banner-detik
MD POWERFUL PEOPLE

Haekal Anshari: Selalu Melihat dari Segala Sisi agar Tidak Mudah Menghakimi

author

Katharina Menge23 Feb 2022

Haekal Anshari: Selalu Melihat dari Segala Sisi agar Tidak Mudah Menghakimi

Dokter Anti Aging dan Seksolog, Haekal Anshari, punya cerita masa kecil yang mengispirasi masa depannya.

Bicara tentang kehidupan seksual pasangan suami istri, sosok yang banyak dicari belakangan ini adalah dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM), seorang dokter anti-aging dan seksolog. Lewat media sosial dan beragam kegiatan lain, termasuk jadi pembawa acara, dr. Haekal terus menggalakkan pentingnya hidup sehat, salah satunya menjaga kesehatan diri demi kehidupan seksual yang memuaskan untuk setiap pasangan.

Saat berbincang dengan Mommies Daily, dr. Haekal Anshari pun berbagi banyak hal yang menginspirasinya dalam menjalani kehidupan serta dalam pekerjaanya sekarang.

BACA JUGA: 8 Panduan Seks Setelah Menopause

Apa saja tiga hal yang paling dr. Haekal sukai dari diri sendiri?

Pertama saya orangnya detail. Ketika saya mengeluarkan pernyataan, jadi narasumber, sampai menulis artikel itu saya selalu perhatikan kalimatnya, mulai dari makna kalimat hingga penggunaan kata. Sebagai seorang dokter, saya harus mengeluarkan pernyataan yang sudah ada bukti ilmiahnya.

Kedua, saya berempati. Saya mudah merasakan kesedihan orang lain. Hal itu membuat saya bisa mengendalikan emosi, tidak menghakimi orang dengan mudah, karena saya berusaha untuk bisa duduk atau berdiri dengan sepatu orang tersebut.

Terakhir, saya orang yang menghindari debat kusir. Ketika berdebat tapi tidak punya bukti ilmiah yang kuat, tidak punya dasar yang kuat, ya, percuma. Itu hanya membuang energi. Ketika punya buktinya baru saya berani maju tapi kalau lawan bicara saya tidak mau terima, ya, sudah saya hentikan.

Pengalaman masa kecil apa yang membuat dr. Haekal punya tiga sifat tadi dan apakah ada andil dari orang tua?

dr. haekal anshari

Iya. Saya beruntung karena saya adalah anak bungsu dari empat bersaudara. Jadi saya belajar dari contoh yang terjadi di keluarga. Misalnya ketika ada gangguan komunikasi antara orang tua dan kakak, saya belajar apa penyebabnya, kenapa kakak saya seperti itu, kenapa orang tua saya seperti itu. Dari situ saya belajar detail-dertail masalahnya itu apa.

Punya buku atau film favorit yang akhirnya mengubah cara pandang dr. Haekal terhadap suatu hal?

Dulu ketika SMA dan kuliah saya senang sekali membaca buku-buku motivasi yang diciptakan dan disusun oleh Dale Carnegie dan Zig Ziglar. Buku-buku yang memang bertujuan menggali potensi bahwa diri kita punya potensi untuk berkembang lebih luas dan lebih besar, bisa ber empati, bisa menghargai orang lain, memahami orang lain.

Kalau film juga banyak, tetapi saya lebih suka film yangg memang betul-betul menekankan perjuangan seseorang yang dari dia bukan siapa-siapa, bahkan dibully, tetapi dia bisa membuktikan dirinya, dia bisa hebat, dan ketika dia sudah ada di puncak, dia mengampuni orang yang merundung dia. Salah satu contohnya itu film Wonder (2017) yang diperankan oleh Julia Robets.

BACA JUGA: Mengenal Vaginal Fisting dan Anal Fisting, Aktivitas Seks yang Dianggap Tabu

Jika kelak memiliki anak, hal apa yang ingin di contoh dari orang tua dan apa yang tidak ingin dicontoh?

dr. haekal

Orang tua saya itu termasuk generasi baby boomers. Jadi ada perbedaan pemikiran diantara kami. Orang tua yang baby boomers mungkin lebih tertutup, lebih fokus membentuk anaknya sesuai dengan keinginan mereka, dan mungkin agak kurang open minded dan lebih konvensional.

Sementara saya termasuk generasi X terakhir. Jadi kalau nanti saya punya anak yang pasti saya akan menempatkan diri saya, selain sebagai oramg tua, juga sebagai temannya. Ketika anak berbuat salah, saya tidak akan langsung menghakimi. Saya akan pahami dan cari tahu penyebabnya kenapa dia bertindak seperti itu.

Sedari anak saya balita saya akan mendidik dia tentang seksologi sesuai dengan usianya. Jadi ketika dia remaja saya akan jadi teman untuk mendengar semua keluhan dia, cerita dia, perubahan apa yang dia alami. Ketika anak bertanya tentang seks, saya tidak akan menghakiminya karena saya tahu bahwa ketika anak bertanya hal itu bukan berarti dia ingin melakukan tapi dia sekadar ingin tahu.

Terakhir, ketika saya punya anak saya akan mengusahakan dia tumbuh di lingkungan masyarakat yang majemuk, dalam arti arti berbeda jenis kelamin, beda suku, beda agama, beda ras, bahkan bila perlu berbeda identitas, berbeda ekspresi gender, serta tingkat ekonomi dan sosial.

Tujuannya supaya anak saya bisa mengenal dan belajar bahwa perbedaann itu ada dan bisa menerima serta menghargainya. Dan saya berikan pemahaman sesuai nilai-nilai yg dianut dalam keluarga saya dan jangan menghakimi nilai-nilai orang lain yg tidak sejalan dengan keluarga saya. Sebab seorang anak yang dididik di lingkungan homogen, begitu dia kekuar dia akan kaget saat melihat bahwa ternyata ada yang berbeda dari diri dia.

Ada pesan dari orang tua yang menjadi pegangan hidup dr. Haekal?

Kedua orang tua saya selalu berusaha dan berjuang untuk mendidik serta memberikan yang terbaik untuk anaknya, Mereka juga tidak ingin anaknya mengalami kegagalan. Saya memegang itu dan ke depannya akan menerapkan hal tersebut pada anak.

Bicara tentang kehidupan seksual, apa saja masalah umum yang sering dihadapi pasangan?

Masalah umum yang cukup banyak terjadi adalah perempuan sulit sekali untuk menikmati hubungan seks karena rasanya sakit. Lalu mereka juga tidak tahu orgasme itu rasanya seperti apa. Hal itu bisa terjadi karena adanya kesalahan dari cara melakukan hubungan seks. Bisa karena foreplay tidak optimal atau saat berhubungan seks posisinya tidak nyaman untuk kedua pihak.

Kesalahan juga bisa dipicu dari pihak laki-lakinya. Contohnya karena ereksi laki-laki tidak terasa optimal atau ejakulasinya sangat cepat. Hal inilah yang biasanya membuat perempuan sulit menikmati hubungan seks dan ujung-ujungnya akan sulit untuk mencapai orgasme.

Masalah kehidupan seksual seringkali terjadi juga karena pasangan tidak bisa membangun komunikasi seksual. Banyak yang menganggap membicarakan hal ini masih memalukan dan tabu. Padahal yang namanya kehidupan seksual pasangan itu kehidupan satu kesatuan. Artinya keduanya harus sama-sama mendapatkan kenikmatan seksual dan kepuasan.

Pasangan bisa mencari bantuan ahli, dan jangan malu, ketika mulai terjadi ketidakharmonisan atau ketidakpuasan dalam kehidupan seksualnya. Misalnya perempuan tidak pernah mencapai orgasme atau sakit saat seks, dan yang laki-laki merasa giarahnya menurun, ejakulasinya cepat atau ereksinya tidak keras.

Perlu ditekankan bahwa sebelum memutuskan untuk pergi ke dokter, kedua pihak harus sama-sama bicara dan terbuka membahas masalah yang dialami. Ketika ke dokter pun mereka datangnya harus berdua, tidak sendiri-sendiri. Kalau sendirian itu susah karena pasti akan ada hal yang ditutupi dan sembunyikan. Bahkan kebanyakan cenderung menyalahkan pasangannya.

BACA JUGA: Kenali Gangguan Susah Orgasme Pada Perempuan

Share Article

author

Katharina Menge

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan