banner-detik
KIDS

15 Tips Mendorong Anak Punya Perilaku yang Baik

author

Fannya Gita Alamanda12 Jan 2022

15 Tips Mendorong Anak Punya Perilaku yang Baik

Memiliki anak yang cerdas tentu menjadi kebanggaan para orang tua. Tapi cerdas aja nggak cukup. Anak perlu didorong untuk punya untuk punya dan tumbuh dengan perilaku yang baik. . 

Anak-anak akan lebih cepat belajar bagaimana berperilaku jika mereka mendapatkan bimbingan yang positif dan konsisten dari Anda. Kuncinya adalah konsisten. Ini berarti memberikan perhatian kepada anak Anda ketika mereka memiliki perilaku yang baik, bukan hanya menerapkan konsekuensi ketika anak melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai.

Berikut adalah beberapa cara praktis untuk menerapkan pendekatan positif ini ke dalam tindakan nyata.

BACA JUGA: Agar Anak Tumbuh Menjadi Manusia yang Baik, Ajarkan Mereka Hal Ini!

1. Jadilah contoh

Gunakan perilaku Anda sendiri untuk membimbing anak Anda. Anak memperhatikan Anda untuk mendapatkan petunjuk tentang bagaimana ia berperilaku. Ingat, apa yang Anda lakukan jauh lebih penting daripada apa yang Anda katakan. Misalnya, jika Anda tidak ingin anak bicara dengan nada tinggi, bicaralah dengan pelan dan lembut.

2. Perlihatkan perasaan Anda

Memberi tahu anak dengan jujur ​​bagaimana perilaku mereka memengaruhi Anda, membantu anak melihat perasaan mereka sendiri dalam diri Anda. Jika Anda memulai kalimat dengan ‘Saya/ Aku’, itu memberi anak Anda kesempatan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang Anda. Misalnya, ‘Saya/ Aku kesal karena terlalu bising saya/ aku nggak bisa berbicara di telepon’.

3. Komentar positif di saat yang tepat

Ketika anak Anda berperilaku dengan cara yang Anda suka, beri ia beberapa umpan balik positif. Misalnya, ‘Wow, kamu jago ya. Saya/Aku sangat suka caramu menata semua balok di atas meja’. Ini lebih ampuh ketimbang menunggu balok-balok itu jatuh ke lantai sebelum Anda memperhatikan dan berteriak, ‘Aduuh, berantakan kaaan’.

4. Mendekat kepada mereka

Ketika Anda dekat dengan anak Anda, Anda dapat mendengarkan apa yang mungkin mereka rasakan atau pikirkan. Dekat dengan anak juga membantu anak Anda fokus pada apa yang Anda katakan tentang perilaku mereka. Jika Anda dekat dengan mereka dan mendapatkan perhatian mereka, Anda tidak perlu memaksa mereka mendengarkan Anda.

5. Aktif mendengarkan

Untuk menunjukkan Anda mendengarkan, Anda dapat mengangguk saat anak berbicara, dan mengulangi kembali apa yang dirasakannya. Misalnya, ‘Kamu sedih ya Sayang, balok-balok yang sudah kamu susun jatuh berantakan?” Cara ini dapat membantu anak kecil mengatasi ketegangan, frustrasi, dan amarah yang terkadang mengarah pada perilaku yang tidak diinginkan.

6. Menepati janji

Setiap kali Anda menepati janji, baik atau buruk, anak belajar untuk mempercayai dan menghormati Anda. Anak belajar bahwa Anda tidak akan mengecewakan mereka ketika Anda menjanjikan sesuatu yang baik, dan anak juga belajar untuk tidak mencoba mengubah pikiran Anda ketika Anda menjelaskan konsekuensi yang akan diberikan jika mereka melakukan sesuatu yang buruk.

7. Ciptakan lingkungan untuk berperilaku baik

Lingkungan di sekitar anak dapat memengaruhi perilaku mereka, sehingga Anda dapat membentuk lingkungan untuk membantu anak berperilaku baik. Pastikan ruang bermain anak aman (tidak dapat menjangkau barang-barang yang dapat mereka pecahkan atau yang berbahaya) dan menarik minat anak untuk bermain.

