banner-detik
SELF

Fakta Varian Mu, Bagaimana Ancaman Bahayanya?

author

gitalarasw13 Sep 2021

Fakta Varian Mu, Bagaimana Ancaman Bahayanya?

Belum lama ini, WHO menambahkan varian Mu dalam daftar varian baru COVID-19. Apa itu varian Mu dan bagaimana ancaman bahayanya?

Sudah hampir dua tahun kita menghadapi pandemi COVID-19. Meskipun jumlah kasusnya cenderung menurun saat ini, tetapi belum ada tanda-tanda virus SARS-CoV-2 akan menghilang sepenuhnya. Para ahli bahkan mengatakan kita harus bersiap untuk menghadapi munculnya varian baru—sebut saja Alpha, Beta, Gamma dan Delta.

Tidak hanya itu, baru-baru ini, muncul jenis baru lagi dari virus tersebut: yaitu varian Mu. Apakah itu berbahaya? Perlukah kita kembali was-was? Berikut fakta-faktanya yang perlu Mommies ketahui:

Ditemukan di Kolombia

Varian Mu pertama kali ditemukan di Kolombia pada Januari 2021. Jadi, sudah hampir sembilan bulan varian ini berkembang di sekitar kita. Ia sudah menyebar ke sekitar 49 negara termasuk di wilayah Amerika Selatan, Eropa, dan Amerika Serikat. Meski begitu, menurut para peneliti, varian Mu cenderung jarang ditemukan secara global.

Tidak lebih banyak dari Delta

Meskipun sudah muncul sejak 2021, ia tidak lebih berbahaya dari Delta, varian COVID-19 yang dominan saat ini. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kasus COVID-19 di Amerika Serikat yang disebabkan oleh varian Mu hanya ada 0,1%, sementara sisanya masih dikuasai oleh Delta.

Disebut sebagai ‘variant of interest’

World Health Organization (WHO) menyebut Mu sebagai ‘variant of interest’. Artinya, ia memiliki perbedaan genetika dengan varian lainnya dan menyebabkan penularan di beberapa wilayah sehingga keberadaannya cukup mengancam. Ada kemungkinan bahwa varian ini akan mengalami mutasi sehingga membuatnya jadi lebih mudah menular dan berpotensi menyebabkan penyakit COVID-19 menjadi lebih parah,

Untuk saat ini, varian tersebut masih masuk ke dalam kategori ‘variant of  interest’ dan belum berada di kelompok ‘variant of concern’ yang lebih berbahaya seperti Delta. Namun, varian ini masih diteliti lebih lanjut untuk melihat apakah ia berpotensi menjadi ‘variant of concern’. Hmmm, semoga tidak ya, Mommies!

Selain Mu, ada empat ‘variant of interest’ yang juga berada di bawah pengawasan WHO, yaitu Eta, Iota, Kappa dan Lambada. Keempatnya belum ada yang diklasifikasikan sebagai ‘variant of concern’. Namun, sama seperti Mu, perlu studi lebih lanjut untuk memahami varian-varian tersebut.

Bagaimana ancaman bahayanya?

Menurut Public Health England, Mu berbagi mutasi yang sama dengan varian lainnya, seperti Beta yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan. Ini meliputi mutasi E484K dan K417N yang juga ada di varian Delta. Menurut para peneliti, mutasi tersebut bisa mengurangi dampak positif dari vaksin. Selain itu, Mu memiliki mutasi P681H yang ditemukan pada varian Alpha dan diketahui dapat meningkatkan risiko penularan.

Namun, apakah varian Mu benar-benar bisa mengancam kekebalan tubuh manusia? Para peneliti mengatakan, penelitian tentang ini masih sangat terbatas. Sebuah studi yang dilakukan di Roma menunjukkan bahwa vaksin Pfizer kurang efektif melawan Mu dibanding varian lain. Namun, penelitian tersebut masih berupa eksperimen di dalam laboratorium sehingga perlu lebih banyak bukti.

Yang pasti, makin banyak orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2, maka makin meningkat pula risiko virus bermutasi dan muncul varian baru. Cara terbaik untuk menghentikannya adalah dengan vaksinasi global. Oleh sebab itu, vaksin harus segera diberikan secara merata ke negara-negara di dunia. Selain membantu kelompok yang lebih rentan terhadap COVID-19, cara ini juga efektif menghentikan perkembangan varian baru.

BACA JUGA: 

Ketahui Arti 12 Istilah yang Muncul Selama Pandemi COVID-19

5 Fakta Badai Sitokin yang Bisa Menyebabkan Kematian Pada Penderita Covid

Share Article

author

gitalarasw

-


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan