Daripada dilarang lalu malah main di belakang, mending kita moderasi supaya manfaat anak main game online bisa terasa lebih positif.
Nggak sedikit orangtua yang masih menganggap game, terutama game online memiliki banyak sekali dampak negatif, dan sedikit sekali manfaat bagi anak. Padahal bila dimoderasi, diseimbangkan waktu main dan aktivitas lainnya, manfaat anak main game online itu nyata adanya, lho.
Kebanyakan game online memberikan banyak tantangan dan masalah yang harus diselesaikan. Rata-rata, sih, diselesaikan bersama karena game online seringkali dimainkan secara bersama-sama dengan user lain. Tantangan-tantangan tersebut jelas menuntut anak untuk bisa melatih kemampuannya mencari solusi yang ada, guna naik tingkat ke level berikutnya.
Masih berkesinambungan dengan poin sebelumnya, proses menyelesaikan masalah seringkali nggak langsung ketemu jawabannya, kan? Solusi dari tantangan dan masalah dalam game perlu dicari berkali-kali. Buat anak ini bisa jadi pembelajaran untuk menumbuhkan sifat pantang menyerah dari dirinya.
Seperti yang tadi sudah dijelaskan sebelumnya, yang namanya game online bakalan sering dimainkan bareng-bareng. Entah sama teman si anak, atau malah user lain, di negara lain, yang belum pernah kenal sama sekali. Di sini anak dilatih untuk bisa bekerjasama dengan orang-orang baru dalam menyelesaikan masalah.
Yes, yes, yes, game online juga bisa bikin emosi yang main. Apalagi kalau ketemu sama pemain lain yang susah diajak kerjasama bareng. Tantangan dan masalah jadi makin susah dipecahkan, dan akhirnya menekan emosi anak. Pada situasi tersebut, anak akan dilatih untuk belajar mengendalikan emosi dan ia pun tahu titik batas emosinya.
Baca juga: Pesan Untuk Anakku Yang Punya Cita-Cita Jadi Gamer
Karena berhubungan dengan banyak orang itu tadilah anak jadi bisa banyak belajar hal baru. Entah itu kebudayaan di tempat lain, kebiasaan, hingga informasi-informasi baru yang belum tentu ia dapatkan dari sekolah formal atau bahkan dari kita orangtuanya. Dalam hal ini termasuk bahasa asing, ya. Meski kadang-kadang saya juga elus-elus dada, kalau ada kalimat negatif yang dia pelajari di game online tersebut. Solusinya, ya, ajak ngomong anak kalau kalimat negatif tersebut nggak bisa sembarangan digunakan.
Nah, poin ini tentu dapat dirasakan KALAU orangtua ikut main game online bareng anak. Berlaku, nih, buat orangtua-orangtua yang juga gamer. Anak bisa jadi lebih dekat dengan orangtua, plusnya kita jadi tahu aktivitas yang dilakukan anak, sekaligus kita bisa awasi apa yang didapatkan anak di kegiatan main game online tersebut.
Memang, sih, selain manfaat, mudaratnya juga ada. Sebenarnya tergantung pintar-pintarnya orangtua dalam memoderasi aktivitas game online ini. Ini era digital, memutus koneksi sama sekali dari kegiatan tersebut menurut saya, menurut saya, lho, ya, nggak akan lantas membuat anak jadi anak baik versi orangtua. Ada saat di mana mereka akan sembunyi-sembunyi untuk melakukan hal tersebut. Daripada kita dibohongin, kan, mending kita izinkan dengan berbagai aturan yang disepakati bersama.
Photo by Onur Binay on Unsplash