Belum 8 tahun tapi, kok, payudaranya mulai tumbuh? Belum 9 tahun tapi, kok, suara anak laki-laki sudah berubah? Ketahui penyebab pubertas dini di sini.
Jadi ingat dulu ketika masih kelas 2 SD, seorang teman perempuan bersembunyi di dalam toilet lamaaaaa sekali tidak mau keluar. Usut punya usut, ternyata ia mengalami datang bulan untuk pertama kalinya dan merasa ketakutan. Baru setelah dibujuk oleh seorang guru, ia mau keluar dari persembunyiannya. Pertanyaannya, baru kelas 2 SD sudah menstruasi? Berarti masih umur 7 tahunan, dong? Yes, inilah yang disebut pubertas dini. Apa penyebab pubertas dini?
Seorang anak bisa dikatakan pubertas dini ketika tubuhnya mulai mengalami perubahan menjadi tubuh dewasa terlalu cepat. Biasanya, nih, pubertas dimulai rata-rata pada anak perempuan antara usia 8 dan 13 tahun, sementara anak laki-laki di antara usia 9 dan 14. Jadi jika anak perempuan mengalami pertumbuhan payudara, atau menstruasi sebelum usia 8 tahun, bisa jadi ia mengalami pubertas dini.
Baca juga: Tips Menghadapi Anak Pubertas
Menurut penjelasan Hansa Bhargava, MD, Chief Medical Officer di Medscape Education Manhattan, New York, Amerika Serikat, pubertas dini ada 2 jenis, yaitu Central precocious puberty yang disebabkan oleh pelepasan hormon gonadotropin dan Peripheral Precocious Puberty yang tidak disebabkan hormon GnRH.
Pada umumnya Central Precocious Puberty ini yang paling sering terjadi. Kelenjar pituitari mulai membuat hormon yang disebut gonadotropin. Hormon-hormon inilah yang menstimulasi testis atau ovarium menghasilkan hormon lain, yaitu testosteron atau estrogen. Hormon seks inilah yang kemudian menyebabkan perubahan pada tubuh anak, seperti perkembangan payudara pada anak perempuan. Pada anak normal, hormon gonadotropin ini baru bekerja di usia seharusnya, tapi pada anak yang mengalami pubertas dini, dimulai lebih cepat.
Penyebab pubertas dini Central Precocious lebih sering tidak diketahui penyebabnya. Namun begitu, beberapa kondisi berikut ini bisa menyebabkan pubertas dini:
Sementara itu Peripheral Precocious Puberty, pubertas dini yang tidak disebabkan oleh hormon gonadotropin sedikit berbeda. Meski hormon estrogen dan testosteron memicu gejala pubertas dini, namun otak dan kelenjar pituitari tidak terlibat. Penyebab umumnya biasanya terjadi masalah lokal dengan ovarium, testis, kelenjar adrenal, atau kelenjar tiroid yang sangat kurang aktif.
Namun begitu, terkadang pubertas dini bisa terjadi karena masalah medis. Penyebabnya antara lain, tumor (yang seringkali jinak), cedera otak yang disebabkan operasi atau pukulan di kepala, atau peradangan otak yang disebabkan infeksi.
Jika mommies ingin mengetahui lebih lanjut atau ingin mengecek kondisi anak apakah mengalami pubertas dini atau tidak, mommies bisa ke dokter spesialis anak endokrin, ya. Selain masalah pubertas dini, indikasi mikro penis, pertumbuhan fisik yang terhambat, juga bisa konsul ke dokter spesialis ini.
Image by Freepik
Baca juga: Mikropenis Pada Anak