Sorry, we couldn't find any article matching ''
Kenali 10 Ciri Hubungan Seksual yang Sehat
Mari cari tahu apakah Anda dan pasangan memiliki hubungan seksual yang sehat dengan melihat 10 tanda berikut ini.
Maureen Canning, MA, LMFT adalah seorang penyintas pelecehan anak, pecandu seks yang sudah pulih, dan terapis hubungan. Setelah menerima perawatan kecanduan seks dan dinyatakan pulih, ia membagi pengalamannya dengan mengidentifikasi sepuluh karakteristik utama dari hubungan seksual yang sehat dalam bukunya yang berjudul Lust, Anger, Love: Understanding Sexual Addiction and the Road to Healthy Intimacy.
Baca juga: 1 Jam per Hari Untuk Memperbaiki Kualitas Hubungan dengan Pasangan
Photo by Hadis Safari on Unsplash
1. Seks menghadirkan perasaan sejahtera
Dalam sebuah relasi seksual yang sehat, perasaan aman, terhubung dengan pasangan, dan kepastian akan hubungan dan perasaan Anda berdua bisa dirasakan kedua belah pihak. Untuk bisa mengalami dan merasakannya memang butuh waktu dan upaya yang nggak sebentar.
2. Merasakan sensasi baik secara emosional dan fisik
Dalam hubungan intim yang sehat, kedua pasangan menyadari kerentanan emosional dan sensasi secara fisik. Dua bentuk sensasi ini dialami secara positif karena Anda berdua tidak mengejar orgasme semata.
3. Memunculkan gairah dan kreativitas
Hal bagusnya, kreativitas yang muncul bukan cuma dalam urusan tempat tidur. Pasangan yang punya hubungan seksual yang sehat akan menikmati kreativitas dalam bidang lain seperti bermain alat musik, melukis, dan menulis. Ini terjadi karena seks bukan lagi satu-satunya alat yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan.
4. Anda mampu bahagia tanpa melulu melibatkan aktivitas seksual
Seksualitas yang sehat bukanlah satu-satunya saluran untuk bisa bikin Anda bahagia karena Anda bisa menemukan banyak cara lain untuk menikmati kesenangan. Temukan kegembiraan dalam aktivitas fisik yang sensual seperti mandi busa, menikmati secangkir teh hangat, atau bahkan menari di bawah siraman air hujan.
5. Problem dan stres Anda terima sebagai bagian dari hidup
Mampu mengatasi kekecewaan, kelelahan, dan kesulitan tanpa menggunakan seks sebagai alat untuk melupakan adalah bagian penting dari pemulihan. Cara lain untuk mengatasi stres bisa dengan menulis jurnal harian, mendengarkan musik, berolahraga, ngobrol dengan teman, dan melakukan latihan relaksasi.
6. Anda akan rapuh secara emosional
Para pecandu seks takut akan pengkhianatan dan mereka hanya tahu mengekspresikan perasaan melalui seks untuk melindungi diri mereka sendiri dari kerapuhan. Sedangkan bagi pasangan yang memiliki hubungan yang hangat, mereka justru menyadari rapuh secara emosional adalah cara untuk menjalin hubungan yang jujur dengan pasangannya.
Baca juga: Kenali, Ini 5 Tanda Anda Kecanduan Seks!
7. Anda mengembangkan dan menjaga batasan yang sehat dengan orang lain
Para pecandu seks mengalami kesulitan dengan batasan yang sehat, entah karena mereka terlalu kaku atau tidak menyadari pentingnya menetapkan batasan demi menjaga keamanan dirinya dan pasangannya. Mengembangkan batasan yang sehat memungkinkan Anda menjadi rapuh sekaligus kuat di saat yang bersamaan.
8. Tingkat seksualitas seimbang dan normal
Sementara para pecandu seks hidup dalam energi seksual yang ekstrem, mengalami ketegangan seksual yang berlebihan, tertekan, gairah seksual yang harus dilampiaskan, mereka yang mampu mengembangkan kematangan seksual dapat mengontrol gairah seks dan menyalurkannya dengan cara yang tepat.
9. Penasaran sekaligus peduli dengan reaksi orang lain
Alih-alih terlalu ambil pusing dengan apa kata orang tentang Anda dan bereaksi secara emosional, jika Anda punya hubungan yang sehat, Anda nggak akan buru-buru marah dan lebih mudah memahami apa yang terjadi. Kita semua berpikir dan bertindak secara berbeda, jadi komunikasi yang terbuka antara Anda dan orang lain, terutama dengan pasangan adalah kunci untuk belajar berempati dan memahami orang lain.
10. Anda belajar memercayai orang lain
Dalam mengatasi kecanduan seks, pertama-tama Anda harus fokus untuk memercayai diri sendiri dan belajar mengenali kebenaran tentang diri Anda. Kemudian, tetapkan batasan-batasan yang sehat untuk menjaga diri tetap dalam kondisi aman sambil belajar memercayai kebenaran tentang orang lain dan pasangan Anda.
Share Article
COMMENTS