dengan durasi kegiatannya
Jam sekolah anak kelas 2 SD saja bisa berbeda dengan kakaknya yang kelas 5 SD, karena itu bisa saja jumlah uang saku anak ikut berbeda. Kalau durasi kegiatan les atau sekolah anak panjang, mommies bisa memberikan uang saku lebih. Bukan nggak mungkin anak yang lagi masa pertumbuhan dan berpikir memeras otak di dalam kelas, lebih lapar dari biasanya. Snack yang mommies bawakan tidak cukup dan ia perlu tambahan.
Sesuaikan dengan kesepakatan bersama anak
Bagaimanapun yang punya keinginan jajan adalah anak, sementara yang punya duitnya adalah kita, hahaha….Bermusyawarah dalam menentukan jumlah uang saku anak akan sangat membantu, serta anak akan merasa dihargai kepentingannya. Misalnya saja, ketika kita hanya bisa memberikan uang saku Rp 10.000 sehari, tentu jajanan yang bisa dibeli anak dapat kita diskusikan bersama. Jangan sampai besar pasak daripada tiang, ya, kan?
Baca juga: Masalah yang Mungkin Timbul Saat Menggunakan BPJS Kesehatan
Memberikan uang saku kepada anak memang bagai dua mata pisau. Bisa bagus, bisa juga nggak. Biar bagus dan ada faedahnya, memberikan uang saku memang sebaiknya diiringi dengan pengertian soal uang. Jangan sampai, nih, si anak tahunya uang itu keluarnya dari mesin ATM. Jadi semua ATM bisa diambil uangnya dan bisa kita pakai buat jajan. Padahal uang tentunya harus dicari dengan bekerja lebih dulu. Memberikan uang saku adalah sebagai salah satu sarana belajar financial alias mengatur keuangan sejak dini. Kita sebagai orangtua perlu memberikan wawasan pada soal atur keuangan uang jajan atau uang saku. Memberikan mereka tips untuk menabung atau berinvestasi juga bisa, lho. Sekali lagi, dalam menentukan jumlah uang saku perlu berbagai pertimbangan. Jangan sampai uang sakunya malah nggak cukup buat beli apa-apa, atau malah kebanyakan sampai anaknya jadi boros.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS