Kenali Jenis-jenis Metode Pendidikan, Mana yang Paling Pas untuk Si Kecil?

Education

Sisca Christina・22 Feb 2022

detail-thumb

Bersyukur anak-anak sekarang bisa punya kesempatan mengenyam jenis-jenis metode pendidikan yang jauh lebih seru, nggak hanya metode pendidikan konvensional seperti di zaman saya dulu.

Sebenarnya, sudah dari dulu dunia pendidikan itu kaya akan metode. Namun, kebanyakan dari kita mungkin hanya mengenal beberapa metode aja. Apalagi, Indonesia punya kurikulum nasional sendiri yang ditetapkan pemerintah. Jadi, kebanyakan sekolah mengikuti kurikulum pemerintah, terutama sekolah negeri.

Namun, sebagian sekolah swasta menerapkan metode pendidikan kombinasi. Ada yang tetap menggunakan kurikulum nasional, dikombinasi dengan metode pendidikan lain yang bersifat active learning, seperti Montessori, Waldorf, dan seterusnya. Biasanya, sekolah-sekolah yang menerapkan metode pendidikan dari luar negeri ini punya tujuan untuk memperkaya metode yang sudah ada dengan tujuan untuk menstimulasi potensi siswa dari berbagai aspek.

Sebelum mommies mendaftar sekolah buat anak, yuk, kenalan dulu dengan jenis-jenis metode pendidikan, sambil ditelusuri kira-kira mana yang paling sesuai dengan anak.

Jenis-jenis metode pendidikan

Montessori

Ini pasti nggak asing lagi di telinga kita. Sekarang ini, mencari sekolah berbasis Montessori sudah nggak susah. Sudah banyak sekolah yang menerapkan metode pendidikan yang digagas oleh Dr. Maria Montessori asal Italia ini.

Salah satu ciri khas dari metode pendidikan Montessori yaitu permainan kolaboratif yang melibatkan sensori dan memanfaatkan lingkungan yang ada untuk mengembangkan dirinya. Guru bertugas sebagai fasilitator.

Ruang kelas Montessori itu khas dengan rak-rak alat peraga dan permainan yang mengelilingi ruangan. Anak-anak diberi kebebasan untuk menentukan apa yang ingin mereka pelajari. Metode Montessori menciptakan lingkungan belajar yang bertujuan menumbuhkan kemandirian, kebebasan dan keteraturan pada diri anak.

Beberapa prinsip metode pendidikan Montessori:

  • Mencakup lima area pembelajaran yaitu sensori, matematika, sains dan budaya, bahasa dan practical life.
  • Menggunakan aparatus atau alat peraga dalam pembelajaran sehari-hari.
  • Menitikberatkan pada pemahaman konsep-konsep bukan teori belaka. Jadi, bisa dibilang gaya belajarnya kebanyakan praktik.
  • Pada pembelajaran bahasa, menggunakan phonics atau bunyi-bunyian.
  • Practic life di metode Montessori punya bobot yang penting untuk membentuk disiplin, kebiasaan dan kemandirian anak-anak.

Baca juga: Rekomendasi SD Montessori di Jabodetabek dan Jawa

Waldorf

Melansir situs resmi Asosiasi Sekolah Waldorf di Amerika Utara, metode pendidikan yang dirintis oleh Rudolf Steiner dari Austria ini punya pemahaman bahwa pendidikan harus sesuai dengan pengalaman anak-anak. Uniknya, Waldorf mengintegrasikan seni dalam semua disiplin akademik untuk anak-anak. Bagi Steiner, imajinasi, rasa kebenaran dan rasa tanggung jawab menjadi urat nadi pendidikan.

Beberapa prinsip metode pendidikan Waldorf:

  • Menitikberatkan pada seni dan kreativitas dalam pembelajaran.
  • Melalui pengalaman seni dipercaya dapat memupuk kapasitas intelektual, emosional, fisik, dan spiritual siswa.
  • Guru berdedikasi untuk membangkitkan semangat belajar dalam diri anak. Artinya, motivasi belajar itu diharapkan muncul sendiri dari dalam diri anak. Jadi, nggak ada yang namanya mengiming-imingi anak belajar untuk dapat nilai bagus atau hadiah.
  • Pendidikan Waldorf bersifat mandiri dan inklusif. Ini menjunjung tinggi prinsip-prinsip kebebasan dalam pendidikan.

Charlotte Mason

Berbeda dari metode-metode lainnya, fokus pendidikan yang digagas oleh Charlotte Mason ini yaitu untuk meluhurkan watak anak. Pendeknya, Charlotte Mason adalah metode pendidikan karakter. Orang tua sebagai pendidik bertugas menggembleng anak baik dari segi jasmani, mental-intelektual, emosional, spiritual, maupun profesional. Charlotte Mason ini nggak ada institusi formalnya. Metode CM diterapkan pada metode homeschooling.

Menurut metode Charlotte Mason, semua aspek pendidikan, termasuk pelajaran akademis dipandang sebagai sarana untuk menumbuhkan karakter anak. Misalnya, dari belajar membaca, anak melatih kebiasaan memperhatikan; dari latihan menulis, anak melatih kebiasaan mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya; dari matematika, anak melatih kebiasan berpikir logis dan presisi.

Beberapa prinsip metode Charlotte Mason:

  • Orang tua adalah teladan utama dalam mendidik anak.
  • Pembelajaran menitikberatkan pada latihan kebiasaan (habit training): habit of obedience, habit of attention.
  • Orang tua bertugas menyodorkan berbagai ide-ide kepada anak melalui bacaan-bacaan living books dalam belajar. Nggak menggunakan buku-buku bebas, cerita-cerita saduran, dan sejenisnya.
  • Menerapkan metode narasi atau menceritakan kembali apa yang sudah dibaca.
  • Memulai pembelajaran akademis di usia 7 tahun.