banner-detik
MARRIAGE

Duh, Kondom Ketinggalan di Dalam Vagina. Bisa Menyebabkan Hamil Nggak, Ya?

author

Dhevita Wulandari15 Nov 2021

Duh, Kondom Ketinggalan di Dalam Vagina. Bisa Menyebabkan Hamil Nggak, Ya?

Kondisi kondom ketinggalan di dalam vagina tak jarang membuat panik. Takut membuat hamil sampai takut banget kondomnya susah dikeluarkan. 

Mengendalikan kehamilan dapat digunakan dengan banyak cara. Mulai dari menggunakan pil kontrasepsi hingga menggunakan alternatif lainnya seperti implan kontrasepsi, suntik KB, cincin, IUD, hingga menggunakan kondom. Kondom menjadi satu-satunya alat kontrasepsi yang masih paling ampuh untuk melindungi kehamilan dan penyakit menular seksual.

Faktanya, menurut Planned Parenthood, kondom 98% efektif mencegah kehamilan ketika digunakan dengan benar. Namun pada kenyataannya, dapat terjadi kesalahan-kesalahan memakai kondom seperti tidak sengaja robek atau tertinggal di dalam vagina.

BACA JUGA: Benarkah Alat Kontrasepsi Bisa Memengaruhi Hubungan Seksual?

Kondom yang tertinggal di dalam vagina bisa disebabkan oleh pemilihan ukuran kondom yang tidak sesuai. Meskipun hal ini jarang terjadi, kondom ketinggalan dan terlepas saat berhubungan seks dapat menyebabkan stres tentang apakah dapat mengakibatkan kehamilan atau tidak.

Risiko kehamilan dan infeksi menular seksual (IMS) dapat terjadi jika kondom ketinggalan dan lepas setelah penarikan

kondom ketinggalan di dalam vagina

Gambar dari Unsplash

Dilansir dari Romper, Dr. Angela Jones, M.D., OB-GYN di Healthy Woman Obstetrics and Gynaecology di Monmouth Count, New Jersey mengatakan bahwa jika kondom terlepas saat berada di dalam vagina, kemungkinan isinya dapat tumpah. Sehingga, setiap kali air mani masuk atau dekat vagina, hal tersebut dapat menyebabkan kehamilan.

Dr. Angela juga menambahkan, “Jika orang yang memakai kondom mengalami ejakulasi, itu berarti ada sperma dan bisa bocor keluar dari kondom yang akhirnya menemukan jalan mereka ke leher rahim dan seterusnya.”

Dr. Jennifer Lincoln, M.D., OB-GYN, menjelaskan, ”Bahkan jika ejakulasi tidak terjadi, ada beberapa cairan sperma yang keluar dan biasa kita sebut ‘pra-ejakulasi’. Meskipun jumlah spermanya lebih sedikit, tetapi masih ada beberapa dan kita tahu hanya dibutuhkan satu untuk membuahi sel telur.”

Hanya satu sperma yang dapat melakukan perjalanan melalui leher rahim dan dari rahim ke saluran tuba yang hidup di saluran genital hingga lima hari. Jadi, jika Anda berovulasi dalam lima hari tersebut, maka akan ada peluang untuk hamil. Menurut studi tahun 2015, probabilitas seseorang yang sedang dalam masa subur akan hamil akibat seks tanpa kondom dan kerusakan kondom, rata-rata adalah 25%.

Selain kehamilan, ada juga risiko tertular IMS dan mengalami infeksi jika kondom tersangkut terlalu lama di dalam vagina.

Hal yang harus dilakukan jika kondom ketinggalan di dalam vagina

Dr. Jennifer Lincoln mengatakan hal pertama yang harus dilakukan adalah jangan panik. Cobalah untuk cuci kedua tangan terlebih dulu, kemudian coba masukkan dua jari ke dalam vagina dan coba untuk meraihnya.

Jika kondom tersangkut sedikit lebih dalam dari yang bisa dijangkau dengan menggunakan jari, direkomendasikan untuk mencoba meraihnya sambil jongkok, berbaring, atau setelah buang air besar. Hal ini karena mengejan dapat membantu memindahkannya ke bawah.

Namun, jangan khawatir jika kondom yang tertinggal di dalam vagina masih tidak bisa didapatkan. Cobalah pergi ke rumah sakit dan jangan ragu untuk pergi ke unit gawat darurat, karena dokter akan dapat mengambilnya dengan mudah.

Kemudian setelah kondom berhasil diambil dan dilepaskan, selanjutnya adalah memikirkan risiko kehamilan. Jika Mommies hanya menggunakan kondom sebagai alat satu-satunya untuk mengendalikan kehamilan, Dr. Jennifer Lincoln menyarankan untuk selanjutnya menggunakan kontrasepsi darurat jika tidak ingin hamil, misalnya dengan menggunakan AKDR/IUD, pil ella (harus dengan resep dokter), atau pil levonorgestrel yang bisa didapatkan tanpa resep.

Dr. Jennifer Lincoln juga menjelaskan bahwa semakin cepat menggunakan kontrasepsi darurat, maka semakin baik mereka bekerja. Ia juga menyarankan untuk berbicara dengan dokter tentang IMS jika masih khawatir tentang risiko dari kondom yang terlepas.

BACA JUGA: Memilih Alat Kontrasepsi yang Tepat Sesuai Usia

Bentuk pencegahan awal agar kondom tidak terlepas saat melakukan hubungan seks

Penting sekali untuk mengetahui dan menggunakan ukuran kondom yang pas untuk mencegahnya terlepas di dalam vagina. Kondom harus cukup panjang untuk menutupi seluruh penis dan masih menyisakan sedikit ruang untuk menampung air mani yang akan keluar, serta lebarnya harus cukup pas agar nyaman saat dipakai.

Penting juga untuk memahami teknik penarikan kondom yang benar sebelum penis menjadi lembek kembali. Juga bagaimana menggunakan tangan di pangkal penis untuk mengamankan kondom saat penarikan.

Cover: Photo by Klaus Nielsen on Pexels

Share Article

author

Dhevita Wulandari

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan