Sorry, we couldn't find any article matching ''
Tergolong Langka, Apa itu Penyakit Kawasaki?
Pernahkah Mommies mendengar tentang Penyakit Kawasaki? Kabarnya penyakit ini tergolong langka dan biasanya menyerang anak-anak di bawah 5 tahun. Mari cari tahu lebih lanjut tentangnya.
Image: www.healthxchange.com.sg
Rasa-rasanya dewasa ini makin banyak penyakit baru yang bermunculan. Mommies masih ingat dengan virus zika yang sempat menyebabkan 4.000 kasus microchepaly di Brazil pada Oktober 2015 lalu? Walau belum banyak dibicarakan banyak orang, ada penyakit Kawasaki yang juga patut diwaspadai.
Apa itu Penyakit Kawasaki?
Menurut dr. Meta Hanindita, Sp.A, sindrom Kawasaki atau dulu sering disebut juga sebagai mucocutaneous lymphnode syndrome adalah suatu penyakit akibat vaskulitis akut yang menyeluruh. Vaskulitis sendiri berarti peradangan pada pembuluh darah, sementara akut adalah timbul mendadak. Sebagian besar penderita penyakit ini adalah balita, dan kebanyakan anak laki-laki.
Sampai saat ini, penyebab pasti penyakit atau sindrom Kawasaki belum diketahui. Namun, dari pemaparan dr. Meta, gambaran klinis, laboratorium, serta epidemiologinya, mengarah kepada penyakit infeksi. Untuk sementara, diduga penyakit ini dipicu oleh gangguan imun yang didahului oleh proses infeksi dan kemungkinan masih ada kaitannya dengan kelainan genetik yang diturunkan dari orang tua. Meski begitu, penyakit ini tidak menular.
BACA JUGA: Sindrom Sleeping Beauty: Kelainan Langka yang Bikin Anak Tidur Berbulan-Bulan
Pada penyakit Kawasaki ini, terjadi peradangan di dinding pembuluh darah arteri di seluruh tubuh termasuk arteri koroner yang mensuplai darah ke otot-otot jantung. Kawasaki disease ini juga mengenai kelenjar getah bening, kulit dan membran mukosa di dalam mulut, hidung, tenggorokan.
Gejala
Pada umumnya, gejala penyakit Kawasaki muncul secara bertahap dan terbagi menjadi tiga fase yang dapat berlangsung selama kurang lebih 1,5 bulan.
Fase Pertama
Fase pertama dapat terjadi pada minggu ke-1 dan ke-2. Gejala yang muncul dapat berupa:
Fase Kedua
Pada fase kedua ini, gejala dapat terjadi pada minggu ke-2 hingga ke-4. Gejala yang biasanya muncul berupa:
Fase Ketiga
Fase ketiga ini biasa terjadi pada minggu ke-4 sampai minggu ke-6. Umumnya ditandai dengan mulai meredanya gejala. Namun, tetap butuh waktu setidaknya sekitar 8 minggu sampai kondisi anak membaik dan kembali normal.
BACA JUGA: 5 Fakta tentang Penyakit Langka Harlequin Ichthyosis
Kemudian, untuk diagnosis pada Kawasaki komplit dapat ditegaskan apabila panas yang diderita si kecil lebih dari 5 hari dan disertai minimal 4 gejala berikut ini:
1. Infeksi konjungtiva bilateral (infeksi kedua selaput yang menutupi bagian depan mata, biasanya menyebabkan kedua mata merah, tapi tidak berlendir atau berair).
2. Mukosa mulut dan faring kemerahan atau pecah-pecah, strawberry tongue (lidah berwarna kemerahan seperti strawberry.
Image: www.thesurvivaldoctor.com
3. Bengkak atau kemerahan pada kaki dan tangan pada fase akut serta deskuamasi periungual (seperti mengelupas) jari-jari tangan dan kaki pada fase subakut (selanjutnya).
Image: www.openi.nlm.nih.gov
4. Rash alias bercak kemerahan pada kulit.
5. Limfadonepati servikal atau pembesaran kelenjar getah bening, biasanya pada leher dan pada satu sisi yang tidak dapat dijelaskan oleh penyakit lain.
Sementara itu, ada pula yang dinamakan diagnosis Kawasaki inkomplit. Maksudnya adalah jika anak demam lebih dari 5 hari, ditambah 5 kriteria klinis klasik lainnya yang sudah disebutkan di atas, kemudian ditemukan abnormalitas arteri koroner pada ekokardiografi atau angiografi. Oleh sebab itu, jika seorang anak dicurigai terkena Kawasaki, pemeriksaan tambahan untuk mengetahui gangguan arteri koroner pada jantung harus dilakukan. Kelainan arteri koroner ini dapat terjadi mulai akhir minggu pertama sampai minggu kedua setelah demam.
Dr. Meta juga mengingatkan gejala lain yang mungkin muncul, di antaranya nyeri perut, nyeri sendi, diare, dan muntah.
“Hal yang paling berbahaya dari penyakit Kawasaki adalah komplikasi penyumbatan dan penyempitan pada arteri koroner (pembuluh darah yang mengalirkan darah ke jantung) dan hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada otot jantung. Ini dapat mengakibatkan kematian,” jelas dr. Meta.
Langkah pengobatan oleh tim medis
Prioritas pengobatan penyakit Kawasaki adalah mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi pada pembuluh darah koroner untuk mencegah kerusakan otot jantung. Caranya dengan pemberian infus imunoglobulin dan aspirin, untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pada pembuluh darah yang meradang.
Dengan pengobatan yang komprehensif, penyakit ini bisa sembuh sempurna tanpa gejala yang tersisa setelah 4-8 minggu, syaratnya pada kasus tanpa komplikasi.
Semoga Mommies mendapatkan gambaran yang jelas ya, mengenai penyakit Kawasaki ini. Segera bawa Si Kecil ke dokter jika menemukan gejala-gejala yang disebutkan ya Mommies.
Share Article
POPULAR ARTICLE
COMMENTS