Jiwa kepimpinan anak sudah bisa dibangun sejak dini dan hal ini penting untuk diajarkan juga pada anak perempuan. Tujuannya agar mereka bisa tumbuh jadi perempuan berdaya.
Jiwa kepemimpinan anak atau kemampuan leadership anak tidak bisa tumbuh begitu saja. Perlu ada stimulasi dan bantuan yang diberikan oleh para orang tua untuk memaksimalkan hal tersebut. Mommies Daily pun berbincang dengan Samanta Elsener, psikolog anak dan keluarga, tentang tips membangun jiwa kepemimpinan pada anak perempuan.
BACA JUGA: Mengenal Kepribadian Anak Berdasarkan Urutan Kelahiran, Mulai dari Sulung hingga Bungsu
Ada banyak manfaat memberikan rangsangan untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan pada anak, termasuk anak perempuan. Pada saat mengajarkan leadership pada si kecil, sebenarnya orang tua sedang memberikan kesempatan pada anaknya untuk memiliki kontrol terhadap diri mereka.
“Dengan begitu, anak bisa berusaha untuk meraih apa yang sebenarnya mereka ingin capai dalam hidupnya,” jelas Samanta. Contoh mudahnya bisa dilihat pada anak kelas 1 dan 2 SD yang ingin lancar membaca, menulis, dan berhitung. Ketika mereka punya jiwa kepemimpinan, maka mereka tahu dan bisa mengatur kapan waktunya untuk belajar dan bermain.
Manfaat lainnya adalah melatih rasa percaya diri anak. Dengan mampu mengatur waktu, anak jadi semakin percaya diri karena mampu melakukan apa yang sudah direncanakan. Mereka bisa mengingat waktu dan menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu. Itu akan semakin membangun konsep dirinya jadi semakin positif.
Selain itu anak juga bisa menghadapi masalah dengan ide-ide yang kreatif sehingga solusi yang muncul tidak monoton. Mereka juga bisa melebur dengan baik dalam tim dan mampu berkolaborasi dengan orang lain.
“Khusus untuk anak perempuan, menumbuhkan jiwa kepemimpinan akan membuat mereka merasa jadi perempuan yang berdaya. Mereka bisa merasa berguna untuk kelompoknya, keluarganya, dan juga dirinya sendiri,” ungkap Samanta. Ketika tumbuh besar nanti anak sudah tahu apa cita-citanya dan cara untuk menuju kesana, seperti jurusan kuliah apa yang mau diambil.
“Ketika anak merasa berdaya, maka mereka akan lebih kreatif lagi. Mereka bisa mengembangkan kemampuannya tidak hanya untuk lingkungan sekitar tapi lebih luas lagi,” tambah Samanta.
BACA JUGA: Tips Besarkan Anak Laki-laki Agar Tidak Mudah Insecure
Melatih dan menstimulasi jiwa kepemimpinan pada anak sudah bisa dimulai sejak usia dini, yaitu sekitar usia tiga tahun ketika anak mulai masuk playgroup. Ini beberapa tips yang bisa Anda terapkan pada si kecil di rumah.
Membiarkan anak memilih pakaian adalah cara paling mudah menanamkan jiwa kepemimpinan. Untuk mempermudah, Anda bisa mempersiapkan 2-3 pilihan pakaian yang nanti bisa dipilih si kecil. Dengan begini, anak merasa bahwa dirinya punya otoritas terhadap dirinya sendiri. Jika dia punya adik, minta bantuannya untuk memilihkan pakaian adiknya, yang kemudian sang adik juga memilih sendiri dari yang ditawarkan sang kakak.
Ketika sedang jalan-jalan keluarga, Anda bisa mengarahkan anak untuk turut membaca peta dan kemudian menunjukkan jalan. Saat hendak bersantai, Anda juga bisa menanyakan rekomendasi tempat duduk yang nyaman, terlebih jika anak sudah familiar dengan tempat tersebut. Lewat hal ini anak belajar untuk mengambil keputusan sehingga keputusan tidak selalu ada di tangan orang tua.
Ketika melihat saran atau rekomendasi tempat dari anak kurang sesuai, dibanding menolak tegas, lebih baik berikan input positif. “Jangan langsung mematahkan saran yang diberikan anak. Berikan alasan yang masuk akal kenapa sarannya tidak diterima. Setelah itu rekomendasikan tempat lain tapi jangan lupa untuk kembali menanyakan pendapat anak. Hal itu akan membantu agar anak tidak merasa disudutkan atau pilihannya buruk,” jelas Samanta.
Ketika melihat anak mencoret tembok rumah mungkin bagi orang tua itu adalah sebuah kesalahan, tetapi bagi anak itu adalah proses belajar. Puji dulu kreativitas anak, kemudian tawarkan area atau tembok lain di rumah yang boleh dicoret. Setelah itu ajak anak memikirkan solusi cara membersihkan tembok yang kotor. Anda bisa berikan pilihan cara membersihkan serta alasannya. Anak akan belajar memilih yang terbaik yang akan dilakukan.
Anak juga bisa belajar menumbuhkan jiwa kepemimpinannya lewat teknik negosiasi yang dilakukan oleh orang tua sehari-hari. Misalnya ketika anak sedang asyik main game, kemudian Anda memintanya untuk makan tapi anak menolak. Saat itu lakukan negosiasi waktu dengan membicarakan berapa lama lagi waktu bermain hingga akhirnya siap makan. Jangan memaksa dan temukan jalan tengahnya bersama anak. Lewat kegiatan ini anak belajar berhitung dan berdiplomasi.
Terakhir adalah dari contoh orang tuanya. “72% dari hasil survei mengatakan bahwa jika orang tua memberikan contoh ke anak maka anak akan belajar. Anak akan melihat hal yang dilakukan orang tuanya dan mengikuti itu. Jadi, pemegang peranan paling penting dalam menumbuhkan jiwa kepemimpinan anak adalah contoh dari orang tua,” tutup Samanta.
BACA JUGA: Menurut Pakar, Ini Cara Terbaik Ajarkan Anak Tentang Kesetaraan Gender
Cover: Freepik