Mungkin selama ini Mommies lebih familiar dengan istilah Daddy Issues. Namun, ternyata, ada juga Mommy Issues yang tak boleh diabaikan karena dapat merusak hubungan di masa depan jika dibiarkan.
Hubungan yang kurang baik dengan ibu di masa kecil, bisa terbawa hingga dewasa. Ke depannya, itu akan menimbulkan komplikasi pada hubungan dengan pasangan serta anak. Banyak orang menyebut gangguan ini dengan “mommy issues”.
Para ahli mengungkapkan bahwa ibu merupakan figur penting di awal perkembangan hidup kita. Jika ia memanipulasi, menyiksa, atau gagal memberikan dukungan emosional saat kita kecil, itu dapat memberikan efek di kehidupan masa depan. Mommy issues juga bisa muncul dari dinamika ibu dan anak yang terlalu protektif atau permisif.
Mommy issues lebih sering terjadi kepada pria dan biasanya menunjukkan beberapa ciri atau perilaku seperti ini:
Meskipun mommy issues umunya dialami laki-laki, tetapi ada juga perempuaan yang merasakannya. Hanya saja, bentuknya agak berbeda. Anak perempuan yang kerap dikritik oleh ibunya akan tumbuh menjadi seseorang yang kurang percaya diri.
Selain itu, jika ibunya kerap mengomentari penampilan si anak perempuan, ia akan minder dan insecure saat dewasa. Pada akhirnya, sifat-sifat tersebut berkontribusi pada pola hubungan yang tidak sehat atau menyebabkan gangguan mental seperti depresi dan kecemasan.
Hubungan yang tidak memiliki batasan normal antara orang tua dan anak, juga dapat menyebabkan masalah. Misalnya, ibu Mommies berusaha keras untuk menjadi sahabat sehingga terkadang mencampuri segala urusan. Ini bisa menyulitkan ketika yang Mommies inginkan adalah bimbingan dari orang dewasa.
Jika ibu menempatkan posisinya hanya sebagai sahabat, anak akan mengejar hubungan orang tua-anak di tempat lain dan itu bisa membingungkan.
Dalam sebuah studi yang mengamati orang tua yang pernah mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari ibunya saat kecil, para peneliti menemukan cara bagaimana mereka memutus rantai toxic relationship tersebut.
Berikut beberapa cara yang mereka lakukan untuk mengatasi mommy issues:
Orang-orang yang pernah dilecehkan atau disiksa oleh ibunya, biasanya berhasil memutus siklus dengan mencari dukungan dari teman atau mentor. Merasa diterima dan berada di sebuah kelompok memberikan dukungan emosional dan sosial yang luas.
Semua orang yang berhasil memutus siklus hubungan toxic antargenerasi memiliki kesadaran akan pengalaman buruk di masa lalu. Bahkan, kemarahan atas apa yang terjadi juga merupakan bentuk kesadaran dan penerimaan. Setidaknya, kita mengakui bahwa kita memiliki masalah dan masa lalu yang sulit. Jika sudah menyadarinya, kita bisa segera mencari bantuan agar tidak terjebak dalam trauma itu selamanya.
Pada akhirnya, orang-orang yang berhasil sembuh dari mommy issues adalah mereka yang juga melakukan psikoterapi. Cara ini membantu mereka mengidentifikasi pengalaman pahit di masa lalu, berduka, tapi kemudian mencari jalan keluar sehingga bisa mencegahnya terjadi di masa depan.
Kita memang tidak bisa memilih dari mana kita dilahirkan. Oleh sebab itu, kita juga tidak bisa disalahkan untuk setiap hubungan toxic yang disebabkan orang tua. Meskipun sulit, tetapi ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memutus rantai tersebut sehingga tidak terjadi lagi kepada anak kita.
BACA JUGA: