Seperti yang dikatakan dr. Fransisca Handy SpA, muntah merupakan gejala yang sangat umum dan tidak spesifik. “Apapun bisa membuat anak muntah, mulai dari kekenyangan, anak habis pecicilan atau bergerak yang sangat heboh, karena ini mekanik saja. Jadi, sebenarnya muntah ini bukan gelaja penyakit yang spesifik,” ungkapnya.
Mengenai muntah pada anak, dokter anak yang berpraktik di RUSK Pesanggrahan ini mengatakan ada 3 hal yang perlu kita waspadai. Apa saja?
1.Pertama, kita lihat kondisi anak terlebih dahulu
Kondisi ini dilihat secara umum, apakah anak kita masih happy, lincah, dan tetap mau main. Jika ya, berarti tidak ada sesuatu yang serius dan kita khawatirkan. Tapi, kalau anaknya memang diam saja, nggak lincah, baru harus diwaspadai.
2. Kedua, kita harus melihat seberapa berat muntahnya
Apakah anaknya masih bisa minum, ada gejala anak mengalami dehidrasi atau tidak, dan bagaimana kemampuan si anak untuk minum. Jika masih bisa minum dengan baik, berarti kita tidak perlu khawatir anak mengalami dehidrasi. Salah satu akibat muntah bisa terjadi dehidrasi. Untuk mencegahnya, kita wajib memberikan banyak asupan minuman.
Saran dr. Fransisca, jika anak mudah muntah saat diberikan minuman atau makanan, kita sebaiknya jangan sampai memaksa untuk terus memberikan asupan dalam porsi yang banyak. “Berikan saja minuman atau makanan sedikit tapi sering, jangan sampai memaksa anak untuk makan dalam porsi biasa karena bisa memicu muntah,” terangnya.
3. Ketiga, ketika muntah anak berwarna hijau atau muntah darah
Jika hal ini terjadi, kita harus curiga kalau terjadi sumbatan. Jika terjadi muntah darah, dikhawatirkan ada penyakit yang serius atau sesuatu yang terjadi dalam saluran cerna anak. “Muntah darah yang saya maksud di sini benar-benar muntah darah, ya. Soalnya ada juga kondisi anak muntah darah yang hanya di sebabkan anak mengalami mimisan lalu darahnya ketelan, biasanya anaknya masih oke. Jadi lihat dulu kondisi anaknya.
BACA JUGA: Demam pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengobati
Untuk anak bayi di bawah 6 bulan, biasanya memang akan sering mengalami muntah atau gumoh. Kondisi ini pun sebenarnya sangat wajar karena disebabkan anatomi dan fisiologisnya anak yang belum berkembang dengan sempurna. Namun, hal ini akan hilang dengan sendirinya seiring bertambahnya usia anak.
Berbicara tentang masalah muntah darah, perlu dicek juga warna darah yang ada di dalam muntah seperti apa. Kalau warna merahnya cenderung ke pink atau merah muda, artinya, bisa disebabkan oleh luka di bagian yang lebih dalam dan bukan pada tenggorokan. Kalau luka di tenggorokan, maka merahnya akan lebih segar. Alhasil untuk mengetahui penyebabnya, perlu dilakukan beberapa tindakan.
Muntah yang disertai dahak bisa disebabkan karena mimisan atau luka dalam hidung yang masuk ke dalam tenggorokan, atau bisa juga disebabkan ada luka dalam tenggorokan. Dalam hal ini, kita sebagai orangtua nggak perlu panik. Konsultasikan ke dokter, dan jika memang perlu dilakukan tindakan, biasanya dokter akan menyarankan rontgen serta tes darah.