BACA JUGA: Ajarkan 8 Hal Ini Agar Anak Laki-laki Kita Bisa Menjadi Ayah yang Lebih Baik

8. Pilih pertempuran Anda

Sebelum Anda terlibat dalam apa pun yang dilakukan anak – terutama untuk mengatakan ‘tidak’ atau ‘berhenti’ – tanyakan pada diri Anda apakah itu benar-benar penting. Dengan menjaga instruksi, permintaan, dan umpan balik negatif seminimal mungkin, Anda menciptakan lebih sedikit peluang untuk konflik yang menimbulkan  perasaan buruk.

9. Tetap tegas saat anak merengek

Jika Anda menyerah ketika anak merengek untuk sesuatu, Anda secara tidak sengaja melatih anak untuk memanfaatkan rengekan sebagai senjata. Tunjukkan kepada anak, ‘Tidak’ berarti ‘tidak’, bukan ‘mungkin’.

10. Jaga segala sesuatu sederhana dan positif

Instruksi harus jelas, singkat dan sesuai dengan usia anak Anda, sehingga anak  dapat memahami dan mengingatnya. Dan aturan positif biasanya lebih baik daripada aturan negatif, karena aturan tersebut memandu perilaku anak Anda dengan cara yang positif. Misalnya, ‘Tolong tutup gerbangnya’ lebih baik daripada ‘Jangan biarkan gerbangnya terbuka’.

11. Beri anak tanggung jawab beserta konsekuensinya

Seiring bertambahnya usia anak, Anda dapat memberinya lebih banyak tanggung jawab atas perilaku mereka sendiri. Anda juga dapat memberi anak kesempatan untuk mengalami konsekuensi alami dari perilaku tersebut. Misalnya, jika anak bertanggung jawab mempersiapkan barang-barangnya untuk menginap dan ia lupa membawa bantal favoritnya, konsekuensinya adalah dia harus tidur tanpa bantal.

Atau, Anda mungkin perlu memberikan konsekuensi atas perilaku yang tidak pantas atau tidak dapat diterima. Namun, pastikan Anda telah menjelaskan ini sebelumnya dan anak Anda telah menyetujuinya.

12. Katakan satu kali saja

Jika Anda memberi tahu anak Anda apa yang harus dilakukan – atau apa yang tidak boleh dilakukan – terlalu sering, anak akan berhenti mendengarkan. Jika Anda ingin memberi anak Anda satu kesempatan terakhir, ingatkan ia tentang konsekuensi jika tidak mau mendengarkan lalu mulailah menghitung sampai tiga.

13. Beri anak kesempatan untuk berhasil

Latih anak untuk berperilaku baik, dan kemudian pujilah mereka. Misalnya, berikan anak beberapa tugas sederhana atau hal-hal yang dapat dilakukan anak Anda untuk membantu keluarga. Memuji perilaku dan upayanya akan mendorong ia untuk senang menerima tugas.

14. Bersiaplah untuk situasi yang menantang

Ada kalanya mempersiapkan kebutuhan anak Anda sambil memperisapkan atau melakukan tugas-tugas Anda sendiri sangat merepotkan. Untuk mempersiapkan diri terhadap situasi yang menantang ini, sebelumnya, siapkan kebutuhan anak Anda. Beri anak-anak peringatan lima menit sebelum Anda ingin mereka bersiap-siap melakukan aktivitas baru. Beritahu anak-anak mengapa Anda membutuhkan kerja sama mereka agar mereka siap melakukan apa yang Anda harapkan.

15. Pertahankan selera humor

Punya selera humor akan membantu Anda lebih santai saat menghadapi situasi sulit, terutama untuk anak-anak. Misalnya, Anda bisa berpura-pura menjadi monster yang gemar menggelitik anak kecil dan ingin mereka segera membereskan mainan yang berserakan di lantai. Namun ingat, jangan gunakan humor yang dapat menyakiti perasaan anak Anda. Anak kecil mudah terluka saat digoda orang dewasa.

BACA JUGA: Walau Terdengar Manis, Sebaiknya Hindari 10 Kalimat Ini ke Anak

Cover image: Photo by William Fortunato on Pexels

Share Article

author

Fannya Gita Alamanda

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan