banner-detik
SINGLE & STEP PARENTING

Mendadak Jadi Single Parent, Harus Bagaimana?

author

Sisca Christina09 Sep 2021

Mendadak Jadi Single Parent, Harus Bagaimana?

Selain sedih harus berpisah dengan suami, juga khawatir tentang bagaimana melanjutkan hidup saat harus mendadak jadi single parent. Apa yang harus dilakukan?

Entah karena suami meninggal atau bercerai, yang pasti menjadi single parent bukan perkara mudah. Segala suka dan beban yang awalnya dibagi bersama, kini wajib ditanggung sendiri. Dari mulai urusan finansial, tugas rumah tangga hingga tanggung jawab merawat, membesarkan dan mendidik anak, mau tak mau harus mommies laksanakan seorang diri.

Berat sudah pasti, sebab mommies harus berperan menjadi ayah sekaligus. Namun, life must go on. Perlahan-lahan mommies pasti bisa menjalaninya. Bagaimana caranya?

Menyembuhkan luka dan duka

Ditinggal pasangan secara mendadak bisa membuat shock. Balut dulu luka momimes, agar bisa berjalan kembali dengan tegak. Silakan ambil waktu sebanyak mungkin untuk healing. Curhat ke sahabat, cerita ke anggota keluarga terdekat, atau melakukan terapi ke psikolog diyakini dapat membantu untuk memulihkan luka dan duka.

Berdamai dengan keadaan

Walau pahit, namun faktanya mommies berstatus single parent sekarang. Belajarlah menerima keadaan itu dengan lapang dada agar tak menambah beban batin.

Amankan keuangan

Bagi mommies yang menjadi single parent karena bercerai, mungkin punya cukup waktu untuk membuat perencanaan keuangan sebelum ketuk palu. Buatlah kesepakatan soal tunjangan kehidupan bagi mommies dan anak-anak. Biar bagaimanapun, sebisa mungkin jangan sampai masa depan anak-anak suram walau sudah berpisah dengan suami.

Namun mommies yang mendadak jadi single parent karena suami wafat, mungkin nggak tahu harus mulai dari mana. Mulailah mengurus aset-aset peninggalan suami. Hitung jumlahnya lalu kelola dengan bijak. Tentukan mana yang dapat dicairkan untuk kebutuhan hidup sehari-hari, dan alokasikan sebagian untuk dana darurat.

Cari tambahan penghasilan

Ibu mertua saya (seorang ibu rumah tangga) menyandang status single parent di usia yang cukup muda akibat suami wafat karena kecelakaan. Anak paling besar (suami saya) saat itu baru lulus SMP. Adiknya yang paling kecil waktu itu masih berusia 5 tahun. Karena dorongan keadaan, ia mulai berusaha. Apa saja dikerjakannya hingga pada akhirnya keadaan membaik dan stabil hingga sekarang. Buat mommies yang pernah bekerja, tak ada salahnya mencoba kembali melamar pekerjaan. Namun, ada pilihan lain yaitu membuka usaha. Sekarang peluang usaha sudah banyak sekali. Mommies bisa berjualan, menjadi dropshipper, membuka usaha kue atau masakan (katering), dan seterusnya. Pasti ada jalan!

Baca juga: 10 Kalimat yang Dibenci Oleh Orang tua Tunggal

Cari bantuan

Pertimbangkan mencari ART atau bantuan dari anggota keluarga untuk menjaga anak-anak atau mengurus rumah tangga agar mommies dapat bekerja atau berbisnis dengan lebih tenang. Ini juga penting agar mommies nggak kelelahan melakukan semuanya sendirian. Setidaknya, bisa mengurangi risiko stres.

Luangkan lebih banyak waktu dengan anak

Perkuat bonding dengan anak agar mereka tak merasa cinta bagi mereka berkurang meski tak ada lagi sosok ayah di samping mereka. Anak-anak juga butuh waktu untuk memproses kehilangan yang mereka hadapi. Katakan bahwa mereka boleh melupakan emosinya dengan cara positif. Semakin dekat dengan Anda bisa membantu menguatkan mereka, sebaliknya, itu juga bisa membantu menguatkan Anda.

Ajar anak lebih mandiri

Menurut beberapa ibu tunggal, ketika anak-anak menyadari bahwa ibunya harus membagi waktu dan perhatian untuk urusan lainnya, itu membuat mereka jadi lebih mandiri. Bahkan, mommies bisa berbagi tugas rumah tangga kepada anak yang lebih besar. Buatlah daftar tugas dan tanggung jawab harian anak, sesuai kemampuan mereka.

Lakukan perlahan, benahi satu per satu

PR setelah berpisah dengan suami pasti banyak. Anda harus menata hidup dari awal lagi. Menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Buat skala prioritas hal-hal yang harus dilakukan. Tidak perlu dipakskan untuk beres semua sekaligus; pelan-pelan saja, ya.

This too shall pass; you can do it, mommies!

Baca juga: 14 Hal yang Saya Sukai Setelah Menjadi Single Mom

Foto: Freepik

Share Article

author

Sisca Christina

Ibu dua anak yang berprofesi sebagai digital nomad, yang juga suka menulis. Punya prinsip: antara mengasuh anak, bekerja dan melakukan hobi, harus seimbang.


COMMENTS


SISTER SITES SPOTLIGHT

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan

synergy-error

Terjadi Kesalahan

Halaman tidak dapat ditampilkan