Kenapa aku harus sekolah? Kenapa harus ada pr? Ini bebarap keluhan anak tentang sekolah. Kira-kira bagaimana kita menjawabnya?
Hampir setiap anak pasti punya keluhan tentang sekolah. Terkadang mereka mengeluh cuma karena ikut-ikutan teman. Terkadang karena ada kejadian menyebalkan di sekolah. Tapi bisa juga ini mengarah kepada keluhan yang serius dan perlu penanganan serius juga.
Saat mendengar anak mengeluh tentang sekolah mereka, alih-alih langsung ambil kesimpulan tertentu, luangkan waktu untuk mendengarkan curhatan mereka.
Photo by Keren Fedida on Unsplash
Kenapa sih aku harus sekolah?
Ada kemungkinan anak kewalahan karena sesuatu yang terjadi di sekolah. Ini sering dialami di awal masa remaja, yang mulai mempertanyakan segala sesuatu dalam hidup mereka. Tanyakan kepada anak apakah mereka mengalami masalah di sekolah. Jika ternyata iya, temukan cara untuk membantu mereka.
Jika anak bertanya apa pentingnya sekolah buat mereka, Anda bisa bilang, “Supaya kita dan orang-orang di sekitar kita menjadi pintar. Di sekolah, kita belajar membaca dan keterampilan-keterampilan lain yang harus kita miliki supaya bisa mengerjakan tugas sehari-sehari. Kalau kita bodoh, kita nggak akan bisa melakukan berbagai pekerjaan bahkan yang sangat sederhana.”
Ma, sekolah itu susah
Keluhan ini bisa datang dari seorang anak yang merasa tidak mampu mengerjakan tugas-tugas sekolah. Ini dapat menjadi tanda peringatan dini dari ketidakmampuan belajar.
Tanyakan kepada anak Anda mata pelajaran apa yang ia rasa sulit. Cari tahu apakah Anda dapat membantunya dengan mata pelajaran itu atau memberitahu pihak guru bahwa anak Anda mengalami kesulitan dan butuh dukungan.
Jika si kecil bilang ia benci mata pelajaran tertentu, beritahu dia, jika ia mampu mengerjakan dan menyelesaikan hal-hal yang sulit maka itu adalah prestasi yang hebat. Biarkan anak tahu bahwa ketika ia mencoba hal-hal baru, menghadapi tantangan, berusaha mengatasinya, dan berhasil, itu sama seperti sedang melakukan petualangan seru.
Aku benci mengerjakan PR!
Photo by Kuanish Reymbaev on Unsplash
Ketika anak sering mengeluhkan tentang itu, Anda perlu cari tahu lebih serius. Cara Anda menanggapi tergantung pada alasan di balik keluhan. Bisa aja, mereka lebih suka mengerjakan pekerjaan rumah pada waktu yang berbeda karena saat ini, mereka ingin main.
Mommies perlu mengamati rutinitas PR yang diberikan untuk melihat apakah dapat melakukan kompromi sambil memastikan anak tetap menyelesaikan PR mereka. Jika ternyata anak kesulitan mengerjakan PR, Mommies bisa bantu mereka atau mencarikan guru les privat atau bimbel (pilih mana yang paling nyaman untuk anak).
Sekolah itu membosankan!
Hati-hati, jika keluhan ini terus berulang, gali lebih dalam. Keluhan ini bisa menjadi tanda dia justru kesulitan untuk memahami materi pelajaran. Anda pasti paham bagaimana bosannya duduk dan mendengarkan seseorang berbicara tentang sesuatu yang tidak kita mengerti. Sama halnya dengan anak. Mereka bosan, karena tidak paham.
Anak perlu belajar merasa nyaman ketika sebuah pelajaran dirasa kurang menarik minat. Ini mungkin lebih sulit jika sebelumnya mereka punya guru dengan gaya mengajar yang bikin mereka tertarik dan mengerti. Jika anak tidak hanya bosan tetapi juga mengalami masalah bahkan untuk memahami apa yang terjadi di kelas, Anda perlu memberi tahu gurunya.
Kenapa aku nggak homeschooling aja?
Photo by Thomas Park on Unsplash
Biasanya pertanyaan ini diajukan karena anak menganggap sekolah online atau homeschooling berarti PR yang jauh lebih sedikit. Beri tahu anak bahwa sekolah online dan homeschooling juga mengharuskan mereka tetap belajar untuk bisa mengerti materi pelajaran.
Jika si Kecil tetap tertarik dengan sekolah online atau homeschooling, ada baiknya Mommies mempertimbangkan keinginannya.
Aku nggak suka bangun pagi!
Bicaralah dengan anak untuk memastikan mereka cukup tidur pada jam mereka seharusnya tidur. Pastikan juga mereka telah mematikan semua perangkat media elektronik sebelum tidur. Jika masalah tetap berlanjut, bicarakan dengan dokter anak agar ada bantuan lain.
Semua guru dan teman-temanku jahat, ma
Photo by Jerry Wang on Unsplash
Minta anak menceritakan dengan rinci, persisnya perilaku apa yang dilakukan orang-orang yang ia maksud, yang menurutnya jahat. Minta anak mengamati apakah orang-orang yang ia anggap kejam itu pernah melakukan hal yang baik dan suka menolong. Ini bisa membantu anak percaya bahwa mereka yang sikapnya tampak kaku, dingin, dan tegas, tidak berarti mereka jahat.
Jika anak mengeluh tentang sikap anak-anak lain di sekolah, itu mungkin akibat dari keterampilan sosial yang harus diperbaiki, baik itu keterampilan sosial anak lain atau anak Anda sendiri.
Jika anak menceritakan perilaku staf sekolah dan teman-temannya yang cenderung kejam, ada kekerasan verbal serta fisik, ada intimidasi hingga kemungkinan pelecehan seksual, jangan ragu untuk bertindak tegas.