Kenali tingkat hierarki sosial-seksual laki-laki untuk membantu kita mengenal dengan lebih baik, mengamati cara mereka bersosialisasi, dan modal menghadapi mereka.
Diciptakan oleh penulis Amerika plus desainer video game dan aktivis Theodore Robert Beale atau Vox Day, yang didasarkan pada pola perilaku. Sebuah sistem yang mengategorikan pria berdasarkan posisi sosial mereka di antara pria lain, sifat, kemampuan, dan seberapa baik kepribadian mereka bisa bikin perempuan terpesona. Dan ini bisa bervariasi tergantung pada lingkungan sosialnya.
Seperti laki-laki bisa menjadi beta atau tipe penurut di kantor, tapi menjadi pria alfa saat dengan pasangan. Atau seorang pria alfa juga kadang bisa menjadi sigma, contohnya Elon Musk.
Alpha
Photo by Library of Congress on Unsplash
Laki-laki alfa adalah stereotip ‘bad boy’. Mereka pemimpin alami, sangat percaya diri, macho, dominan, karismatik dan sedikit agresif. Seringkali (ini yang bikin meleleh) berpostur tubuh tinggi dan tampan. Senang mendikte orang lain apa yang harus dilakukan karena itu memuaskan ego mereka. Laki-laki alfa sangat sosial dan tertarik pada wanita penurut.
Dominasi sosial dan penerimaan sosial oleh kelompok mereka sangat penting bagi alfa karena mereka menikmati status sosial yang tinggi. Mereka adalah pribadi ekstrovert yang suka menjadi pusat perhatian. Alfa cenderung sukses dalam karier dan berani mengambil risiko. Namun, mereka bisa juga terlalu mementingkan penampilan luar.
“Alfa biasanya berhasil secara finansial dan jago berurusan dengan wanita,” jelas Steve Jabba, dari Pandemic Unemployment Assistance dan seorang penulis. Selain itu, mereka justru cenderung berkembang saat menghadapi tantangan, konflik, dan perebutan status. Contoh pria alfa adalah mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Sigma
Sigma juga punya rasa percaya diri yang tinggi seperti alfa, tetapi mereka cenderung pendiam (bukan pemalu), tertutup, misterius, dan senang menyendiri karena merasa nggak butuh perhatian banyak orang. Sigma cenderung lebih bijaksana dan gemar menganalisa keadaan. Perempuan menganggap sigma sama menariknya dengan alfa. Bagi pria alfa, sigma adalah ancaman karena kadang mereka tertarik untuk mengambil posisi alfa atau menjadi pemimpin.
Punya karisma alami, memiliki sikap positif, keterampilan manajemen yang sangat baik, mau bekerja keras dan bisa sangat manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
“Sigma lebih seenaknya. Ia hanya membentuk persahabatan yang sangat dekat dengan segelintir orang dan cenderung bertahan seumur hidup,” tambah Steve Jabba. Sigma sangat cerdas dan biasanya melakukan apa pun yang diinginkan hati tanpa terpengaruh oleh apa yang orang lain pikirkan tentang mereka. Nah, karakter fiksi John Wick danLoki adalah contoh laki-laki Sigma.
Beta
Mereka dikenal bermain aman, menghindari konfrontasi dan risiko, punya kepercayaan diri, tidak sombong dan nggak suka membual, serta memuja perempuan. Bak letnan yang setia kepada komandannya, pria beta pandai dalam mematuhi dan melaksanakan perintah.
Laki-laki Beta dapat berkembang dalam hierarki dan bisa mendapatkan perempuan yang menarik tanpa perlu terlibat dalam semua tindakan berisiko dan perebutan status para alfa.
Mereka rata-rata laki-laki yang baik, sopan, menyenangkan, tenang, membumi, dan tidak agresif. Mereka tahu bagaimana mengendalikan ego dan tahu cara menerima kritik dengan positif. Si pendiam dan idealis ini cenderung bahagia dalam hidupnya. Inilah alasan mengapa ada lebih banyak laki-laki beta di luar sana daripada alfa yang asli. Samwell Tarly (Game of Thrones) adalah contoh untuk pria beta.
Delta
Mereka bukan laki-laki yang paling menarik dan karenanya berjuang untuk menarik perhatian pererempuan, namun kebanyakan fokus untuk menarik perempuan yang levelnya di atas mereka daripada yang setara. Problemnya adalah jika berhasil menjalin hubungan dengan perempuan yang levelnya lebih tinggi, delta cenderung menjadi paranoid dan menempatkan pasangan mereka di atas segala-galanya karena khawatir ditinggalkan.
Ironisnya, ini justru menjadi alasan utama mengapa hubungan mereka sering gagal. Perempuan biasanya acuh tak acuh terhadap mereka. Karakter fiksi Jason Bourne adalah contoh dari tipe kepribadian ini.
Gamma
Penampilan mereka biasanya tidak menarik, berkepribadian pahit, seringkali adalah seorang kekasih obsesif, penguntit, mantan pacar psiko-cemburuan gak jelas, pelaku kekerasan, narsisis, pelanggar hukum, dan penipu. Gamma menjauhkan diri dari laki-laki alfa, sigma, dan beta. Mereka umumnya bukan bagian dari kelompok mana pun dan gagal mengikuti aturan sosial. Meskipun cerdas, mereka cenderung melebih-lebihkan kecerdasan mereka dan karenanya percaya bahwa mereka harus memiliki peringkat yang lebih tinggi dalam struktur. Mereka percaya bahwa mereka lebih baik dari siapa pun.
Bagi perempuan, gamma seringkali ‘tak kasat mata’ sehingga jarang berhasil menarik lawan jenis. Perempuan lebih suka hanya berteman dengan laki-laki gamma. Sedangkan bagi laki-laki gamma hanya ada 2 jenis perempuan: untuk dicintai atau dibenci. Karakter fiksi Harry Potter adalah contoh hierarki sosial-seksual pria Gamma. Disarankan, hindari laki-laki Gamma.
Omega
Mereka kebanyakan adalah orang-orang yang tak dianggap oleh masyarakat, pecundang, dan dihindari semua orang. Karena takut kesepian, omega cenderung sangat lengket dengan kelompok mereka dan siapa saja yang memberi mereka perhatian.
Sangat tidak memiliki keterampilan sosial atau atribut fisik yang mengesankan. Jabba menambahkan, “Omega punya masalah menjaga kebersihan, keterampilan sosial yang buruk, dan seringkali secara fisik tidak).”
Agak mirip dengan gamma, omega biasanya acuh tak acuh terhadap perempuan atau bahkan membenci perempuan. Sebenarnya, jika mau berusaha, omega dapat memiliki kehidupan yang bahagia. Sayangnya, kebanyakan mereka memiliki genetika yang buruk dan motivasi yang rendah. Karekter Gaylord Focker (Meet the Parents) adalah contoh hierarki sosial-seksual pria omega.
Baca juga: Kuis Karakter Ayah di Film, Mana yang Paling Cocok dengan Suami?
Photo by Martin Sanchez on Unsplash