Warna muntah pada anak punya arti yang berbeda-beda, lho. Semua itu bisa dilihat dari warnanya, dan tentu saja penyebabnya berbeda juga. Yuk, kenali!
Sebelum mengenali arti muntah pada anak dengan jelas, Anda harus memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan muntah. Banyak orang menyangka kalau muntah adalah sebuah penyakit, pada sebenarnya bukan. Muntah adalah gejala yang menyertai aneka kondisi kesehatan, mulai dari infeksi dalam tubuh hingga penyakit kronis.
Muntah hanya menjadi reaksi tubuh terhadap iritasi di usus atau cara untuk menyingkirkan hal-hal berbahaya di perut Anda, terlebih jika terjadi dalam rentang 1-2 hari dan hal itu tidak dianggap serius. Namun, jika muntah pada anak berlangsung lebih lama, bahkan berminggu-minggu atau bulanan, mungkin itu pertanda adanya penyakit kronis yang serius.
Setiap kondisi yang mendasarinya membuat muntah memiliki warna yang berbeda-beda. Jika anak muntah, Anda bisa kenali arti warnanya di bawah ini!
BACA JUGA: Anak Muntah, Kapan Orang Tua Harus Waspada?
Biasanya muntah warna bening terjadi setelah anak sebelumnya muntah beberapa kali. Itu tanda bahwa muntah mengosongkan perut Anda dari makanan di dalamnya. Biasanya kondisi ini disebabkan karena anak merasa mual di pagi hari, mengalami flu perut, migrain, keracunan makanan, saluran lambung terhambat. Dalam kasus yang parah, muntah warna bening adalah gejala kerusakan otak.
Ketika warna muntah anak tampak berwarna putih, bisa jadi sebelumnya si kecil mengonsumsi makanan yang putih, seperti es krim atau susu vanilla. Ketika disertai dengan busa, itu artinya terjadi kelebihan gas di dalam perut anak.
Pemicu umumnya adalah GERD, gastritis atau radang perut, mual, dan perut bagian atas terasa penuh. Sebaiknya segera bawa si kecil ke dokter jika muntah putih dan berbusa terjadi lebih dari 1-2 hari.
Kalau Anda melihat si kecil mengeluarkan muntah berwarna kuning atau hijau, itu artinya yang keluar adalah empedu. Empedu merupakan cairan yang diproduksi oleh hati dan disimpan di dalam kantong empedu. Biasanya kondisi ini tidak menimbulkan kekhawatiran berlebih karena umum terjadi ketika perut kosong atau merasa mual.
Penyebab lainnya warna muntah kuning atau hijau adalah karena keracunan makanan dan terjadinya menyumbatan usus pada anak.
BACA JUGA: Diare dan Muntah Karena Terlalu Bersih?
Saat anak muntah, umumnya warna muntahnya adalah oranye. Itu adalah warna yang umum muncul dalam beberapa jam pertama ketika sebuah penyakit muncul, terutama yang memicu muntah. Warnanya bisa bertahan jika anak terus mengonsumsi makanan di antara waktu muntahnya. Itu karena oranye adalah warna makanan yang baru sebagian di cerna.
Penyakit pemicu muntah warna oranye adalah keracunan makanan, flu perut, influenza, radang usus buntu, migrain, dan infeksi telinga bagian dalam. Setelah oranye, muntah anak bisa berubah jadi warna lain.
Jika anak muntah berwarna merah muda, merah pekat, atau berdarah dalam jumlah besar maka itu disebut hematemesis. Walau umumnya berwarna merah muda atau merah cerah, seringkali terlihat kehitaman atau cokelat tua.
Pada anak-anak muntah warna merah atau berdarah bisa jadi gejala dari intoleransi susu, menelan darah dari luka di mulutnya, atau mengalami gangguan pembekuan darah tertentu.
Sama seperti muntah warna merah, muntah warna hitam juga mengandung darah. Kadang warnanya bisa jadi sangat pekat seperti kopi. Muntah anak bisa terlihat hitam jika darahnya telah teroksidasi oleh asam di perutnya. Muntah warna hitam disebabkan oleh kondisi yang menyebabkan muntah berdarah (sama seperti muntah warna merah). Sebaiknya temui dokter agar si kecil bisa segera diobati.
BACA JUGA: Hepatitis Misterius pada Anak, Kenali Tanda-tanda dan Cara Pencegahannnya
Cover: Freepik